#TELUH# ( SANTET )
***********************
#DendamPart4#****
.. Kasus gedebong pisang berbungkus kain kafan menyerupai pocong ditutup rapat - rapat , Kikan memohon agar kira nya berita tersebut tidak tersebar dan membuat warga kampung semakin tidak nyaman dan akan menimbulkan keributan.
Kikan meminta kepada Imam Mesjid kampung agar dibuatkan air Yasin ( air dari bacaan Doa yang seperti tertulis di kitab suci yang di percayai olehnya ) untuk di siramkan di sekitar rumah dan atap rumah Kikan , untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkannya.Syukurlah para tetangga mengerti akan ke khawatiran Kikan dan mereka pulang dengan masing - masing membawa air Doa untuk di siramkan di sekitar rumah masing - masing , dan atas permintaan Pak Imam setiap rumah akan diberikan air tersebut.
Pak Kades dan Pak Imam Mesjid masih berbincang di depan rumah Kikan ketika Mang Ujang tergopoh - gopoh menghampiri Pak Kades dan membisikkan sesuatu di telinganya, Kontan Pak Desa tanpa berkata sepatahkan berlari meninggalkan Pak Imam , Kikan dan Bu Desa .
Kikan , Pak Imam Mesjid dan Bu Desa tanpa dikomando bergegas mengikuti Pak Desa dan Mang Ujang.
Untunglah Emak tidak melihat kegaduhan pagi ini karena emak sedang di dapur ketika Kikan sedang berbincang dengan Pak Desa.Tapiii ...!
Kenapa arah lari Pak Desa menuju rumah Mira ?. Jantung Kikan berdegup kencang , nafas Kikan serasa berhenti seketika Ketika melihat Tubuh Mira tertelungkup dilantai dalam keadaan pingsan dan ada bekas cakaran di kedua lengan Mira, bajunya sobek akan tetapi telah ditutupi oleh Ummi Mira dengan menggunakan selimut, jilbabnya ( penutup kepala ) telah sobek beberapa bagian.
Pak Desa berada dikamar sebelah bersama beberapa orang warga, Kikan tidak tau apa yang terjadi di kamar sebelah karena Ummi tidak bisa bersuara hanya tangisnya yang terdengar.
Kikan memeluk tubuh Mira dan berulang kali memanggil namanya, tetapi Mira masih Pingsan , YA ALLAH apa yang terjadi !, Kikan menitikkan airmata.
Terlihat disudut Bu Desa bersama 3 orang tetangga berusaha menenangkan Ummi Mira.Mira masih tidak sadar ketika Pak Dokter Jecky datang memeriksa kondisi Mira, sebuah infus dipasang untuk membantunya.
" Berdoa ya dek !" semoga dek Mira cepat siuman , kata Pak Dokter pada Kikan.
Kikan hanya mengangguk.
Dalam hati ingin rasanya Dokter Jecky memeluk Kikan wanita yang sangat di cintainya untuk menenangkannya akan tetapi dia sadar bahwa Kikan berbeda dengan wanita lainnya.Tiba - tiba terdengar suara gaduh dari ruang tamu di rumah Mira, rupanya abah Mira telah dipindahkan dari kamar keruang tamu untuk di obati oleh Pak Imam Mesjid.
.. "Hhhhoooooaaaakkkk..,hhhoooooaaakk".
Abah Mira seketika memuntahkan sesuatu setelah diberi air kelapa kuning yang telah dibacakan Doa oleh Pak Imam Mesjid.
Gumpalan rambut, dan kelabang bercampur darah keluar dari mulut Abah Mira.
Seketika warga yang hadir berteriak karena terkejut dan ketakutan, tangisan Ummi Mira semakin kencang melihat kondisi suaminya.Syukurlah setelah memuntahkan " barang" aneh tersebut kondisi abah berangsur angsur membaik dan beberapa warga sedang membacakan Ayat Suci Al Qur'an, untuk membantu proses penyembuhan batin Abah Mira, dan Dokter Jecky juga sudah memasang infus untuk Abah.
Kikan diliputi Kebingungan dan Ketidakpercayaan akan apa yang baru saja di alaminya, kepulangannya ke kampung kali ini adalah ingin melepaskan rindu pada emak dan menikmati suasana asri di tempatnya dilahirkan, bukan untuk hal seperti ini.
Kini Abah dan Mira di baringkan berdekatan di ruang tamu, dipan mereka diangkat agar memudahkan para warga yang menjaga.
Kikan meremas ujung bajunya, seketika Kikan teringat emak." Emaakk ..!" Kikan berdiri dari lantai tempatnya duduk ,akan tetapi Pak Imam dan Bu Desa menahannya agar tidak beranjak pergi.
" Tenang nak !, Emak sudah dirumah saya " kata Pak Imam mesjid, " Emak untuk malam ini nginap dirumah saya karena sebentar malam ada pengajian ibu - ibu ",sambungnya.
Kikan pun merasa tenang, pandangannya dialihkan pada sahabatnya Mira yang terbaring tidak sadarkan diri, Kikan menitikkan airmata, Dokter Jecky pun menenangkannya dengan memberinya sebuah Tasbih.
Kikan menatap wajah Dokter Jecky , baru kali ini dia berani beradu pandang.
Dokter Jecky hanya tersenyum manis." Nak Kikan !, Bu Desa menggenggam tangan Kikan sembari menceritakan sebuah cerita
"Hal seperti ini sudah pernah terjadi , ini adalah peristiwa yang ke 5 dalam 6 bulan ini , syukurlah nak Mira masih hidup, 4 gadis yang lainnya meninggal dunia ketika ditemukan dan sampai saat ini tidak ada yang mengetahui penyebabnya karena semua saksi mati juga ditemukan meninggal dunia dengan kondisi yang mengenaskan ", Bu Desa menghembuskan nafas panjang setelah menceritakan kisah ini.
" Kenapa tidak dilaporkan pada yang berwajib Bu ?" , tanya Kikan.
" Sudah nak, tetapi bukti tidak ada dan kasus ini dinyatakan diluar akal sehat ", jelas Bu Desa.
" Kejadian ini bukan hanya dikampung kita akan tetapi 3 desa tetangga kita juga mengalaminya, ini kejadian yang kedua didesa kita !" . kata Bu Desa sambil menitikkan air mata.**
Tiba - tiba Kikan mencium bau yang beberapa hari ini mengikutinya, bau parfum yang terlalu tajam menurutnya, bulu kuduknya merinding seketika
.......bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
#Teluh_Dendam#
Terror#TELUH# ( SANTET ) ******* #DendamPart1# * Kikan menghembuskan nafasnya, ada perasaan menusuk di barengi setitik airmata, keputusannya sudah bulat dan tidak bisa lagi ditawar - tawar bahkan nasehat dan tangisan ibu dan sahabatnya Mira tidak lagi bis...