0005

58 6 0
                                    

Ngeng......

"Eh...eh!" Ucap Davina, sepeda nya hampir saja terguling masuk ke dalam got di samping nya. "Astagfirullah.....hey berhenti....!"teriak Davina ia segera meninggalkan sepedanya dan berlari mengejar mobil hitam sedan yang melaju cepat.

"Hahaha rasain luh gadis sombong namun cantik eh!" Ucap laki-laki itu menutup mulutnya. "Hahaha..... makanya jangan buat masalah sama ilhamullah rasain. Tuh hahaha!"

"May.....kamu nggak papa kan? Tuh orang kurang ajar banget....manusia tipe apa sih!"oceh Davina.

"Jangan gitu vin, kamu lagi puasa kan?? Jangan marah marah nanti puasa nya dosa loh!"

"Tapi orang itu menyebalkan may! Klo aku ngga puasa aja udah aku lempar tuh orang pake helm!"

"Vina....jangan begitu!"
Author POV off

🌹🌹🌹


Aku segera memarkirkan mobil hitam ku di parkiran sekolah, aku segera keluar dan membereskan baju yang berantakan dan mulai menutup mobil setelah menutup mobil aku segera menuju tu dan menemui seseorang yang bertugas mengisi angket.

"Assalamu'alaikum pa Karso!"ucap ku segera menicum punggung tangan pa  Karso.

"Waalaikumsalam, eh de Ilham ada apa?"

"Saya ingin mengisi angket yang kemarin saya titip kan!'

"Oh...iya saya lupa, saya ambil dulu ya de! Mari masuk!" Aku pun mengekor di belakang pa Karso. "Ini de angket nya!" Aku segera meraih kertas angket di tangan pa karso.

"Tadi juga ada 3 anak perempuan memberikan angket yang sama kaya Ade!"ucap pa Karso duduk di depan ku

"Mahasiswa pa?"

"Iya mahasiswa dari kamus Ade!". "Katanya dari jurusan sejarah murni de!"

"Oh sejarah murni!". "Pa saya pulang dulu!"

"Lah nggak maen de!"

"Tidak pa ini sudah sore, orang tua saya telah menunggu saya!"

"Tidak usah deh!"tolak pa Karso ketika ku berikan uang.

"Ini buat beli rokok pa! Anggap saja ini terimakasih saya untuk bapa, karena bapa sudah mau mengisi angket!"

"Ih....de mengisi angket adalah tugas saya!"ucap pa karso.

"Klo mengisi angket adalah tugas bapa maka bapa harus menerima ini!"aku menyodorkan uang pada pa Karso.

"Haha de bisa aja, yaudah klo ade memaksa mau tidak mau saya terima!"ucap pa Karso.

"Baik lah pa saya pamit!"ucapku meminta izin pada pa Karso untuk meninggalkan sekolah ini. "Assalamu'alaikum!"

"Waalaikumsalam hati-hati pa Ilham!" Aku pun menganggukan kepala ku dan langsung melangkah kan kakiku menuju tempat parkir mobil.

Ku tatap jam tangan yang melekat di tangan ku, ternyata jam 5 sore. Aku segera mempercepat mobil ku, namun bukan Sampai malah aku terjebak macet yang parah. Aku menatap motor yang menyelip-menyelip mobil yang berderet panjang di belakang.

"Andai saja aku bawa motor pasti bisa slip......slip!kaya yang lain!"ucapku menjulur kan tangan dan menggerak-gerakkan tangan seolah tanganku adalah motor yang sedang menyalip mobil.

🌹🌹🌹

"Terimakasih pa!"

Bersambung.......
Next chapter.....

Allhamdulilah 500 kata 😁😁 biasanya cuma 200 tapi ini kelebihan maaf ya kawan...

Nah bagaimana kah cerita Ilham dan Davina apakah mereka bisa berdamai??
Apakah menjadi musuh bebuyutan?
Atau menjadi kekasih??

Btw kayanya mah ilham udah mulai tertarik nih sama Davina😁😁

Folow dulu sebelum baca

Dan vote and komentar ya gyus
Jangan jadi silent reader deh nanti aku hapus cerita ini ...

My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang