Sudah beberapa menit setelah bel masuk berbunyi tapi guru belum ke kelas XI- MIA 2. Murid² didalam sekarang siduk dgn kegiatan mereka masing².
Namun sekarang suasana kelas menjadi hening. Dan sekarang perhatian mereka beralih dari kegiatan mereka sebelumnya ke arah Taeil yg datang dgn seorang pemuda tinggi."Pagi anak-anak" sapa Taeil kpd siswa/i dikelas itu.
"Pagi ssaem" jawab siswa/i itu serentak
"Hari ini kita kedatangan teman baru"ujar Taeil
"Jisung, ayo perkenalkan dirimu" pintahnya kpd Jisung.
"Ne, Annyeonghaseyo Park Jisung imnida, saya pindah dari HMA high school, mohon bantuannya" ucap Jisung lalu membungkuk kpd teman² barunya.Beberapa dari siswa/i terlihat ada yg sedang membicarakan tentang anak baru itu, seperti ini kira-kira:
"Wah.. dia sangat imut"
"Ne, dia juga begitu tinggi, aku sampai kalah tinggi"
"Itu mah lo nya aja yg pendek"
"Sialan, tapi itu juga sih"
"Dan lihat kulitnya itu, bukankah dia putih?"
"Ne, dia juga terlihat keren"Ya kira² begitulah pembicaraan beberapa siswa/i itu dan tentunya masing banyak lagi lainnya.
"Nah Jisung kamu bisa duduk di.." ucap Taeil tergantung sebentar untuk mencari bangku kosong.
"Ah iya, kamu bisa duduk di sebelah Chenle. Zhong Chenle tolong angkat tangan." Ucap Taeil. Jisung membungkuk sebentar kpd Taeil, lalu berjalan menuju bangkuknya."Annyeong Jisung imnida" sapa Jisung kpd teman sebangkunya setelah ia duduk di kursinya.
"Ne, aku Chenle, Zhong Chenle imnida" sambut teman sebangkunya yg bernama Chenle itu."Baiklah sekarang mari kita mulai pelajaran hari ini" ujar Taeil, lalu memulai KBM.
Suasana kelas kembali hening, kini mereka telah fokus memperhatikan penjelasan guru mereka.Ting-ting (Anggep ae bel istirahat)
Setelah mendengar bel istirahat, Renjun langsung dari kelasnya dan menuju kelas Jisung untuk mengajaknya ke kantin bersama.
"Jisungie" Renjun melambaikan tangannya kearah Jisung yg sudah berada di depan kelasnya. Dia mendekat kearah Jisung yg sedang berdiri dgn pemuda di sampingnya.
"Oh, hai Lele-ya" sapa Renjun pada Chenle yg dijawab anggukkan okleh Chenle.
"Ayo kita ke kantin, aku sudah lapar" ajak Renjun.
"Apa kita bisa mengajak Chenle juga hyung?" Tanya Jisung.
" Tentu, kenapa tidak. Ayo" jawab RenjunSkip.. in kantin
"Injunie.." teriak teman Renjun. Haechan, ya itu adalah Haechan.
"Kenapa kau meninggalkanku begitu, dan siapa dia?" Haechan menunjuk Jisung yg berdiri di samping Renjun.
"Mian². Dia sepupuku, Jisung" jawab Renjun datar.
"Park Ji-Sung imnida" sapa Jisung.
"Namaku Lee Donghyuck, tapi Haechan" ucap Haechan.
"Kalian mau pesen apa?" Tanya Renjun
"Aku mau pesan minum aja, masih kenyang" jawab Haechan, kini Renjun beralih pada Chensung."Kalian mau pesan apa?" Tanya Renjun pada Chensung.
"Minum saja hyung/ge" jawab keduanya hampir berbarengan.
"Aigoo.. kalian kompak sekali, yasudah ayo pesan minum" ajak Renjun, sebelum itu dia sudah mencubit pipi Chensung karna gemas pada mereka.Kini mereka berjalan menuju stand minuman untuk memesan beberapa minuman. Setelah beberapa menit mengantri kini sudah memegang minuman mereka masing².
"Jisungie, pergilah dulu dan carilah tempat untuk kita duduk. Aku akan membayar minuman kita dulu." ucap Renjun
"Ne baiklah hyung" jawab JisungKini Jisung berjalan sendiri untuk mencari tempat untuk mereka, Haechan & Chenle masih menemani Renjun di stand minuman. Saat sedang fokus berjalan dan mencari meja kosong, tiba-tiba.......
Brak...
Jisung menabrak seseorang dan minuman yang ia bawa tumpah mengenai seragam org yg ia tabrak.
"Ma maaf, aku tid..." Ucap Jisung terhenti.
"YAK!? APA MATAMU ITU SUDAH TIDAK BERFUNGSI DENGAN BAIK, HAH!??" bentak pemuda yg Jisung itu, dan hampir seluruh perhatian dari siswa/i yg ada di kantin beralih kearah mereka berdua.
"Maaf.." Jisung kini menundukkan kepalanya, berbicara dengan suara bergetar menandakan ia sedang menahan tangisnya.
"Apa kau tidak lihat seragam sekarang basah karnamu" lagi² org yg bertag nama Na Jaemin itu memotong ucapan Jisung yg membuat Jisung hanya bisa tertunduk diam dan semakin gemetaran.
Renjun yg melihat apa yang terjadi pada sepupunya itu segera berjalan menghampiri Jisung diikuti Haechan & Chenle dibelakangnya.
"Jisungie, kau tidak apa-apa?" Tanyanya pada Jisung. Tangannya terulur untuk memegang pundak sepupu. Yg ditanya hanya diam tak berkata apa² dan tentunya masih gemetaran.
"Hey!? Kau ini apa-apaan Jaem, diakan tidak sengaja" ujar Renjun pada Jaemin dengan suara yang lumayan tinggi. Kini Renjun tengah menatap Jaemin dgn tatapan cukup tajam.
"Hey, kenapa kau malah membelanya? Jelas-jelas dia yg salah" sambar pemuda yg berdiri di samping Jaemin.
"Karna dia sepupu" jawab Renjun enteng kpda pemuda yg bernama Lee Jeno itu.
"Kalau begitu ajari sepupu sialan mu itu bagaimana cara menggunakan matanya dgn benar" kini pemuda lain yang berdiri di samping Jeno ikut angkat suara.
"Yak!? Maek Lee, jaga mulut mu itu" bentak Haechan yg dari tadi hanya diam dan berusaha menenangkan Jisung dgn Chenle.
Dan sekarang perhatian Renjun, Chenle & Haechan beralih sepenuhnya pada Jisung yg tiba-tiba saja jatuh pingsan.
"Hey Jisungie kau kenapa? Bangunlah" Renjun kini berlutut dan menepuk-nepuk pipi Jisung berharap kalau Jisung bangun, tapi nihil Jisung sama sekali tidak sadarkan diri. Terlihat jelas kekhawatiran Renjun pada sepupunya itu.
"Lele-ya, tolong bantu aku membawa Jisung ke mobilku dan tolong ikut bersama ku ke RS" ucap Renjun pada Chenle karna Jisung benar-benar tidak sadarkan diri.
"Dan Haechan tolong minta kan izin untuk kami" ucap Renjun pada Haechan. Lalu di angguki kedua temannya itu.Sedangkan ketiga pemuda yg tadi berdebat dengan mereka hanya diam tanpa berniat membantu.
“Cih, dasar lemah” -NJM
“Kenapa dia sangat galak sekali tapi dia juga eum.... manis. Ck, apa yg kau pikirkan Lee Jeno” -LJN
“Apa yg salah dgn mulutku ini” -MLKini Haechan & Chenle membantu Renjun membawa Jisung ke parkiran untuk membawa Jisung ke RS.
TBC
Maaf kalau typo, jangan lupa vote yak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Love Story [JAESUNG]
Hayran KurguJisung menyukai Jaemin tapi ia takut pada Jaemin karna dia sangat kasar padanya dan ia juga tau kalau Jaemin menyukai kakak sepupu dan bukan dirinya.. Dan sekarang Jisung tengah bingung akan perasaannya sendiri kepada Chenle.. dia merasa nyaman dgn...