DEAR ROSE BAB 3

7.9K 1K 75
                                    

COVER BY MY COUPLE 😂
TERIMAKASIH BANYAK 😂
BAGUS LOH 💕

COVER BY MY COUPLE 😂TERIMAKASIH BANYAK 😂BAGUS LOH 💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.
.
Happy Reading...












Jaehyun, lelaki itu benar benar sangat bertekad rupanya.
Berulang kali dia mengunjungi Taeyong dengan alasan yang sama, mengganggu lelaki yang telah memikat hatinya itu dan mencari informasi tentang dia.
Belakangan jaehyun tau jika Taeyong merupakan putra bungsu raja silla, dengan bekal wajah tampannya Jaehyun jung mengorek informasi dari para dayang di kerajaan.
Setiap informasi yang di dapatnya di barengi dengan satu umpatan dalam hatinya, bagaimana tidak ? Si tua bangka ah..
Maksudnya baginda raja silla itu memperlakukan Taeyong layaknya hewan, dia sama sekali tidak mendapat keadilan dan mendapat hukuman dari suatu kesalahan yang bukan dosanya.
Dia mengetahui segala, tentang Taeyong yang terkurung di sana selama bertahun-tahun lamanya, juga tentang taeyong yang tidak di ijinkan berintraksi dengan sekitarnya.

'Itu karena dia merupakan anak hasil hubungan gelap raja dengan seorang gisaeng, ini merupakan aib besar bagi kerajaan Silla jika saja identitas Taeyong sampai di ketahui kerajaan lain.'


Dahi Jaehyun berkedut mengingat perkataan dayang tersebut, membuatnya berulang kali menunjukan wajah masamnya.

"Ano... Pangeran..."

Itu Baekyun, dia sekarang duduk tepat di samping Jaehyun dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan.



"Hm.."



Jaehyun hanya menjawabnya dengan malas.


"Sampai kapan kita berada disini ? "

Ucap Baekhyun setengah frustasi.
Saat ini Dia dan Tuannya berada di sebuah atap yang sedikit tertutupi pohon rindang di kediaman Taeyong, setelah melalui perjalanan panjang dengan menaiki tangga dan memanjat tembok, meloncat ke salah satu atap yang berada di kediaman taeyong yang untungnya dekat dengan dinding pembatas, meski Baekhyun harus berulang kali mengucap do'a sebelum mengikuti tuannya yang sedikit gila namun pada akhirnya dia ikut juga, duduk di atap selama berjam jam lamanya hanya untuk melihat Taeyong merawat tanaman hias nun jauh disana.
Jangan tanya kenapa Jaehyun tidak menemui Taeyong secara langsung karena sejak beberapa jam yang lalu saat Taeyong melihat wajah tampannya, lelaki bermata kucing itu langsung berlari kencang dan masuk ke dalam rumah seperti melihat hantu.



"Kalau kau takut turun saja sana"


Ucap Jaehyun dengan tidak sopannya, setelah dia melirik Baekyun yang sedaritadi memejamkan matanya dan menolak melihat ke bawah.
Baekhyun takut dengan ketinggian, asal kalian tau saja.

"Bagaimanapun aku harus melindungi pangeran"

Ucap kasim itu dengan mata yang masih tertutup.
Mungkin jika Jaehyun tinggalkan pemuda itu secara diam diam disini dia tidak akan tau --
Ok.. kita tinggalkan Jung Jaehyun dengan kegilaannya.











-KEDIAMAN IBU SURI-















"Ibu suri.. putri Jisun menghadap"

Wanita muda itu membungkukan tubuhnya pada yang lebih tua.
Sedangkan yang di panggil ibu suri itu menyunggingkan senyumnya.


"Putri Lee Jisun, cucuku. Rasanya sudah lama tidak melihatmu dan kau bertambah cantik. Duduklah."

Jisun mendudukan diri di hadapan neneknya dan membalas perkataan sang nenek dengan senyum anggun miliknya.

"Segala puji bagi ibu baginda raja. Saya Lee Jisun, datang mengunjungi atas titah ibunda."


Nenek Jisun nampak tidak bisa menyembunyikan raut wajah bahagianya, Jisun tumbuh menjadi gadis yang cantik dan sopan setidaknya begitulah pikirnya.

"Yang mulia permaisuri sampai mengirimmu langsung datang kemari. Tentu saja ini merupakan hal penting benar ? "

Menuangkan teh kedalam cangkir kecil yang telah di siapkan pelayan, sang nenek nampak sesekali melirik cucu kesayangannya itu.

"Um.. Nenek benar."



Gadis muda itu menganggukan kepalanya pelan dan menatap lekat mata neneknya dengan senyum yang terasa begitu ganjil jika saja orang lain melihatnya.
Nenek jisun nampak menggeryitkan alisnya, dia menatap cucunya dengan tatapan bertanya tanpa mengeluarkan sedikitpun suara.

" Ini mengenai Taeyong."

Lanjut Jisun.
Dia meminum sedikit teh yang di sodorkan oleh sang nenek sebelum kemudian melanjutkan perkataannya



"Bisakah tanggal kematiannya di percepat ? "


Nenek jisun tampak berpikir, dia menatap putri Jisun dengan tatapan sulit di artikan kemudian menggelengkan kepalanya pelan.
Membuat Jisun menghela nafas kecewa.

"Kenapa ? Nenek tidak menyayangiku lagi ? "



Jisun kembali tidak dapat mengendalikan emosinya.




"Tidak seperti itu Jisun, masalahnya tidak akan semudah itu."



Nenek Jisun nampak menanggapinya dengan tenang, seolah sudah mengetahui dengan jelas watak cucunya.


"Kenapa ?"

Jisun menatap neneknya dengan tatapan bertanya.

"Semua yang telah di tetapkan oleh baginda raja, tidak dapat lagi di cabut. Kehormatannya menjadi taruhan."

Tangan Jisun terkepal mendengar kenyataan itu sedangkan neneknya tampak berusaha menbuat putri dari anaknya itu tenang.

"Sekarang ataupun nanti dia pada akhirnya akan mati. Bukankah sama saja ? Lalu apa yang membuat putri kesayangan silla ini khawatir ?"


Nenek Jisun menyeruput teh miliknya yang hampir dingin sedangkan jisun nampak memejamkan mata mencoba meredam emosinya.

"Sebentar lagi hari penobatan kak Seungjo menjadi Raja. Nenek tau sendiri berapa banyak undangan yang di sebar di setiap kerajaan lain."




Nenek Jisun nampak tertegun mendengar penuturan cucunya.
Dia tentu tau seberapa megah perayaan yang akan di adakan Silla demi cucu pertamanya itu.
Dia menghela nafas, mencoba berpikir jernih sebelum akhirnya mengulas senyum di wajah tuanya.

"Oh.. jisun-ku.. tidak perlu khawatir akan hal itu, nenek akan urus semuanya."

Ucapnya final.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

FORBIDDEN ROSE [ DISCONTINUED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang