🌹4 : Tutor Baru dan Kunjungan Rumah🍁

414 44 15
                                    

Asano POV

Ujian semester pertama beberapa minggu lagi akan dimulai. Jika aku bersungguh-sungguh di ujian kali ini, aku pasti akan mendapatkan peringkat satu.

Terdengar dari speaker bahwa akan ada rapat antar ketua kelas. Aku pun beranjak dari kursi ku lalu segera mendatangi rapat tersebut.

🌹❇🍁

Seusai rapat, semua ketua kelas diperbolehkan kembali ke kelas masing-masing. Rapat tadi hanya tentang ujian yang akan mendatang dan kami sudah di berikan jadwalnya. Karena sekarang para murid sudah pulang, aku akan membagikan jadwal ini besok.

Aku melangkahkan kakiku memasuki kelas dan dapat kulihat Akabane yang sedang melakukan kabe-don terhadap Seraphina.

Kabe-don?

Sadar kalau ada seseorang yang memasuki kelas, mereka berdua menoleh ke arahku dan tatapan kaget jelas terlihat dari wajah mereka.

Aku mengeluarkan smartphone ku lalu mengambil foto dari aksi ini, "Akabane, apa kau sudah berani melakukan hal yang seperti ini? Kau bisa di keluarkan dari sekolah kalau begini."

"Bukan begitu! Aku hanya memeriksa sesuatu!" Seru Seraphina gelagapan.

"Memeriksa?"

Akabane menghela napas nya kasar lalu tangan kanannya memegang tengkuk lehernya, "Dia sedang menonton salah satu acara kesukaannya dan ada yang membuatnya penasaran tentang kabe-don."

Seraphina mengangguk, "Benar kata Akabane! Ada saat dimana seseorang yang memiliki kamera di kepalanya di kabe-don oleh idol ku tersayang. Karena menurutku jarak kamera dan wajah idol nya sangat dekat, aku penasaran. Seberapa dekat wajah orang yang melakukan kabe-don dan orang yang di kabe-don?"

"Dan dia menyuruhku untuk mempraktekkan nya pada dia agar dia bisa mengukur berapa jaraknya. Tentu saja aku menolak, tapi dia mengancam ku dengan sesuatu (bat baseball), jadi aku terpaksa melakukannya," timpal Akabane.

Aku terdiam mendengar mereka yang melengkapi penjelasan satu sama lain. Aku pun mengantungi kembali smartphone ku.

Aku memberikan mereka satu orang selembar jadwal ujian, "Aku berikan pada kalian duluan."

"Hee~ jadwal ujian huh?" Akabane memperhatikan selembar kertas itu.

"Jadwal ujian?!" Kaget Seraphina.

Aku mengangkat sebelah alisku, "Kau tak sadar? Beberapa minggu lagi akan ada ujian semester pertama."

"Matematika ku..." Gumam Seraphina menatap pasrah ke arah jadwal ujian. Akabane membisikkan sesuatu kepada Seraphina dan nampak dari wajahnya Seraphina menolak, namun Akabane memaksa.

"Yasudah, aku pergi duluan--"

"Tunggu, Asano!"

Baru saja aku mau pergi keluar kelas, seruan Kyra menghentikan langkah ku. Aku menoleh, "Ada apa?"

"Mau mencoba di kabe-don?" Tanya Seraphina dengan senyuman jahilnya. Aku menutup mataku lalu melangkah keluar, "Tidak terima ka--"

Perkataan ku terpotong karena Seraphina sekarang sedang melakukan kabe-don kepadaku. Jujur saja aku terkejut atas hal tersebut. Dapat ku lihat Akabane di belakang sedang mengambil foto ku dan Seraphina dalam posisi ini.

Belum sempat aku protes, Seraphina sudah berlari menjauh, "Dadah, ketua kelas!"

Aku merapikan dasi ku lalu berdeham. Aku mendengar Akabane terkekeh.

Sweet As Strawberry, Dangerous Like Rose ThornsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang