Author pov
Setelah mereka semua berbincang tentang jeno yang dengan segera menyatakan perasaannya kepada lala,chenle dan teman yang lain pulang ke indonesia lalu jeno kembali lagi ke kamarnya.
Semua berjalan seperti hari-hari biasa namun sepertinya ada yang sedikit berbeda dengan jeno. "jeno kemana ya? Biasanya pagi-pagi udah ngechat" lala melihat handphonenya dan menunggu line dari jeno tetapi yang ia tunggu-tunggu tak kunjung tiba.
Mark sudah mulai sibuk dengan kuliahnnya bahkan karena terlalu sibuk ia pun harus menginap di rumah temannya untuk mengerjakan tugas bersama. Sementara orang tua lala juga sibuk mengurus pekerjaan mereka bahkan sampai keluar negri untuk beberapa hari.
Lala hanya sendiri di rumah tidak ada yang menemani dia. Ia mencoba untuk menelpon jeno karena sangat kesepian dan takut jika malam tiba tapi jeno tidak bisa di hubungi,jeno tidak mengaktifkan ponselnya. Dari pagi sampai malam lala hanya duduk di kamarnya dan kalau keluar kamar hanya untuk makan dan mandi saja.
Hari demi hari pun berlalu,jeno masih tidak bisa di hubungi,mark pun masih sibuk dengan urusan di kampusnya dan orang tua lala untuk 1 minggu kedepan tidak bisa pulang karena urusan pekerjaan di Amerika.
Malam itu lala menangis karena ia benci semua orang yang ia sayangi pergi begitu saja,ia terisak-isak di kamarnya "kenapa sih saat gua udah mulai sayang sama seseorang dia malah ninggalin gua gitu aja tanpa kabar. Mark sibuk kuliah dan gua ditinggalin gitu aja,mamah sama papah juga sibuk kerja. Jeno kemana selama ini ? Ngasih harapan gitu aja terus ninggalin gua... huaaa" malam itu di rumah lala di kamarnya penuh dengan suara tangisan dan tidak ada seorang pun yang mendengarnya.
Sementara di tempat lain,
"jeno nih belum nih bawa bungannya" jaemin mengambil bunganya dan memberikannya kepada jeno "gua kangen sama lala. Jahat gak sih gua ? Gak ngasih kabar selama beberapa hari" kata jeno "yah kan supres" jawab jaemin. Yap mereka sedang bersiap-siap untuk pergi kerumah lala.
"gua udah ganteng belum jaem?" tanya jeno yang melihat dirinya di depan cermin "udah-udah" jawab jaemin. Jeno sedang berada di rumah jaemin sekarang, karena tidak ada teman untuk bercerita jadi jeno memutuskan untuk pergi ke rumah jaemin sekaligus meminta tolong kepada jaemin untuk membantunya mempersiapkan hari spesial ini.
"oke sekarang jam 9 malem,kayaknya lala udah tidur jam segini. Kita siap-siap" jeno melihat jamnya dan langsung membawa barang bawaannya kerumah lala. Karena rumah jaemin sangat jauh jadi mereka berangkat lebih awal,sekitar 2 jam dari rumah jaemin kerumah lala.
Sepanjang perjalanan jeno mengahapal kata-kata yang nanti akan di ucapkan kepada lala "gua gugup banget min" kata jeno sambil memegang dadanya "yah elah santai aja kali" jawab jaemin sambil tersenyum smirk "lu gak ngerasain apa yang gua rasain min" jawab jeno "gua juga pernah tapi kata-kata itu bakal keluar dari mulut lu apa adanya bukan kayak sekarang lu hapalin bulan purnama ini lah itu lah. Kata-kata yang lu ungkapkan pasti gak bakal kayak yang lu hapalkan percaya deh sama gua" kata jaemin panjang lebar sementara jeno cuma ngangguk aja.
Sekitar jam 11 mereka tiba di rumah lala,jeno masuk dari halaman belakang rumah begitu juga dengan jaemin. Mereka langsung mempersiapkan apa yang harus disiapkan jeno . 47 menit mereka menyiapkan, sebenarnya tidak terlalu mewah.
"udah ? Sesederhana ini ?" tanya jeno dan tanpa ragu jaemin mengangguk "gak perlu yang rame banget hiasannya kita gak tau bakal di terima apa di tolak kan hahaha" kata jaemin sambil menepuk pundak jeno "yah lu jangan bikin mental gua down dong" jeno cemberut "yah jangan lah. Harus di terima lah" jaemin pun kembali menyemangati jeno.
"tinggal beberapa menit lagi. Gua kekamarnya lala dulu buat bangunin dia dan suruh dia kesini" jaemin langsung buru-buru ke kamar lala buat bangunin lala,hanya sekedar mengetuk pintunya aja sih. Lalu menaruh surat di depan kamar lala.
Tok tok
Jaemin langsung menaruh surat di depan kamar lala dan mengumpat di suatu tempat. Sementara lala yang terbangun langsung keluar kamar dan menemukan surat itu 'la,ini gua jeno. Maaf bangunin lu tengah malem gini. Ikutin bunga yang ada di depan kamar lu sekarang' itu lah isi di surat dari jeno.
Lala dengan polos mengikuti mengikuti bungan yang membawanya kehalaman belakang rumah,dari kejauhan terlihat seorang pria dengan jas yang sangat rapih sedang menunggunya. Lala terus mendekati orang tersebut dan ia pun membeku setelah melihat jeno ada disitu.
"la,gua mau ngomong sesuatu ke lu" jeno menghela nafasnya dan saling bertatapan dengan lala "ini pertama kalinya gua jatuh cinta sama orang,gua gak tau gimana cara ungkapinnya dulu sama lu. Gua bukan cowok yang romantis la yang pandai bikin kata-kata,gua mau langsung to the point aja. Gua sayang sama lu,gua cinta sama lu,gua gak mau kehilangan lu lagi,gua bakal bikin lu bahagia selama gua masih bisa bernafas la. Will you be mine?" jeno mengeluarkan sebuket bunga dan memberikannya kepada lala "gua gak tau mau bilang apa,gua sayang sama lu jen. Ingatan gua gak semuanya gua inget tapi kenangan sama lu,dari awal masuk sekolah gua inget sampai sekarang. Gua tau tuhan memberikan laki-laki yang tepat buat gua,dan itu lu. Jen,gua mau jadi pacar lu,gua mau hidup berdua sama lu sampai akhir hayat gua" lala pun menerima bunga yang di sodorkan oleh jeno.
Mereka pun bertatap-tatapan dan saling mendekat perlahan wajah mereka pun mendekat dan bibir mereka berdua pun saling bersentuhan.
'i love you' - jeno
'i love you' lala
Mereka pun menghabiskan malam di tenda yang sudah jeno buat untuk lala.
The end~
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With You // Lee Jeno {SELESAI}
FanfictionJeno cowok jail,ngeselin tapi bikin nyaman dan selalu ngangenin. 〰〰