Cinta itu bukan melepas tapi merelakan. Bukan memaksa tapi memperjuangkan. Bukan menyerah tapi mengikhlaskan. Bukan merantai tapi memberi sayap.
--
.
.
.
.
.Flashback on ~~
Hanbin menatap Taehyung yang tengah tidur terlelap di ranjang nya. Sungguh ia merasa bersalah jika harus membohonginya. Memang ia begitu mencintai Sohyun, tapi ia tidak bisa terus-menerus menjadi benalu di antara keduanya.
Hanbin lalu beralih menatap Sohyun yang tengah duduk di tepi ranjang sembari menatap teduh suaminya, "Sohyun? "
Mendengar panggilan dari Hanbin, dengan cekatan Sohyun mengusap air mata di pipinya, "Hm? Wae? " tanya Sohyun mencoba tersenyum
"Kau menangis? "
"Hm(iya)--Aku hanya mengkhawatirkan keadaan Taehyung. Apa yang sebenarnya terjadi, hingga dia pulang dengan keadaan mabuk seperti ini? "
Rasa bersalah itu kembali muncul, jika ia terus berbohong, sama saja ia telah melukai hati Sohyun. "Bisa kita bicara sebentar? Ada yang ingin ku katakan padamu" ucap Hanbin
Sohyun menaikkan satu alisnya bingung,namun ia lantas mengikuti langkah Hanbin dari belakang.
Di sinilah mereka saat ini, di atap apartemen yang begitu sejuk. Tak ada orang lain selain mereka.
"Apa yang ingin kau katakan? " tanya Sohyun
"Aku akan pergi ke Amerika untuk mengembangkan bisnis ayahku di sana" ujar Hanbin
"Wah Benarkah? Kapan kau akan berangkat? "
"tiga hari lagi. Tapi--"
"Tapi?-- Apa? "
"Ada sesuatu yang harus kau ketahui"
Sohyun kembali menaikkan satu alisnya. Ia masih bingung, apa yang sebenarnya akan pria ini katakan.
"Aku merencanakan sesuatu bersama Jennie"
Mata Sohyun membulat, "Rencana? Jennie? Apa maksudmu Kim Hanbin?! " tanya Sohyun dengan sedikit meninggikan suaranya
"Jennie mengatakan pada Taehyung kalau dia hamil. Tapi tidak--dia tidak benar-benar hamil itu hanya rencananya saja, agar kalian berpisah. Dan itulah mengapa Taehyung menjadi mabuk seperti itu. Maafkan aku Hyun~ah" ujar Hanbin lirih
Rahang Sohyun mengeras, "Apa kalian belum puas menghancurkan hubunganku dengan Taehyung?! Dan sekarang kalian akan menghancurkannya lagi?! Heh! Tak kusangka kalian sejahat itu" pekik Sohyun, dengan perasaan emosi sekaligus kecewa, ia lantas langsung pergi. Namun sebuah tangan membentur pergelangan tangannya. Lebih tepatnya Hanbin tengah menahannya.
"Kau memang pantas marah padaku. Tapi kumohon jangan membenciku " seru Hanbin dengan wajah memohon
Sohyun terdiam, ia menatap nyalang mata tajam milik Hanbin. Namun tanpa berkata lagi, Sohyun menghempaskan tangan Hanbin, lalu pergi meninggalkannya dengan rasa bersalahnya.
***
Sohyun menatap lekat wajah damai suaminya. Ia begitu menikmati bentuk wajah tampannya. Namun ia juga merasa bersalah melihatnya, "Apa aku hanya benalu hubungan antara kau dan Jennie? Jika saja aku tak pernah hadir dalam hidupmu, semuanya tak akan menjadi seperti ini. Maafkan aku Oppa" ucap Sohyun pelan, tak terasa cairan bening itu mengalir di pipi chubby-nya.
kata-kata yang dilontarkan Hanbin masih terngiang jelas di ingatan nya, "Hanbin? Apa aku terlalu kasar padanya? Tak seharusnya aku marah seperti itu" serunya pelan, segera Sohyun berlari menuju atap apartemen nya, namun tidak ada Hanbin disana. Ia pun berlari mengejar Hanbin di luar. Melihat Mobil Hanbin yang baru keluar dari parkiran, dengan cekatan Sohyun berdiri menghalangi mobilnya.
"Sohyun?! Apa yang kau lakukan? " pekik Hanbin saat melihat Sohyun menghalangi jalannya, untung saja ia langsung mengerem.
"Bisa kita bicara sebentar? " tanya Sohyun dengan nafas yang tersengal sengal
Mendengar itu, Hanbin pun menyuruh Sohyun masuk ke dalam mobilnya.
Saat sudah di dalam mobil, dengan satu helaan nafas Sohtun berkata, "Maaf karena tadi aku mengatakan kata-kata kasar padamu. Aku tidak bermaksud seperti itu, aku--" belum juga menyelesaikan ucapannya, Hanbin sudah menyelanya
Hanbin tersenyum, "Tidak apa Hyun~ah. Aku tau kau marah, jika aku di posisimu, aku juga akan marah seperti itu. Tapi sungguh aku tidak bermaksud melukaimu. Aku hanya tidak mau kau akan semakin terluka karena ku" ucap Hanbin
Sohyun juga tersenyum mendengarnya, "Terima kasih Hanbin~aa, terima kasih sudah mengatakan nya padaku. Tapi--" Sohyun menghentikan ucapannya, ia menghela nafas berat, "Jika memang Taehyung akan meninggalkanku demi Jennie, aku akan menerimanya. Aku akan menunggu keputusan yang akan di buat Taehyung nanti. Tapi aku harap Taehyung akan lebih memilihku, dan aku akan mengatakan semuanya tentang kebohongan yang Jennie buat. Aku tidak peduli jika orang mengatakan jika aku gadis yang egois" tak terasa air mata Sohyun semakin deras mengalir di pipinya
Hanbin menatapnya iba, dan refleks Hanbin mendekap tubuh ringkihnya.
"Menangislah Hyun. Aku akan siap mendengar setiap keluh kesah mu. Kau istri sah Taehyung, kau berhak bersikap egois Hyun~ah" seru Hanbin sembari menepuk- nepuk pelan pundak Sohyun, guna menenangkannya
"Aku tak ingin lebih, aku hanya ingin bahagia bersama suamiku. Karena dia satu-satunya yang kumiliki hikss... Hiks.. "
"Arra--kau pasti akan bahagia. Percayalah "
Hanbin membatin, "Meski tidak bersama ku, akan ku pastikan kau bahagia Kim Sohyun. Tak apa, aku baik-baik saja, tak perlu khawatir. Selama kau bahagia aku juga akan bahagia"
[🎧 Ikon - I'm Ok ~~~~]
Im OK
Aku OK
Wirohaji ma dongjeonghaji ma
Jangan menghiburku, tak perlu kasihan
Gyeote isseo jul pillyo eopseo
Tak perlu tetap bersamaku
Gwaenchaneunikka
Aku baik-baik saja
I'm OK
Aku OK
Geokjeonghaji ma singyeong sseuji ma
Tak perlu khawatirkan aku
Charari honja inneun ge nan
Tak perlu memikirkan aku
Iksukanikka
Aku sudah biasa sendiri
I'm OK
Aku OK
Flashback Off~~
To be continued...
Gimana? Hanbin g jahat kan? Mana mungkin Author bikin Hanbin jadi karakter antagonis. Gak lah, Hanbin kan suami akoh :v
Kuylah jangan lupa vote sama komentarnya. Oiya, follow juga yang belum :")
KAMU SEDANG MEMBACA
REMEMBER ME ✓
RandomTidak akan ada yang tau takdir akan membawamu kemana. Tetaplah sabar menghadapi cobaan yang kau terima karena suatu saat nanti kau akan menemukan jalannya. Kim Sohyun X Kim Taehyung ©Agust 14, 2019