Kyra POV
Sekolah hari pertama pun selesai, aku pulang ke rumah ku dengan gontai. Dengan semua hawa itu? Aku lelah ok?
"Aku pulang, Bu."
"Selamat pulang sayang!" seru ibuku yang berada di dapur. Aku menaruh tas ku di kamar lalu berjalan menuju ibuku yang sedang memasak untuk makan malam. Aku pun memeluk ibuku dari belakang lalu menyenderkan kepalaku di bahunya.
"Kenapa Kyra? Ibu lagi masak nih. Kamu berat," ibu menoleh ke arah ku lalu mengelus kepalaku pelan.
"Capek."
"Ya udah, sana duduk di sofa dulu sebentar. Kalau udah gak terlalu capek langsung mandi ya. Airnya sudah Ibu siapin soalnya. Nanti malah keburu dingin lagi," ucap ibu yang masih fokus dengan masakannya. Aku mencium pipi ibu, "Makasih bu! Aku mandi dulu aja deh!"
"Sama-sama, sayang," ibu tersenyum.
Aku pun segera berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diriku.
Setelah selesai, aku memakai piyama ku lalu keluar. Kulihat ibu yang baru saja selesai dengan masakannya. Aku dan ibu pun duduk di meja makan. Setelah mengucapkan 'selamat makan', kami berdua melahap makanan yang ada di depan kami. Setelah selesai, kami tetap berada di meja makan. Entah itu sekedar memakan cemilan atau berbincang-bincang.
"Bu, tau gak? Tante Irina jadi wali kelas di sekolahku lho!" Ucap ku membuka pembicaraan.
"Eh? Masa'?" Tanya ibu tak percaya.
"Iya! Mana lagi ya, dia nyuruh aku jadi sekretaris. Kan malesin banget tuh. Aku gak pengen dapet tugas tambahan," ucapku yang lanjut curhat dengan ibuku.
Ibuku tertawa, "Kau pasti tidak bisa membantah kan?"
"Iya! Huh! Mentang-mentang guru!" Ibu kembali tertawa geli, "Tante mu mah emang gitu."
"Tau' tu tante satu," aku menyeruput jus apel ku dengan kesal. Aku pun teringat perihal dua lelaki yang ingin ku jauhi.
"Oh ya, bu. Ada kejadian lho waktu pertama kali masuk kelas tadi."
"Kejadian? Kejadian apa?"
"Gini. Aku kan ketemu cowo waktu jalan ke sekolah. Namanya Shiota Nagisa. Gak taunya dia satu sekolah sama aku. Ya karena kita sama-sama siswa baru, kami jalan ke sekolah berdua. Ternyata dia satu kelas sama aku. Waktu masuk kelas, tiba-tiba ada dua cowok yang kelahi di depan kelas. Ya tapi gak kelahi secara fisik sih, kayak ngolok-ngolokin gitu. Katanya Nagisa, mereka emang gitu karena mereka dulu satu SMP sama Nagisa. Ya aku menjauh lah dari mereka. Ngeri banget hawa mereka tu."
"Terus?" Tanya ibu penasaran.
"Gak sengaja, pandangan kami bertiga ketemu. Pandangan nya tu setajam silet, bu! Ngeri pokoknya! Ternyata Nagisa sama salah satu cowok itu temenan. Yang temenan sama Nagisa itu Akabane Karma, yang satunya lagi Asano Gakushuu. Aku udah yakin tuh, aku gak mau terlibat dengan mereka. Eh gak taunya si Akabane duduk di sebelahku, yang Asano jadi ketua kelas. Otomatis aku jadi harus berurusan sama mereka kan? Argh! Aku gak suka lho kalau ada hawa-hawa gak enak di sekitar ku!" Aku menutup curhat ku dengan merinding sembari mengelus kedua lengan ku.
Ibu yang mendengar curhat ku tertawa kecil, "Lucunya cerita anak SMA~"
"Ih, kok lucu sih Bu?"
"Ibu yakin, pada akhirnya kamu bakal bawa si Asano sama Akabane itu ke sini!"
Aku mengerutkan kening ku, "Kok gitu?"
"Ya, firasat aja sih. Tapi kan firasat Ibu gak pernah salah," ibu mengedipkan sebelah matanya. Aku hanya bingung melihat ibuku mengatakan hal itu. Ya emang sih firasat ibu gak pernah salah, tapi kan dua lelaki itu yang paling ingin ku jauhi. Aku pun memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet As Strawberry, Dangerous Like Rose Thorns
Fanfiction"Hawa-hawa mereka mengerikan. Tidak mungkin ada manusia yang sanggup berada di samping mereka" -Seraphina Kyra "Cewek gak tau terima kasih" -Akabane Karma & Asano Gakushuu Asano Gakushuu x OC x Akabane Karma