Prolog

28 3 0
                                    

Pukul setengah empat ini menjadi saat-saat yang mendebarkan bagi sebagian orang. Untungnya langit di sore hari ini seakan tahu tentang perasaan sebagian orang itu. Ingin rasanya menutup mata dan telinga lantaran tidak siap dengan pemberitahuan yang akan segera diketahui.

Setengah jam lagi, tepat pukul empat sore ribuan orang akan mengakses satu web resmi yang sekarang terasa sangat menakutkan : PENGUMUMAN SBMPTN.

"Udah dibuka, Kak?" tanya seorang ayah.

"Belum, Yah. Dibukanya nanti jam empat pas."

"Lah, kirain sekarang. Ya sudah, Kakak santai aja, ya! Optimis, pasti lolos!" ujar sang ayah kepada anaknya, hal tersebut membuat sang anak tersenyum lalu memeluk ayahnya dengan erat.

"Udah pukul empat, Kak. Mau buka sekarang?" tanya ibu sambil memangku adik.

"Ah iya, ya ampun takut." Ayah dan ibu mengelus kepala Kakak agar anak mereka merasa tenang.

Kakak memasuki web resmi itu, lalu mengetik username dan password. Tanda loading bertengger indah di laman web, berputar-putar layaknya kincir angin. Laman ini diakses ribuan orang, sudah tidak kaget jika terjadi keleletan dan atau terjadinya kesalahan, bahkan tak bisa diakses.

Lamanya loading membuat jantung berdebar lebih kencang dari sebelumnya. Beberapa kali ponsel berdering, menunjukkan bahwa ada pesan dari teman-teman yang diabaikan. Tidak ada hal yang lebih penting selain hasil dari SBMPTN sekarang ini.

Laman web sudah berganti, bertuliskan tulisan selamat di sana.

"Ayaah! Ibu!! Aku lolos!!" teriaknya, lalu memeluk sang ayah dan ibu secara bersamaan.

Air mata tak bisa dibendung, begitu pula airmata orang tua. Hanya satu yang tidak menangis, yaitu adik.

Hi! This is my new story. Semoga kalian suka dan mau nge-share cerita ini. Terima kasih ^^.

This Life is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang