#TELUH# #DENDAM#

5.2K 134 45
                                    

#TELUH#( SANTET )
**********************
#DendamPart10#

**********

Masa liburan telah berakhir lusa Kikan dan Mira harus kembali mengajar di sebuah Universitas Negeri di Kota.
Kikan bersyukur setelah Pernikahan Mira maka tidak ada lagi hal mistis yang terjadi dikampung mereka.

Kondisi Mira juga sudah mulai membaik, dan karena dalam kondisi hamil maka Ummi bersikeras ikut menemani Mira sampai suaminya Bang Eko datang kembali dari tugas luarnya.

Kikan bersorak gembira ketika tau Ummi akan ikut ke tempat mereka kerja , padahal Kikan juga sangat berharap Emak ikut pindah mengikuti Kikan , akan tetapi Emak dipaksa bagaimanapun tetap kekeuh mau menemani bapak di Kampung.

" Emak di sini saja nak !, jagain bapak dan ayam, nanti yang ngasih makan ayam siapa ?, yang siram kembang siapa ?" , tanya Emak .

Emak akan memakai 1001 alasan jika Kikan mengelit dari pertanyaan Emak .

" Emak gak suka makanan Kota, gak ada sapi , gak ada suara ayam dan nafas gak segar !", sambung Emak lagi.

Dokter Jecky dan Pak Kades menertawai omelan Emak.Kikan manyun.

" Ya sudah kan ada abang dan Pak Kades serta warga yang lain yang menjaga Emak !" Kata Dokter Jecky, disertai anggukan Pak Kades.

" Mulai minggu depan Abang setiap hari sabtu dan Minggu akan nginap di rumah Emak!".

Kikan memandang wajah Dokter Jecky dengan rasa tidak percaya.

Tetapi Pak Kades sangat setuju , Emak pun tidak menolak.
Syukurlah hati Kikan jadi tenang batinnya.

Setelah berpamitan pada Pak Kades, Bu kades , Ummi isti Pak Imam Mesjid dan para tetangga, berangkatlah Kikan , Mira dan Ummi ke kota dengan diantar Oleh Dokter Jecky dan 1 orang perawat pria yang akan menemani Dokter pulang nanti.

Ada rasa bahagia timbul di hati Kikan, ketika Dokter Jecky berkeras mengantarnya.
Binar - binar Cinta dan Kasih juga dipancarkan oleh wajah Dokter Jecky.

" Abang yang akan mengantar , karena Abang ingin memperkenalkan dek Kikan dengan Papa !",  tukasnya sehari sebelumnya.

Kikan pernah bertanya , apakah orangtua Dokter Jecky akan menyetujui hubungan mereka , apakah orangtua Jecky mau menerimanya sebagai menantu.., begitu banyak pertanyaan akan tetapi semua dijawab dengan pasti oleh Dokter Jecky.

Kikan hanya menyerahkan sepenuhnya kepada Sang Pencipta, apabila dia jodohku dekatkanlah , apabila dia bukan jodohku jauhkanlah , itulah Doa Kikan.

Perjalanan selama 10 jam berjalan mulus, sama sekali tidak ada hambatan, perjalanan yang biasa ditempuh 8 jam kini ditempuh agak lambat karena, Dokter Jecky selalu beristirahat agar Kikan tidak terlalu capek duduk  karena keterbatasan gerakan.

Dalam perjalanan , Kikan sempat memikirkan jawaban Ummi Istri Pak Imam Mesjid tadi, ketika ia menanyakan keberadaan Pak Imam yang tidak nampak seharian.

" Pak Imam ada panggilan ke Pesantren tempatnya tinggal dulu, bapak di panggil oleh Gus Mamo Pendiri Pesantren, katanya penting  !", kata Ummi menjelaskan.
" Setelah Sholat Subuh bapak Berangkat pinjem mobil Pak Kades ditemani Mang Ujang ", tambahnya lagi.

***
Akhirnya sampai juga gumam Mira.

" Gimana ! kamu baik - baik saja kan !" , tanya Kikan pada Mira.

" Alhamdulillah tokcer, aman damai dan tentram " , kata Mira sambil tertawa kecil.

" Ayooo ..,  Ummi masuk istirahat dulu !, kamu juga baring saja dulu,besok baru saya beli kasur tambahan lagi ", kata Kikan.

" Tidak usah dek , sebentar abang akan bawakan kasur tambahan !, adek istirahat saja dulu". kata Dokter Jecky.
" Nanti malam abang akan jemput untuk makan malam ya ?".

" Baik bang .. terima kasih sudah merepotkan abang " , tukas Kikan.

Setelah kepergian Dokter Jecky , Kikan langsung memeluk Mira dan Ummi, rasa bahagia , sedih dan ketakutan bercampur menjadi satu.
" Kikan berharap seandainya bapak masih hidup " , maka bapak bisa melihat dirinya menikah. Kata - kata Kikan semakin membuat Ummi mempererat pelukannya .

Fikiran Ummi Mira kembali ke 6 tahun silam kala Kikan masih bersekolah di luar negeri , bapak Kikan sepulang dari sawah tiba - tiba pingsan dan muntah darah , hasil diagnosa dokter bapak Kikan mengalami TBC karena kecapaian dan kurang istirahat.

Tetapi Abah Mira dan Ummi tau sekali , bahwa bapak Kikan sangat sehat tidak pernah batuk ataupun hanya sekedar pilek , bapak Kikan sangat menjaga kesehatannya.Tetapi Wallahu Alam semua diserahkan Kepada Yang Maha Kuasa yang tau akan segalanya.

**

Akhirnya setelah tertidur dan terbangun ketika Adzan Magrib Kikan , Mira dan Ummi bersiap - siap karena tidak lama lagi Dokter Jecky akan menjemputnya, seperti janjinya sore tadi .

Ketukan halus di pintu , adalah tanda mereka pun berjalan bersama menuju mobil Dokter Jecky .

Sepanjang jalan Dokter Jecky tidak banyak bicara , dia hanya tersenyum penuh misteri.

Tibalah mereka disebuah rumah makan di tengah kota, rumah makan yang begitu asri dengan suasana desa, sebuah kolam kecil berisi ikan koi yang berenang hilir mudik dan gemerici, air terjun buatan menambah suasana seperti di Kampung,
Hati Kikan , Mira dan ibu sangat senang.

Seorang pelayan menghampiri mereka,
" meja atas nama Pak Jecky mbak !", dan pelayan tersebut mengantarnya kesebuah meja. Tetapi meja itu ada yang mendudukinya , orang itu membelakangi kolam dan pintu masuk.
Dokter Jecky memegang pundak orang tersebut, orang tersebut berdiri dan memeluk Dokter Jecky, ketika orang tersebut berbalik menghadap Kikan, Kikan sangat terkejut dan hampir pingsan......

..bersambung ...

#Teluh_Dendam#Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang