DESTINY

6K 775 23
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.


Yuta telah sampai di tempat kediaman Johnny sahabatnya, lelaki berdarah jepang itu masih membawa tubuh lemas Taeyong di punggungnya.
Matanya melihat sekitar dan kemudian terhenti saat melihat sahabatnya, duduk di teras dengan tangan yang memijat tekuknya.
Juga Jaehyun yang berada tepat di samping Jhonny, tangan lelaki itu mengutut pelipisnya yang terasa berdenyut.
Dia masih sangat khawatir dengan kondisi Taeyong.

"Kalian akan tetap disana atau membantuku ? "

Memecah keheningan yang ada.
Johnny dan Jaehyun mengarahkan pandangannya pada asal suara, menemukan Yuta yang berada tak jauh dari mereka, menggendong tubuh ringkih Taeyong yang penuh luka dan lebam.
Tak menunggumu waktu lama untuk keduanya berlari ke arah Yuta . Jaehyun mengambil alih tubuh Taeyong dari Yuta, menggendongnya ala bridal style sedangkan Johnny terlihat sibuk memanggil dayang agar menyeret tabib istana untuk mengobati luka di tubuh Taeyong.

"Sial ! Apa yang terjadi ?"

Tanya Jaehyun, dia membawa masuk tubuh Taeyong kedalam kediaman Johnny , membaringkan tubuh mungil itu dengan perlahan di atas kasur dan memeriksa denyut nadi Taeyong yang melemah.

"Jika saja aku terlambat sedikit, maka dia akan mati. Aku tidak tau jelas apa sebabnya namun yang pasti Taeyong sedang di adili saat itu."

Jawab Yuta menyimpan pedang kesayangannya di penjuru ruangan kemudin beringsut mendekat ke arah Jaehyun yang tengah melucuti jubah yang menutupi tubuh Taeyong dan menggeram marah melihat banyak luka di kulit putih susu milik Taeyong.

"Memang sedikit terluka, tapi aku yakin dia baik baik saja."

Ucapan Yuta membuat Jaehyun mendelik tajam ke arahnya.
Apanya yang sedikit ? Tubuh lelaki manis ini bahkan penuh dengan ruam merah yang tersebar di sekujur tubuhnya.

Clekkk..

Suara pintu terbuka mengalihkan pandangan Jaehyun.
Disana Johnny berjalan mendekat dengan seorang tabib di belakangnya.
Kakak dari Taeyong itu terlihat panik, dia mendudukan dirinya di samping Jaehyun seraya mengusap lembut surai Taeyong yang masih betah menutup matanya.

"Yang mulia, izinkan saya."

Semua orang yang berada di sana berpandangan kemudian menghela nafas, beranjak keluar dari ruangan dimana Taeyong berada, membiarkan tabib tersebut menyelesaikan pekerjaannya.

Pintu tertutup rapat, Johnny mengusap wajahnya yang terlihat kusut.
Dia sungguh merasa bersalah kepada Taeyong, bagaimana mungkin dia bisa terkelabui dan sama sekali tidak tau mengenai peristiwa yang menimpa adiknya itu.

"Di mana Lucas ?"

Jaehyun bertanya saat ia menyadari cecunguk yang selalu mengganggu Taeyongnya itu menghilang entah kemana.

"Entahlah."

Jawab Johnny dengan sangat singkat.
Matanya terlihat kosong dan menerawang, bagaimanapun dia harus melindungi Taeyong dari orang2 itu.

.
.
.
.
.

Taeyong.
Lelaki manis itu menatap sekitarnya dengan canggung.
10 hari dia tidak sadarkan diri, setidaknya begitulah yang di katakan dayang yang tadi pagi mengurusnya.
Hanbok berbahan sutra dengan riasan cantik melekat di tubuhnya. Semenjak dia membuka mata, keadaan berubah drastis.
Dia sungguh tidak tau apa yang telah terjadi semenjak hari itu, hari dimana dia di hukum tanpa sebab oleh keluarganya sendiri. Ah bolehkah Taeyong menyebutnya begitu ?
Mata kucingnya menatap sekitarnya dengan tatapan polos, berjalan pincang kaki jenjang itu melangkah cepat menuju kediaman kakaknya untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

FORBIDDEN ROSE [ DISCONTINUED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang