0013

38 2 2
                                    

"udah...udah jangan nangis nanti mukanya jelek kaya bebek...!" Davina menarik bibirnya, senyum simpul terlihat sangat cantik. Ia ingat dengan kata ejekan seperti itu. Iya ejekan itu berasal dari Davina sendiri.

*Flashback on*
"Umi...umi...nggak boleh nangis nanti mukanya jelek kaya bebek!"ucap Davina. Sembari mengerucutkan bibirnya.
*Flashback off*

Perkataan jelek kaya bebek membuat umi, Abi nya tersenyum dan menghilangkan kesedihannya sama hal nya dengan Davina.

"Maafin Davina ya mi!"

"Iya sayang!" Mereka berpelukan. Sampai tak menyadari bahwa ada orang yang mengucapkan salam. Orang itu tersenyum ketika me dengar pembicaraan dari kedua orang di dalam. Dia adalah Abi Ahmad laki-laki tampan suami dari umi Yunita.

"Assalamualaikum....!"

"Wah Abi datang tuh nak....coba tolong bukain!" Davina mengangguk, ia segera menghapus air matanya.

"Waalaikumsalam salam Abi udah pulang!"jawab Davina mencium punggung tangan abi.

"Iya sayang!". "Udah solat belum?" Davina menggeleng. "Kalau umi udah solat?" Umi pun menggeleng.

"Kok blum pada salat kenapa?" Umi menggerakkan matanya dan menggerakkan kedua tangannya di pipinya. Gerakan itu mempunyai arti bahwa Davina habis menangis. "Oh....gitu yaudah umi dan Vina sono solat!" Suruh abi, umi dan Davina mengangguk dan melangkah kan kakinya ke kamar masing-masing

🌹🌹🌹

Pagi hari Davina sudah rapih dengan baju gamis hitam, Khimar biru Dongker. Membuat kesan anggun dan cantik pada davina.

"Umi....Abi belajar sejarah ya sama Davina!"ucap Davina semangat, ketika Abi dan umi keluar dari rumah.

"Gimana mi mau?"tanya Abi, umi menatap Davina, Davina mengatupkan kedua tangannya sambil memberi tatapan memohon.

"Baiklah Bi!"

"Yes .. .!"ucap davina

My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang