"Saya mau kamu jadi pacar saya."
.
.
.
.
.🍁🍁🍁
Setelah dengar dia ngomong gitu gua cuma bisa diam. Gak tau harus jawab apa. Dia juga ikut diam
Situasi kembali menjadi awkward.
"P..pak.. Saya harus pamit. Udah malam." ujar gua berusaha setenang mungkin untuk kabur dari situasi ini.
"Saya butuh jawaban kamu sekarang" katanya. Dan tangan dia kini nahan tangan kanan gua.
"Lepasin pak." gua berusaha lepasin tangan kanan gua pake tangan kiri.
"Gak. Jawab dulu." dia makin mempererat genggamannya. Dan ini sakit banget.
"Jawab apa pak?" tanya gua blagak bloon
"Pertanyaan saya tadi."
"Bapak gak nanya. Bapak cuma ngutarain keinginan bapak." jawab gua mulai ngegas.
"Iya itu. Jadi gimana?"
"Lepasin dulu tangan saya. Sakit ini." pinta gua dan langsung dilepasin.
Gua punya niat buat langsung kabur. Pas gua coba buka pintunya malah gak bisa. Terkunci. Sial.
"Jawab dulu. Baru saya bukain." katanya lagi.
Dari tadi tawar-menawar sama nih orang gak kelar-kelar emang.
"Saya gak bisa." jawab gua to the point. Dan gua pikir itu udah selasai dan gua boleh keluar.
Tapi tidak.
"Kenapa? Apa karna saya dosen dan kamu mahasiswa saya? Begitu?" dia nanya, dia jawab sendiri.
"Iya itu bapak tau. Lagian saya juga gak da niat buat pacaran sama orang yang lebih tua dari saya sekarang." jawab gua.
Dia diam. Dan tampak kecewa di wajahnya.
Apa gua kasar banget ya ngomongnya. Sumpah gak bermaksud bilang dia tua. Tapi memang benar kan dia lebih tua dari gua. Disini gua masih 19 tahun. Dia? Gua rasa umurnya udah 25 tahun.
"Menurut saya, Cinta gak pandang usia, gak pandang pekerjaan, gak pandang status. Jadi apa salah saya jatuh cinta sama kamu?"
"Tapi cinta gak bisa dipaksakan pak."
"Terpaksa. Nanti juga jadi terbiasa kan."
Perdebatan macam apa ini????
Gua kembali diam. Dia juga diam.
Tiba-tiba dia nyalain mobilnya.
"Lah kok? Saya belum keluar ini pak." protes gua
"Saya mau ajak kamu kesuatu tempat." katanya terus jalanin mobilnya.
"Saya gak mau. Saya mau pulang. Ini udah malam pak. Pak berhenti gak. Saya teriak nih." gua nolak mentah-mentah terus ngancam dia dan gak di gubris sama sekali.
Dan dia malah makin kencang bawa mobilnya.
Oh god save me. Please, someone help me. 😣
.
.
.
.
.🍁🍁🍁
Dalam perjalanan gua cuma bisa berdoa. Dan entah knapa gua malah mangis. Gua takut. Takut banget.
Seungyoun sadar gua nangis. Dia melanin mobilnya.
"Kenapa nangis? Saya gak akan ngapa-ngapain kamu. Tenang aja." ujarnya.
Santai banget mulut dia ngomong. Ini tuh udah jam 12 malam. Gua mau dibawa kemana coba.
"Kamu tidur aja. Perjalanan kita masih jauh."
![](https://img.wattpad.com/cover/195758909-288-k641620.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PooL || You & Cho Seungyoun ✓
ФанфикApa gua sanggup berada dalam hubungan ini sama Seungyoun. Jatuh dan cinta dengannya, ini bukan perkara yang mudah. Jatuh cinta menurut gua seperti berada didalam kolam, gua bisa aja menikmatinya bahkan bisa berenang lagi hinggga ketepian, tapi masih...