two

1.8K 144 7
                                    


Selamat Membaca....

perjalanan dari tokyo ke desa konoha membutuhkan waktu sekitar 10 Jam perjalanan, bukan hanya perjalanan darat, tapi juga dia harus menyebrang menggunakan kapal verry lalu di lanjut dengan perjalanan darat, 

dalam perjalanan, pikirannya tak berhenti memikirkan kekasih dinginnya itu, sakura tau sasuke hanya tersulut emosi saja sehingga dapat mengatakan hal yang membuat sakura menjadi marah, tapi tetaplah sikap dan perkataan sasuke sangat menyakiti sakura, 

mungkin benar perjalanan ini bisa membuat kami bisa mengintrospeksi diri masing-masing, seakan-akan perjalanan ini sangatlah tepat untuknya, dan satu hal yang sakura harapkan ialah semoga sasuke tidak bertindak macam-macam mengingat kondisi mereka yang sama-sama tersulut emosi 

sakura melihat ponselnya, tidak ada pesan atau pun telpon dari kekasihnya itu, bahkan sasuke tidak membalas pesan sakura yang isinya hanya berpamitan, dia melihat perlahan sinyal mulai menghilang dari ponselnya, itu artinya dia sudah hampi dekat menuju desa konoha 

senja pun akhirnya berganti menjadi malam, sakura melihat sekelilingnya hanyalah hutan, jarak rumah satu dengan yang lainnya pun cukup jauh, hingga pada akhirnya mobil yang dia tumpangi berhenti di sebuah rumah yang terbilang cukup besar dari rumah-rumah yang terlihat sebelum itu 

"nona, kita sudah sampai" ucap supir yang mengantar sakura, sakura pun mengangguk lalu dia turun dari mobil lalu dilihatnya rumah tersebut dan seorang pria bersurai merah dengan tatto AI menghampirinya 

"kau pasti haruno sakura, dokter dari Senju Hospital?" tanyanya 

"ah iya, aku haruno sakura, kau gaara kan??" 

gaara pun menyodorkan tangannya untuk mengajaknya bersalaman "sabaku gaara, dokter yang bertugas disini, senang bertemu denganmu" gaara pun tersenyum lalu di balas senyuman tulus seorang haruno sakura 

"baiklah nona, ini semua perlatan anda, lima hari lagi saya akan menjemput anda, semoga berhasil dengan kegiatannya nona, saya permisi" ucap sang supir 

"ah terima kasih pak, hati-hati di jalan" sakura pun mengambil tas ransel dan koper yang berisikan alat medisnya serta beberapa obat yang memang dia bawa untuk persediaan 

"sini aku bantu, rumahnya berada di arah jalan setapak ini" gaara pun mengambil koper tersebut lalu memawanya 

"terimakasih" ucap sakura yang mengikuti gaara dari belakang

suasana sunyi sangat mendominasi, hanya suara binatang malam yang mengalun merdu di telinga, tak lama berjalan akhirnya mereka sampai di pemukiman penduduk, padat tapi tersusun sangat rapi, sakura bisa melihat masih banyak orang berkumpul untuk sekedar mengobrol di malam itu 

"nah sudah sampai.. masuklah" ajak gaara 

sakura mengikuti gaara masuk kedalam rumah tersebut, tidak besar tapi sangatlah nyaman, 

"ini rumah siapa gaara?" tanya sakura yang kini mendudukan dirinya di sebuah sofa kecil yang tersedia disana 

gaara pun keluar dari dapur memberikan segelas ocha hangat "ini minumlah" 

"ini rumah dinas yang di berikan dari pemerintah untuk dokter yang bertugas disini" ucap gaara 

sakura pun mengangguk lalu menyeruput ocha yang diberikan gaara "lalu sudah berapa lama kamu ada disini?"

"hampir 1 tahun, biasanya setiap setahun sekali rumah sakit pemerintah akan meroling dokter yang akan bertugas ke pedalaman, dan kini giliranku yang bertugas, dan aku berterimakasih padamu, kegiatan yang di lakukan senju hospital sangatlah membantu kami"

DECESIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang