Putus?

2.6K 75 22
                                    

Rani POV

Bau obat menyeruak dihidung begitu aku melangkahkan kaki ketempat Dhira terbaring lemah diatas bed-nya. Aku lega melihat kekasihku yang tengah tertidur pulas.

Mata Dhira masih terpejam ketika aku mendekat kesamping ranjang. Aku duduk disampingnya, meneliti dengan saksama wajah kekasihku yang diam dalam tidurnya.

Dhira terbangun ketika tanganku menyentuh pelipisnya. Ada sebyah perban disana akibat luka robek dari goresan kasar trotoar.

"Apa yang terjadi?" tanyaku lembut. Kali ini aku berhasil menanggalkan kebawelanku.

"Gapapa, cuma kecelakaan kecil," Jawab Dhira. Sembari berusaha bangun untyk menyandarkan punggungnya agar lebih tegak. Namun ia mengalami kesusahan.

"Harusnya kamu rebahan dulu sayang," ucapku saar merangkul Dhira untuk bersandar pada tempat tidur yang telah disetel pada posisi sandaran miring.

"Hmmm," ucapnya berdehem. Keheningan pun terjadi diantara alu dan Dhira. Kulihat, Dhira hanya diam memandang lurus kedepan. Aku bingung. Ini bukan Dhira yang aku kenal.

"Kamu kenapa? Ada masalah?" tanyaku memecah keheningan.

"Gapapa," jawabnya datar.

"Yakin?," tanyaku memastikan.

"Iya," jawabnya singkat, padat dan jelas.

"Selamat pagi, Dhira...." sapaan seseorang yang tiba-tiba membuatku refleks menoleh ke arah pintu. Dhira menoleh ke arah gadis yang hadir dengan senyum merekah.

"Lihat, aku bawa makanan kesukaan kamu. Dimakan ya biar cepat sembuh." ujarnya terkekeh sembari meletakkan bungkusan makanan ke meja disamping bed tidur Dhira.

Dhira terlihat kaget mendapatinya.

"Kok bengong? Ini, dibuka, dimakan," dia mengangsurkan sepotong kue ketangan Dhira. Dhira menerimanya dengan ragu. Aku bertekad untuk meminta penjelasan ke Dhira, sedetail-detailnya.

"Runa, aku..."

"Sssttt.. makan dulu! Aku membawakannya istimewa buat kamu." perintahnya lembut. Tak ketinggalan sebuah senyum tipis juga tersungging dibibirnya.

"Ekhem.. ekhem" aku berusaha setenang mungkin.

"Eh? Siapa ya? Fansnya Dhira ya? Kalo mau ngajak foto Dhira, gausah ya? Dhira lagi sakit,"

Apa?! Foto?, Helloww gatau ya aku siapanya Dhira, batinku.

"Hmm, maaf. Anda siapa ya?" ucapku seformal mungkin.

"Aku? Aku mantan pacar Dhira, but kami berdua bakal balikan. Ya gak sayang?" ucap gadis itu sambil menoleh ke arah Dhira yang sivuk memperhatikan 'perdebatan' kecil antara aku dengan gadis asing ini.

"Oh, maaf, saya menganggu kalian. Saya permisi!" ucapku sambil bersusah payah menahan tangis lalu pergi meninggalkan Dhira yang menatap kepergianku dengan tatapan, 'aku akan menjelaskannya nanti'

Diluar, Kak Najma yang sedari tadi sudah menunggu langsung berjalan kearahku.

"Gimana dek?" tanya Kak Najma.

Aku tak langsung menjawab. Aku hanya memandang Kak Najma sebentar, lalu menunduk.

"Ran?" tanya Kak Najma hati-hati saat mendapati aku yang terlihat kesulitan membendung emosi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bahagiamu, Bahagiaku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang