Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak apa kau selalu mengacuhkanku. Tak apa kau selalu membuatku sakit. Satu hal yang harus kau tau. Aku akan terus bertahan sampai kapanpun itu.
(Sohyun)
. . . . .
Hari masih belum menampakkan sinarnya. Sebagian orang masih terlelap dalam tidurnya. Tapi tidak dengan gadis yang berusia 24 tahun ini. Sebagai seorang istri yang sudah bersuami. Ia harus bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan sarapan pagi untuk suaminya.
Gadis bernama Kim Sohyun itu tengah memasak di dapur. Dengan memakai celemek di tubuh mungilnya ia terlihat seperti layaknya seorang chef yang handal.
Selang beberapa menit lamanya. Akhirnya meja makan sudah mulai penuh dengan berbagai macam makanan lezat yang dihidangkan. Siapapun yang melihatnya pasti akan membuat perut mereka lapar.
"Eoh! Kau sudah bangun? " seru Sohyun tersenyum ketika melihat suami keluar dari kamarnya.
Tapi di lihat-lihat kenapa ia sudah rapi dengan setelan jas hitam dan tas kerjanya.
"Mau kemana? Bukankah sekarang hari minggu? " tanya Sohyun sedikit bingung.
"Ada meeting" jawab pria itu singkat yang perlahan berjalan menuju pintu keluar.
"Kau tidak sarapan dulu? " tanyanya lagi lagi.
"Tidak!. " jawabnya yang langsung keluar dari apartemen.
Sohyun hanya tersenyum hambar melihat perlakuan suaminya itu. Seperti sudah kebal dengan perlakuannya yang selalu mengacuhkannya.
Sohyun mengambil lauk itu dengan perasaan penuh kekecewaan pada dirinya dan berpikir untuk membuang makanan itu.
Saat suaminya itu keluar dari apartemen tiba-tiba seseorang menerobos masuk.
"ya ya! Mau di bawa kemana? Jangan di buang" seru gadis yang baru masuk itu dan langsung merampas piring yang berisi lauk dari tangan Sohyun. Sohyun sedikit terkejut.
"Biar aku yang menghabiskannya. Ah! Bodoh sekali suamimu itu. Membiarkan makanan seenak ini di biarkan begitu saja" lanjutnya dengan mulut yang sudah penuh dengan makanan.
"yak! Kim Yoojung! Pelan-pelan makannya" ucap Sohyun sembari menyeka sisa makanan di pipi Yoojung dengan jempolnya.
"Kau juga bodoh Kim Sohyun! Kenapa kau masih mempertahankan pria bodoh seperti dia! " ucap Yoojung sedikit meninggikan suaranya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Aku tidak apa-apa Yoojung~aa." seru Sohyun tersenyum yang langsung memeluk tubuh sahabatnya itu. Hancur sakit. Itulah yang di rasakan Sohyun tiga bulan belakangan ini. Tapi bagaimanapun juga ia harus bertahan menghadapinya.
