d u a d e l a p a n

4.7K 591 10
                                    

"Jadi kan nongkrong?" Tanya Dongpyo.

"Jadilah," jawab Eunsang.

"Jadi dong," —Hyeongjun.

"Yaudah ayo," —Hara.

"Ho, kuy jalan." Hara narik tangan Junho. Mereka jalan bareng ke gerbang.

"Lo udah liat anak pindahan itu belum?" Tanya Dongpyo.

"Udah. Buset ganteng bener," —Hyeongjun.

"Gue juga udah liat gila, emang ganteng." —Eunsang.

"Tajir juga bukan sih?" —Junho.

"Iya denger-denger." —Dongpyo.

"Ngomongin siapa sih?" Tanya Hara.

"Itu ada anak kelas 12 baru pindah. Tajir cakep walah," —Hyeongjun.

Hara cuma ngangguk ngangguk.

"Eh, Hara!" Sapa seseorang sambil dadah dadah ke Hara terus ngelewatinnya.

"Hah? Siapa sih itu?" Tanya Hara gak ngeh.

"Wah penghiatan. Katanya gak mau," —Eunsang.

"Iya nih katanya gak mau," —Hyeongjun,

"Hah?! Apaan sih?" Hara ngamuk.

"Itu dia yang anak pindahan tajir woy," kata Dongpyo.

"Diem-diem deket ya lo?!" Eunsang ngegas.

"Enggak! Gue aja gak kenal dia!" Balas Hara.

"Gak kenal apa gak kenal?" —Junho.

"GAK KENAL!!!"


/ / /


"Balik gak?" Tanya Dongpyo pas liat jam udah jam setengah 6 sore.

"Balik lah, ada tugas." —Hyeongjun.

"Terus lo mau ngerjain?" —Dongpyo.

"Iya dong?????" Bales Hyeongjun.

"Paling ntar malem ngewassap, 'pap tugas dong gue gak paham' yakin gue." Kata Dongpyo.

"Jangan berantem," lerai Eunsang.

"Eh, Ra," panggil Junho.

"Ha?"

"Lo kok bisa kenal Wooseok sih?" Tanya Junho bikin yang lain ngeliatin Hara.

"Wooseok?"

"Itu yang nyapa elo anjir nih manusia, tinggal di goa ya?" —Dongpyo.

"Gatau juga gue dia siapa,"

"Apa dia kaya di film film gitu ya? Diem diem meratiin?" Hyeongjun mulai halu.

"Yang kaya Hara diperatiin?" —Eunsang.

"Gue kenapa emang?!" Hara ngegas.

"Galak." Jawab Eunsang.

"Jadi pulang gak sih?" —Dongpyo.

"Buset, iya iya jadi pulang nih siap siap." —Eunsang.

"Hara pulang sama siapa?" Tanya Junho.

"Gatau, Hangyul kali,"

"Mau ditungguin apa engga?" —Eunsang.

"Duluan aja deh, lagian ini kopi gue masih banyak."

"Beneran gapapa?" —Hyeongjun.

"Sans."

"Gue temenin ampe kopi lo abis deh gimana?" —Junho.

"Yaudah, gapapa."

"Duluan ya," —Hyeongjun, Dongpyo, Eunsang.

"Iya, dadaah." —Hara, Junho.

Temen-temennya pergi. Tinggal Junho sama Hara lagi duduk hadap-hadapan.

"Lo udah ngirim pesan ke Hangyul?"

"Ini, mau ngewassap," jawab Hara.

"Ini, mau ngewassap," jawab Hara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hara nyimpen hapenya.

"Gimana?" Tanya Junho.

"Dijemput."

"Gue kapan gitu bisa jemput pacar juga," Junho berandai-andai.

"Galau terus ah lo, jelek."

"Ya gimana ya, Ra. Dia deket sama siapa jadiannya sama siapa."

"Ho, gue orangnya pendengar yang buruk. Lo jangan curhat ma gue, ntar sakit hati." Ujar Hara.

Junho cuma senyum, terus berdiri.

"Gue cabut duluan ya, Hangyul beneran bakal dateng kan?" Tanya Junho sambil berdiri.

"Sans," Hara minum kopinya lagi.

Junho ngangguk terus mulai jalan.

"Junho," panggil Hara pelan.

"Apa?"

"Jangan sedih-sedih ya."

"Iya ah, berisik juga lo. Hahaha," Junho senyum terus cabut.

Hara ngeliat Junho pergi. Kasian banget dia sama Junho. Junho emang pendiem tapi gak kaya yang tadi diemnya. Hara juga gak bisa ngehibur orang, jadi ngerasa bersalah dia.

Hara minum kopinya lagi, terus liat jam. Masih 5 menitan lagi Hangyul dateng.

"Lah? Hara?"

Hara noleh.

"Siapa?"

"Masa lupa? Gue kakel lo loh, hahaha."

"Siapa?" Tanya Hara lagi.

"Yang nabrak lo. Wooseok."












xxx
hah? hah? hah?

balok es | hangyul ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang