balok es | hangyul ✔️

d u a s e m b i l a n

"Lo sendirian?" Tanya Wooseok sambil duduk di hadapan Hara.

"Keliatannya kaya berdua emang?"

"Galak banget, untung cakep." Wooseok senyum.

"Gak jelas lo."

"Sopan kek, gue abang kelas lo."

"Lo tuh yang lancang malah sembarangan duduk di meja orang." Hara agak kesel.

"Masa mau deket sama adek kelas gak boleh?" Wooseok majuin badannya.

"Gak boleh." Hara ngelipet tangannya di dada.

"Kenapa?"

"Lo gak jelas."

Hara bangkit dari duduknya. Wooseok ikutan berdiri.

"Jadi, kalo gue jelas, gue boleh deket?" Wooseok senyum lagi.

"Gak." Hara jalan keluar cafe.

Pas banget Hangyul dateng pake motornya.

"Gausah turun, kita langsung aja." Kata Hara pas liat Hangyul matiin motornya.

"Kenapa?"

"Nanti gue jelasin, kita pergi dulu dari sini." Hara naik ke motornya Hangyul.

/ / /

Hara sama Hangyul lagi di rumah Hara. Cewe itu udah cerita ke Hangyul. Cowonya itu cuma ngangguk ngangguk.

"Diemin aja dulu." Kata Hangyul.

"Diemin aja dulu?????" Hara ngangkat alisnya.

"Iya."

"Nanti dia makin gak jelas deketin gue,"

"Geer banget sih. Siapa yang mau deketin lo?" —Hangyul.

"Hangyul gue tuh serius,"

"Iya, gue juga serius."

"Ck, males." —Hara.

"Biarin dulu, besok kalo masih kaya gitu, biar gue samperin."

"Jangan gelut."

"Iya iya." —Hangyul.

Hp Hara geter, ada chat masuk.

Hara mendecak. Hangyul langsung liat cewenya.

"Kenapa?"

"Wooseok nih. Mau lo apain?" Hara ngasih hpnya sama Hangyul.

Hangyul ngetik sesuatu. Gak lama, terus ngasih lagi hpnya ke Hara.

"Diemin aja. Sinting beneran itu." —Hangyul.

"Sama kaya lo, sinting."

"Sinting gue mah bikin lo tertarik. Ye gak?"

"Pulang lo mending sebelum gue slepet." —Hara.

"Kalo diapa-apain bilang gue." Hangyul berdiri, make jaket sama helmnya.

"Iya, bawel banget."

xxx
yang bilang gelut gelut liat tuh hangyul santuy