FORBIDDEN ROSE [ DISCONTINUED ]

HEART BEAT

Happy Reading
.

.

Taeyong menatap lekat sosok yang saat ini telah berada di hadapannya. Mengabaikan putri Jisun yang sedari tadi menatapnya dengan tajam.
Entah dia harus senang ataupun sedih melihat kehadiran seseorang yang sudah lama tidak di lihatnya ini. Dulu dia begitu dekat dengan Johnny, lelaki yang menjadi kakaknya itu sering kali mengendap-ngendap ke kediamannya hanya untuk memberinya kue kering, meski terkadang hal itu harus membuatnya di marahi oleh ayah mereka.
Dulu Johnny tidaklah lebih tinggi darinya, dia tidak ingat berapa tahun telah berlalu, pahatan wajah itu tetap sama akan tetapi dengan postur tubuh yang berbeda, kakaknya ini menjadi jauh lebih tinggi darinya.

"Taeyong."

Suara itu sudah lama tidak di dengarnya, membuat matanya terasa panas dan hatinya berdenyut sakit.
Dia ingat jelas bagaimana kakaknya ini di seret keluar dari kediamannya kemudian setelah itu dia tidak lagi melihatnya, menghilang bagai di telan bumi, padahal dia berjanji tidak akan pernah meninggalkannya sendiri.

"Taeyong tunggu."

Semua yang ada disana terkejut melihat kepergian Taeyong diantara mereka.
Taeyong berlari masuk kedalam kediamannya dan menutup rapat pintu itu seolah menandakan bahwa tidak boleh ada seorangpun yang membukanya.
Dia ingin sendiri, kehadiran Johnny kembali menarik dirinya ke dunia nyata.
Dia yang sempat terbuai karena kehadiran Lucas dan Jaehyun kembali tersadar bahwa ini tidak boleh untuk di lakukan.
Dia tidak boleh mengasihi dan menyayangi, sebab ketika kematiannya telah berada di depan mata akan sulit untuk melepaskan mereka semua.
Taeyong tidak ingin hal itu terjadi.

'Jangan mencintaiku.'

Satu kata itu terlintas di benak Taeyong saat dia meringsek masuk kedalam selimut hangatnya.

Sementara itu di luar sana Jaehyun tampak kesal.
Dia sama sekali tidak tau kenapa kediaman Taeyong menjadi ramai seperti sekarang ini.
Seharusnya tidak begini, seharusnya hanya dia yang boleh tau tempat ini dan mengunjunginya.

"Aku tidak tau apa maksud kedatangan anda kemari tapi anda berhasil membuat Taeyong pergi dari sini. Selamat."

Desis Jaehyun dengan sindiran yang sangat ketara.
Dia menatap lekat mata Johnny seolah dia sedang melihat musuhnya.

"Seharusnya aku yang bertanya begitu. Sedang apa kalian di kediaman 'adikku'."

"Uhukk."