0006

47 6 0
                                    

Davina POV on

"Terimakasih pa!"ucapku tersenyum pada aparat yang bertugas mengatur lalulintas di depan terminal.

"Sama-sama neng!"balas pa polis yang menyebrangkan ku melewati jalan. Aku pun terkekeh mendengar balasan pa polisi.

Aku segera memberhentikan sepedaku di bibir jalan raya, ku raih botol minum yang terletak di dalam keranjang sepeda ku. Aku menatap ke sekeliling memang padat kota provinsi ku ini, aku segera menatap arah belakang dan mendapati mobil yang berbaris panjang ke belakang.

"Untung aku tidak membawa si lambor, klo bawa pasti aku kejebak macet!"ucapku. "Baiklah....mey-mey kita pulang.....hari ini kita lewat kecamatan kita okey!"ucapku pada sepedaku.

"Okey berangkat.....!ya Allah lidungi Davina amin ..... Bismillah hirohman'nirohim" aku segera mengayuh sepeda dengan cepat.

🌹🌹🌹

Aku segera menghentikan sepeda ku, aku segera menengok kiri dan kanan, karena aku akan menyeberang jalan. Namun, aku melihat seorang wanita parubaya seumuran dengan ini tengah menyebrang jalan dengan ragu-ragu. Aku segera turun dari sepeda dan mendatangi ibu yang tengah gusar itu.

"Assalamu'alaikum ibu!"ucapku mencium tangan nya.

"Waalaikumsalam!"ucap ibu itu, masih dengan tengak-tengok nya.

"Ibu mau apa?"tanyaku

"Iki nong ibu arp nyebrang! Tapi ibu Wedi (Itu neng ibu mau menyebrang! Tapi ibu takut)" aku tersenyum mendengar ibu yang di hadapan ku berbicara Jawa khas Cirebon, aku yakin sekali bahwa ibu ini berasal dari keresek sama sepertiku.

"Kalau begitu ibu sama Davina aja yah! Naik sepeda itu" ajak ku pada ibu ini.

"Emang aweh nong? (Emang boleh neng?"ucap ibu itu menanyakan apakah aku membolehkan ia menaiki sepeda ku, aku pun tersenyum.

"Aweh lah Bu sapa sing ngelarang ibu coba? (Boleh ibu siapa yang melarang ibu coba?)"

"Eh Ning bisa ngomong jawa? (Eh neng bisa bicara bahasa Jawa)" aku menganggukan kepala ku.

"Bagaimana Bu mau ikut Davina nggak, nanti Davina anterin ibu sampai rumah ibu!" Ibu itu pun menganggukan kepalanya, aku pun tertawa melihat tingkah wanita parubaya ini. "Ibu namanya siapa?"tanyaku sembari mengayuh sepeda ku.

"Juheriyah neng!"jawab ibu itu

TBC ya gyus 😉

My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang