Rani POVAhhh, kurang sehari lagi, magangku selesai. Aku rindu masakan mamah, aku rindu jalan-jalan disimpang lima, aku rindu semarang. Dan.. aku rindu Andhira.
Sekarang sudah sore, aku harus balik ke mess, Citra pasti sudah mengomel-ngomel tidak jelas.
"Rani?"
"Eh Najma? Ada apa?"
"Ini saya punya sesuatu buat kamu," Najma menyerahkam sebuah kotak padaku.
"Eh gakusah repot-repot," jawabku.
"Saya gak pernah merasa direpotkan, saya lebih senang kalo kamu mau menerima ini" jawab Najma tulus.
"Terimakasih ya? Besok hari terakhir aku disini, kamu bisa tidak menemui aku sebentar diklinik?" pintaku.
"Kamu sudah mau pulang? Yahh padahal besok sabtu saya mau ajak kamu ke alun-alun magelang." Lesu Najma.
"Iya, besok malam aku sudah harus balik ke Semarang. Hmm yasudah ya? Aku balik ke mess dulu, Citra pasti udah ngomel-ngomel. Assalamualaikum Najma,"
"Waalaikumsalam, Rani. Hati-Hati,"
Najma adalah pria yang baik. Aku menyukainya. Tapi aku tidak tahu perasaan apa yang muncul. Entah kagum atau benar-benar lebih. Aku tidak tahu.
Author POV
Ini merupakam hari terakhir Rani dan Citra dimagelang. Nanti setelah mengurus berkas-berkas, mereka berdua akan kembali ke Semarang.
"Rani?" ucap Najma lembut.
"Eh iya? Oh iya, Najma, aku mau pamit pulang dulu, ntar kalo ada waktu aku bakal main kesini lagi deh," pamit Rani.
"Hmm iya, Oh iya, Rani, kalo ada waktu nanti, saya mau mampir kerumahmu. Bolehkan?" tanya Najma.
"Iya boleh dong." jawab Rani diselingi senyuman manisnya. "Yasudah, aku pamit pulang dulu ya? Assalamualaikum," pamit Rani kemudian melambaikan tangannya kepada Najma.
Saat melambaikan tangannya, dengan sigap, Najma menarik tangan Rani, dan menjatuhkannya didalam pelukannya. "Kamu hati-hati Ran, saya akan merindukanmu," ucap Najma sambil memeluk tubuh kecil Rani.
Rani seketika kaget. Untuk menutupi rasa kagetnya, diapun membalas pelukan Najma. "Iya, aku tunggu kedatanganmu disemarang," balasnya.
Mereka berdua tidak sadar, ada seorang wanita yang mengamatinya. Menahan rasa sesak didada, menerima kenyataan, jika pria yang ia sukai, ternyata menyukai wanita lain. Seorang wanita tadi adalah, Putri Amanda.
🌸🌸🌸
Andre POV
Aku menatap beberapa fotoku bersama Rani. Kemudian membaca beberapa surat yang pernah dikirim Rani untukku. Aku terdiam sejenak, menatap uraian kata di satu surat pendek dari Rani.
Ponselku bergetar, satu panggilan dari Regyta, kekasihku yang baru.
"Halo, sayang. Kangen." Suara itu terdengar beberapa detik setelah aku menerima panggilan telfon dari Regyta.
"Aku juga, sayang. Aku juga kangen."
"Ketemuan, yuk! Atau aku yang datang ke kos kamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagiamu, Bahagiaku.
Fiksi RemajaSebetulnya, alasanmu kecewa itu bukan karena orang lain atau hubungan yang gagal terjalin. Melainkan harapan pribadi yang kamu sematkan terlalu tinggi. Bahagiamu itu tanggung jawabmu sendiri.