#TELUH#( SANTET )
**********************
#DendamPart8#**Terima kasih tak terhingga saya ucapkan untuk para Mentor dan Mediator yang telah membantu selama ini**
*******
.. Satu persatu cerita kelam penuh misteri di Kampung Kedaung tempat dimana Kikan dilahirkan muncul, rahasia yang ditutup - tutupi terkuak oleh semakin canggihnya jaman modern.
**
.. Lelaki yang datang bersama Dokter Jecky akhirnya diantar kekamar untuk melihat kondisi Mira.
Dengan tidak menggubris siapapun yang melihatnya lelaki itu memeluk Mira.
Mira yang sangat terkejut melihat kedatangan lelaki itu langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya." Mira..! maafkan abang !", besok kita akan menikah, ucap lelaki tadi.
Lidah Mira menjadi kelu, dia tidak tau dan tidak mengerti apakah ini adalah mimpi.
Ditamparnya pipinya sendiri untuk mengetahui apakah ini nyata...Plaaakkk.. "aduh.. !, sakit .
" ini bukan mimpi Mira, ini nyata!, kata lelaki itu menyadarkan Mira.
Akhirnya merekapun berpelukan dan menangis.
Ya ! Lelaki itu adalah Kekasih Mira sahabat Dokter Jecky yang tanpa sepengetahuan Kikan mereka berhubungan terlalu jauh.
Lelaki yang sangat menyayangi Mira.Kikan tersenyum , tetapi tiba - tiba dirasakannya udara begitu dingin, bulu kuduknya merinding seketika.
Kikan memandang Pak Imam Mesjid, dilihatnya bapak itu sedang memejamkan matanya dan berkomat - kamit sambil memutar tasbih dengan jemarinya.Kikan tau bahwa Pak Imam mesjid pasti merasakan apa yang dirasakan juga olehnya, tetapi Kikan yakin pertolongan ALLAH lewat Pak Imam lebih kuat dibandingkan ilmu hitam manapun.
Kikan teringat akan cerita Abah setelah magrib tadi mengenai apa yang menimpanya.
Abah bercerita
" Subuh tadi setelah mendengar suara anaknya Mira terjatuh , abah bergegas keluar kamar .Akan tetapi sebuah bola api menabrak tubuhnya dan Abah pun tidak sadarkan diri lagi"Kikan tergidik ( merasa ngeri ).
Tidak lama kemudian, suasana berubah seperti biasa, apa yang dilakukan Pak Imam sama sekali tidak diketahui oleh yang lain, karena menjaga agar tidak ada keributan lagi.
Pak Imam memandang Kikan sambil tersenyum dan menganggukkan kepalanya.Malam ini ,Lelaki tua yang dibawa oleh Dokter Jecky yang merupakan ayah Eko kekasih Mira, melamar secara resmi.
Dan atas Desakan ayah Eko , Pernikahan akan dilaksanakan besok sore setelah sholat dzuhur, karena 2 hari kemudian Eko akan berangkat untuk melaksanakan tugas kantor ke Papua selama 3 bulan.Syukurlah, Abah dan Ummi menyetujuinya, Kikan tersenyum bahagia.
Senyumnya merekah ketika dilihatnya Dokter Jecky memberinya senyum .**
Pagi yang indah, hati Kikan sangat bahagia ,apalagi kondisi Mira berangsur membaik .
Kikan berpamitan sebentar untuk menemui Emak yang masih berada di rumah Pak Imam Mesjid, sekalian Kikan ingin membantu persiapan akad nikah sahabatnya .Beberapa warga yang berpapasan dengannya menyalami Kikan dan mengucap salam.
' Andai hanya seperti ini saja Kampungku' gumam Kikan.Dibelokan Mesjid Kikan melihat seorang Ibu tua terjatuh, Kikan segera berlari menolongnya, tubuh tua itu diangkatnya perlahan dan dibantunya berdiri, aroma harum tercium dari tubuhnya.
" Ibu .. ibu kenapa ? Ibu tidak apa - apa ?", tanya Kikan pada ibu tua itu.
" Tidak apa - apa nak !, Ibu tidak apa - apa !".
" Sebentar ya bu , saya ambilkan air minum !".
" Jangan Nak , ibu sedang berpuasa !".
" Ibu mau kemana ? saya antar ya bu ?".
" Tidak usah nak, ibu tinggal di situ!, sambil menunjuk sebuah rumah yang tidak jauh dari mesjid tempat Kikan dan Ibu tua itu berdiri.
" Saya antar pulang ya bu !"
"Tidak usah nak, ibu ingin sholat dan mengaji dulu di mesjid ini !", teruskanlah perjalanan nak Kikan ke rumah Pak Imam.
" Baik lah bu , saya tinggal dulu ya bu !",Assalamualaikum .
"Hati - hati ya nak, tetaplah waspada!".
wanita tua itu menyunggingkan senyum yang menyerupai seringai.Akan tetapi Kikan beranggapan mungkin senyum ibu tua itu memang seperti itu adanya.
Kikan pun meneruskan perjalanannya, tetapi tiba - tiba Kikan terhenyak.
Kenapa Ibu tua itu tau namanya, sedangkan Kikan sama sekali tidak mengenal Ibu tua tersebut ?, kenapa Ibu tua itu tau jika dia akan kerumah Pak Imam Mesjid ?.
Dan rumah yang ditunjuknya adalah rumah Mang Ujang ?, tetapi orang tua dan mertuanya kan sudah meninggal ?.
' ah..mungkin bibi Mang Ujang batin Kikan!'.**
Akad nikah akan segera berlangsung, segalanya sudah siap dan sempurna, campur tangan Bu Imam Mesjid membuat semuanya menjadi meriah walaupun di kemas dalam bentuk keserhanaan.Kikan yang berada disamping Mira tiba - tiba merasakan keanehan, bulu kuduknya merinding dan dia pun mencium aroma yang sama sangat menusuk yang seketika membuat kepalanya pening.
Pak Sekdes yang datang bersama istri dan Pak Desa bersiap untuk melaksanakan prosesi akad nikah.
Tanpa di sengaja mata Kikan melihat Pak Arya sedang memandang Mira dengan tatapan penuh kebencian, wajah Pak Arya agak menghitam seperti bekas terbakar.
Tetapi Kikan tidak mau ambil peduli .Syukurlah segalanya berjalan lancar , dan Eko pun untuk malam ini tidur menemani Mira, rumah Abah Mira pun sudah dipagari oleh Pak Imam Mesjid.
Kikan kembali kerumah bersama Emak dan perawat putri yang untuk sementara ditugaskan mengecek tiap saat kondisinya, agar tidak terlalu jauh maka Dokter Jecky meminta kepada Kikan agar dia dapat bermalam di rumah Kikan.
Sedangakan Ayah Eko beserta keluarganya bermalam dirumah dinas Dokter Jecky .Malam ini Kikan bisa tertidur lelap, pagar gaib yang dibuat untuk rumahnya sangat manjur sehingga tidak ada lagi gangguan di tengah malam.
**
Pagi menjelang ketika Kikan melangkahkan kakinya menikmati udara pagi batinnya berkata semoga tidak akan ada lagi peristiwa aneh yang terjadi.
" Kikan.... !"
Kikan menoleh, suara itu di kenalnya..!
Tubuhnya tiba - tiba terasa kaku.......
KAMU SEDANG MEMBACA
#Teluh_Dendam#
Horror#TELUH# ( SANTET ) ******* #DendamPart1# * Kikan menghembuskan nafasnya, ada perasaan menusuk di barengi setitik airmata, keputusannya sudah bulat dan tidak bisa lagi ditawar - tawar bahkan nasehat dan tangisan ibu dan sahabatnya Mira tidak lagi bis...