Selamat Membaca.....
Sambil di dengar lagunya juga bisa...
Suara dentingan piano terdengar menggema di sebuah ruagan, dengan mahirnya pria itu memainkan tuts pianonya, seakan meluapkan semua emosinya saat ini, sembari menyanyikan sepenggal lagu yang diiringi permain pianonya 'Maybe I'm Amazed - Paul McCartney'
dia memainkan lagu itu begitu menyayat hati, seakan lagu itu adalah gambaran perasaannya saat ini, hingga dia tak sadar ada seorang wanita paruh baya yang memperhatikannya lalu perlahan dia mendekat lalu menepuk pelan bahu putranya itu
PUKK....
seketika sasuke menghentikan permainannya dan menoleh "ibu" ucapnya
sang ibu pun hanya tersenyum sambil menaruh jus tomat diatas pianonya dan duduk di samping sasuke "dalam sekali liriknya, ada apa denganmu, apa sakura lagi hmm?" tanyanya lembut
sasuke pun tertunduk dan memencet tuts pianonya asal, mikoto pun memegan tangan putranya itu lalu mengarahkan pandangan sasuke ke onyx sang ibu "apa kau yang salah hmm??"
sasuke pun mengangguk lalu menyandarkan kepalanya ke bahu sang ibu "aku yang salah bu, aku menyakitinya, aku yang egois, hanya karena dia tak bisa merayakan anniversarry kami bersama karena dia harus pergi menjadi sukarelawan di Senju Medical Care"
mikoto membelai lembut tangan putra bungsunya itu "lalu kau sudah meminta maaf padanya?"
sasuke pun menggeleng, dan itu membuat mikoto terkekeh karena dia sangat tau sifat sasuke yang lebih mementingkan gengsinya persis seperti ayah sasuke,
"kau benar-benar copy-an ayahmu ya, tapi ayahmu tak separah kau yang bisa menyakiti hati wanita yang dia cintai, karena ayahmu tau dia tidak akan lengkap tanpa ibu, dan kau juga tidak akan lengkap tanpa sakura, pergilah susul dia dan meminta maaf padanya"
sasuke pun menegakan kepalanya "hn" lalu mekembali dia memainkan tuts pianonya dan itu membuat mikoto menggelengkan kepalanya heran
"benar-benar copy-an fugaku, untung itachi itu sepertiku, kalau tidak aku akan hidup bersama pria-pria bermuka tembok" batinnya
***
Sakura dan gaara menyusuri jalan setapak yang berada di tengah hutan, beberapa kali sakura mengeluh tentang perjalanan yang membuatnya lelah, tapi gaara tetaplah mengajaknya berjalan
"masih jauh kah gaara???" tanyanya terengah-engah karena habis menaiki gunungan di jalan setapak itu
"sakura, kau sudah menanyakan ini lebih dari 10 kali dalam 1 jam terakhir, tidak bisakah bertanya hal yang sama, kalau kamu tanya terus gak akan nyampe tau" ucap gaara yang berjalan di samping sakura
"aku capek gaara, dari tadi naik turun gunungm gak nyampe-nyampe, cacing di perutku udah demo minta makan!!!"
gaara pun tersenyum mendengarkan keluh kesah sakura, "sebentar lagi, dan sst kamu bisa denger gak?" gaara pun menajamkan pendengarannya begitu pun juga sakura yang langsung terdiam lalu seutas senyum tergambar di wajah cantiknya "air"
"itu suara air kan gaara???" tanyanya antusias
"hmm itu suara air terjun, nah di dekat air terjun itu terdapat sungai yang banyak ikannya, nanti kita pancing lalu di bakar" sakura pun mengangguk senang,
tatapan gaara tak terlepas dari wajah sakura yang berkeringat, rambutnya yang diikat berantakan memamerkan leher jenjangnya yang putih membuat gaara menggeleng berkali-kali karena pikiran mesumnya selalu datang saat melihat leher jenjang sakura yang terpampang nyata dan siap di gigitnya
KAMU SEDANG MEMBACA
DECESION
Romancesakura dan sasuke adalah sepasang kekasih yang terjalin cukup lama, tapi kini mereka menghadapi masalah kecil yang perlahan membuat hubungan mereka merenggang, hingga ada seorang yang baru datang ke kehidupan sakura mencoba untuk memasuki relung ha...