Rani POV
Huahhhhhh, aku dimana? Lhoh ini kan kamarku. Jaket siapa ini? Lhoh ini kan jaket Najma, ucapku pada diriku sendiri. Ya Tuhan, aku baru ingat, kalo semalam kan aku pergi dengan Najma.
"Pagi mah, pagi pah," Ucapku setelah mandi, sekarang aku sudah duduk dimeja makan bersama kedua orang tuaku.
"Pagi sayang, sini sarapan dulu," ucap mama.
"Nak, itu siapa yang tadi malam mengantarmu pulang? Pacar kamu?" selidik papa
Aku tersedak air putih mendengar pertanyaan papa.
"Temen aku kok pa, kemaren pas praktek di Magelang, kan main tuh sama si Bhakti, nah si Bhakti tu bawa temennya, lha itu temennya Bhakti, Najma namanya," cerocosku panjang lebar.
"Lhoh kamu ketemu Bhakti? Kabar dia gimana?," tanya mama.
"Ketemu ma, kabar dia baik-baik aja. Dia lagi deket sama si Citra mah," ucapku.
"Citra? sahabat kamu yang sering kesini itu bukan?" tanya papa
"Iya pah, hmm yaudah deh mah, pah, Rani berangkat kuliah dulu, Assalamualaikum," ucapku pamit sambil membawa jaket milik Najma.
"Waalaikumsalam, hati hati ya sayang," ucap mereka bebarengan.
Aku pun langsung tancap gas menuju kampusku, saat diperjalanan aku meng-chat Najma.
Maharani Sisyaputri
Najma? Boleh nanti kita ketemu? Aku ingin mengembalikan jaket milikmu.Muhammad Najma
Hari ini? Maaf tidak bisa, Rani. Saya mau menjemput adek saya diakpol. Dan nanti sore saya pergi kumpul dengan teman-teman taruna saya. Bagimana kalo besok?Maharani Sisyaputri
Yasudah kalo begitu, besok saja kita ketemu. Selamat cuti!😄Muhammad Najma
Terimakasih ibu perawat😜Tak berselang lama, ada chat masuk lagi. Dan ini dari Dhira.
Andhira Negara
Rani?Maharani Sisyaputri
Iya? Kenapa Dhira?Andhira Negara
Saya nanti sudah keluar resimen, boleh saya bertemu?Maharani Sisyaputri
Iya boleh, mau ketemuan dimana?Andhira Negara
Bagaimana kalo diHanamasa? Biar saya yang traktir kamuMaharani Sisyaputri
Hmm boleh, nanti ya? Setelah aku selesai kuliah, mungkin nanti sekitar jam 3 sore.Andhira Negara
Siap, nanti kita kabar-kabar aja. Semangat kuliah😉Maharani Sisyaputri
Selamat cuti!😃Setelah itu, aku masuk dilingkungan kampusku, dan berkutat dengan soal-soal kesehatan.
Hampir 8 jam aku berkutat dengan soal-soal kesehatan, dan akhirnya jam kuliahku pun sudah selesai.
"Cit?"
"Apaan?"
"Temenin aku yuk, ketemuan sama Dhira," ucapku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagiamu, Bahagiaku.
Ficção AdolescenteSebetulnya, alasanmu kecewa itu bukan karena orang lain atau hubungan yang gagal terjalin. Melainkan harapan pribadi yang kamu sematkan terlalu tinggi. Bahagiamu itu tanggung jawabmu sendiri.