#TELUH# #DENDAM#

3K 92 1
                                    

**Terima Kasih tak terhingga untuk para mediator dan Mentor, atas di aprovenya tulisan saya **
______________________________________

#TELUH#(SANTET)
***********************
#DendamPart7#

*******

.. Mira menghembuskan nafasnya sekuat tenaga sebelum memulai menceritakan rahasia yang di simpannya selama ini.
'Kikan harus tau' , dirinya membatin.Dan akhirnya mulailah Mira menceritakan segalanya.

" Sebenarnya malam tadi saya sudah mendengar suara aneh di atap rumah, tetapi saya menepis jauh - jauh perasaan aneh yang datang, saya fikir itu hanyalah ayam Abah yang bertengger" .Mira bernafas panjang.

" Sekitar jam 2 subuh saya terbangun karena mendengar jendela seperti ada yang berusaha membukanya, anehnya mulut saya terkunci !".
" Saya bisa melihat sosok Perempuan memakai kebaya merah tiba - tiba sudah berdiri dihadapan saya "!, Mira terdiam.

" Lalu .. apa yang terjadi ?" , tanya Kikan tidak sabar.

" Wanita tersebut meniupkan sesuatu diwajah saya !,lidah saya kelu saya panik sampai saya lupa untuk membaca Doa". Mira tertunduk, dan tak lama kemudian dia mengangkat kepalanya .

" Wanita itu berkata bahwa saya akan di jadikan Tumbal Pesugihannya !".

" Astagfirullah.. !", Kikan serta merta memekik tekejut.Akan tetapi segera di tutupnya mulutnya.

"Lalu wanita itu memanggil sosok laki - laki kurus tinggi dan putih seputih kapas, wanita itu berkata " Kakek ini gadis perawan yang saya berikan kepada kakek".Mira mulai menitikkan air matanya.

" Ketika kakek itu mulai merobek baju dan jilbabku , tiba - tiba kakek tersebut marah dan menunjuk wanita berkebaya merah tadi sembari berkata " saya tidak mau perempuan ini !",berikan perempuan yang lain"! , kemudian kakek tersebut menghilang.

Mira pun mulai menangis, akan tetapi dia tetap melanjutkan ceritanya

" Wanita berkebaya merah tersebut marah dan terus mencakar saya dan menggigit saya " ,( Mira membuka baju dan sarung yang di kenakannya , tampak lebam di beberapa tempat juga bekas cakaran dan gigitan ) " wanita itu kemudian menghilang begitu saja hingga saya terjatuh tak sadarkan diri lagi "!.

Dikenakannya kembali baju dan sarungnya, isak tangis pun terdengar dari keduanya, Kikan memeluk sahabatnya dan menggulung rambut sahabatnya.

Timbul Pertanyaan dalam hati Kikan mengapa Mira batal menjadi Tumbal pesugihan wanita tersebut ? siapa wanita tersebut ?.

" Kamu kenal wanita yang berbaju merah itu ?" , tanya Kikan.

" Entahlah.. sepertinya saya pernah melihat wanita itu , tapi saya lupa pernah bertemu dimana ", jawab Mira.

" Syukurlah , kamu tidak dijadikannya tumbalnya !". kata Kikan
 
" Tapi .. !
 
" Tapi .. kenapa Mira ?".

" Eeee... tapi saya tau kenapa saya tidak dijadikan tumbal ", kata Mira.

" Kenapa.. Mira?".Kikan menggenggam tangan Mira dan menatap dalam - dalam matanya.

" Itu karena saya hamil.. !", kata Mira sambil menangis.

" Astagfirullah....! ", Kikan terdiam mematung.

Mira sahabatnya yang selalu bersamanya setiap saat, mereka tinggal sekamar di kost berukuran 5 × 6, di Kota besar yang jaraknya 8 jam perjalanan dari kampung mereka tinggal, dan sama sekali Kikan tidak mengetahui jika Mira tengah berbadan dua.

Kikan terdiam..

Tangis Mira semakin keras hingga membuat ummi tergopoh - gopoh masuk kedalam kamar Mira.

" Ada apa nak... ? ada apa ?", ummi mencecar pertanyaan pada anak semata wayangnya.

"Tidak apa - apa ummi, Mira hanya merasa kaget dan sakit", jawab Kikan.
Dia tidak ingin membuat hati ummi semakin merana jika mendengar apa yang baru di ceritakan oleh Mira.

*****

Malam mulai menyelimuti Kampung Kedaung, sebuah desa yang terletak sekitar 60 KM dari Kota Kabupaten, sebuah desa yang suasananya masih asri, dengan gunung yang tampak , hamparan sawah dan sungai yang sangat jernih mengalir di seberang sawah.
Kampung Kedaung berisi kurang lebih 60 KK di setiap RW.., walau sudah tersentuh jaman modern akan tetapi di Kampung Kedaung warga lebih suka berjalan kaki dan bersepeda. Banyak yang memiliki motor akan tetapi jarang terdengar suara kendaraan tersebut, kendaraan roda 4 pun hanya milik Pak Kades, Pak Sekdes, Pak Arya, Mobil Puskesmas dan Mobil Dokter Jecky yang biasa lewat itupun hanya sesekali.
Jarak rumah mereka sekitar 50 sd 100 meter, lumayan lah bisa mempunyai pekarangan.

*****

" Assalamualaikum!"..

"Waalaikumsalam !" , jawab serempak Ummi, Kikan dan para perawat.

Rupanya Pak Desa bersama beberapa orang warga , Bu Desa langsung memeluk Ummi dan Kikan.
Dokter Jecky tersenyum manis begitu me
ihat Kikan dan Lelaki yang di sebelah Dokter Jecky sangat di kenalnya, tetapi siapa lelaki paruh baya yang bersamanya, Kikan tidak tau lagi apa yang mereka katakan karena secara tiba - tiba lelaki yang bersama DokterJecky berkata
" Saya ingin bertemu Mira sekarang juga !".

... Bersambung dulu ya..

#Teluh_Dendam#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang