#TELUH#(SANTET)
********************
#DendamPart6#******
.. Kikan memeluk tubuh Mira, tangis mereka memecah kesunyian ,seketika itu juga Ummi dan Bu Kades mendobrak pintu kamar Mira.Kekhawatiran menyelimuti warga yang berada di dalam rumah Mira.Ingin Rasanya Dokter Jecky ikut masuk kedalam kamar Mira karena dia sangat mengkhawatirkan keadaan Kikan calon istri dan sahabatnya Mira, akan tetapi langkahnya terhenti ketika Pak Kadea menarik tangannya.
Tak lama kemudian tangisan mereka yang berada di dalam kamarpun pecah seketika,dan Ummi pun memanggil Dokter Jecky untuk masuk kedalam kamar.
Kenapa hanya Dokter jecky yang di ijinkan masuk ? Padahal Dokter jecky bukanlah muhrim mereka.
Tetapi dia adalah seorang Dokter yang telah di sumpah agar tdk membuka apapun rahasia pasiennya, terkecuali sang pasien memberi ijin untuk memberitahukannya.Pintu kamar pun di tutup rapat kembali, tangisan pun masih terdengar dari balik pintu kamar Mira.
Pak Kades dan warga hanya bisa saling berpandangan dan kondisi Abah pun belum sadar setelah memuntahkan benda aneh beberapa jam lalu.Setengah jam kemudian Dokter jecky pun keluar dari kamar Mira dan menutup kembali kamar tersebut.
Dokter Jecky sama sekali tidak menjelaskan apa yang terjadi akan tetapi, Dokter Jecky meminta ijin pada Pak Kades untuk menelepon.
Entah siapa yang diteleponnya , karena diluar rumah terlihat Dokter Jecky berbicara serius dengan seseorang.Beberapa saat kemudian Dokter Jecky masuk kembali kedalam rumah Mira.
" Pak Kades , saya mohon ijin mau ke kota sebentar saya akan menjemput seseorang. Mungkin besok malam saya baru akan kembali !", tukas Dokter Jecky.
"Bagaimana dengan Abah dan Mira Pak Dokter ?,siapa yang akan melihat dan mengganti infusnya nanti ?", tanya Pak Kades.
" Tenang Pak !, saya sudah menelpon 2 orng perawat Putra dan Putri di Klinik saya untuk menjaga kondisi Abah dan Mira", jawab Dokter Jecky.
Dokter Jecky pun mengetuk dan masuk kekamar Mira, selang 15 menit kemudian Dokter Jecky pun keluar kamar bersama Kikan.
" Dek . Abang berangkat dulu ya !, adek nginap disini saja, besok malam abang akan segera kembali.
Kikan mengganggukkan kepalanya dan mengantar Dokter Jecky hingga keteras depan.Tak di jawabnya pertanyaan dari Pak Kades kali ini.
Suara Adzan dari Masjid Kampung pun terdengar sampai kerelung hati, beberapa warga yang tadi berkumpul sudah kembali kerumah masing - masing , Pak Imam Mesjid pun berpamitan untuk Sholat sebentar dan berjanji akan kembali lagi.
Kikan pun mengambil air wudhu, airmata masih menitik satu demi satu.
Syukurlah Kondisi abah sudah mulai membaik setelah meminum air kelapa yang diberikan oleh Pak Imam Mesjid siang tadi.
Seumur hidup Kikan baru kali ini dia melihat Abah menangis.
Abah menangis sambil terus berdzikir menyebut Asma ALLAH.Mira pun demikian adanya, sudah mulai tenang dan sudah bisa melantunkan ayat - ayat suci Al Qur'an. Suatu Kebiasaan yang sudah mulai jarang dilakukannya.
Rumah Mira masih ramai adanya , Pak Kades, Bu kades dan Pak Imam Mesjid ikut tinggal dan bermalam untuk berjaga - jaga ditemani Kikan dan 2 orang perawat yang di kirim oleh Dokter Jecky.
Tidak ada gangguan yang terjadi sampai pagi hari.
Pak Kades dan Bu Kades pun berpamitan untuk pulang sebentar kerumahnya dan akan kembali lagi secepatnya.
Pak Imam sejak subuh sudah berada di Mesjid seperti biasa.Kikan teringat Emak, akan tetapi Kikan yakin Emak baik - baik saja, tak ada yang perlu di khawatirkan lagi.
" Kikan.. Kikan..!, terdengar suara lembut Mira memanggilnya, Kikan segera menghampiri Mira.
" Iyya.. bagaimana keadaan kamu !,sudah merasa baikan ?",tanya Kikan.
"Alhamdulillah.. saya sudah agak mendingan !", jawab Mira.
"Kikan..! ( Mira meremas kain sarung yang dipakainya )
" Ada apa Mira ?".
" Saya ingin menceritakan sebuah rahasia !, tapi tolong jangan ceritakan pada siapapun juga ", pinta Mira
"Saya janji ini hanya akan saya simpan dalam hati saya, mulut saya akan terkunci rapat - rapat ",jawab Kikan
... Akhirnya sebuah kisah pun di ceritakan oleh Mira ...
... Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
#Teluh_Dendam#
Horror#TELUH# ( SANTET ) ******* #DendamPart1# * Kikan menghembuskan nafasnya, ada perasaan menusuk di barengi setitik airmata, keputusannya sudah bulat dan tidak bisa lagi ditawar - tawar bahkan nasehat dan tangisan ibu dan sahabatnya Mira tidak lagi bis...