Author POV
Hari ini, kelas 1-A akan mendekor kelas. Beberapa anak sudah membawa persiapannya dan sekarang waktunya untuk mendekor kelas.
Kyra sedang menggantung pita di langit-langit kelas memakai tangga. Ia duduk di bagian paling atas tangga dan tangannya ia gunakan untuk menempel pita. Rio di bawah untuk memberitahu dimana Kyra harus menempel pitanya. Nagisa, Karma dan Okuda sedang menghiasi dinding. Asano dan Ren menggambar papan tulis dan menulis menu yang akan dihidangkan di cafe tersebut.
Kyra menuruni tangga lalu menggeser tangga itu agar bisa ke tempat dimana ia ingin menempatkan pita nya.
"Apa segini ya?" Tanya Kyra kepada Rio. Rio menaruh tangannya di dagu, "Hmm, agak ke kiri lagi deh."
Kyra pun menarik tangga tersebut, setelah mendengar kata 'hop' dari Rio, Kyra berhenti menariknya lalu menaiki tangga tersebut.
Kyra kembali menempel pita di tempat yang ditunjukkan oleh Rio. Seusai nya, Kyra menuruni tangga. Kakinya meraba-raba anak tangga selanjutnya yang harus kakinya tapak. Tanpa ia sendiri ketahui, kakinya meleset dan setelahnya yang ia ingat adalah suara teman-temannya memanggil namanya.
"SERA!!!"
BRAKK!!
🌹❇🍁
Kyra mencoba untuk membuka matanya, kelopak matanya berkali-kali mengerjap untuk menyesuaikan pencahayaan yang tiba-tiba memasuki mata. Pupil nya seketika mengecil saat mengingat kejadian yang tadi menimpanya. Ia langsung terduduk dan sosok yang paling pertama ia lihat adalah Karma.
Hanya hening yang mengisi dengan pandangan yang tidak bisa lepas. Tentu saja tatapan yang Karma berikan adalah tatapan sinis, sampai akhirnya Karma mendecih kesal.
"Apa yang kau lakukan? Terpeleset? Yang benar saja," kata-kata pedas dan sarkas yang keluar dari mulut Karma pertama kali itu membuat Kyra terdiam. Dia tertegun. Tidak pernah ia lihat Karma marah sebelumnya.
"Aku--"
Karma menghela napas kasar dengan nyaring, membuat Kyra sedikit terkejut, "Asano juga sama saja bodohnya."
Kyra khawatir setelah Karma mengucapkan kalimat itu, "Apa yang terjadi pada Asano?"
Karma melirik mu sekilas lalu memandang ke gorden yang menutupi area kasur Kyra, "Pingsan. Guru UKS bilang kepalanya berdarah. Untung saja tidak ada luka yang fatal."
Dihantam dengan fakta seperti itu membuat Kyra terdiam. Ia tahu, Asano mencoba untuk menolongnya, namun di saat itu juga kesadaran Kyra hilang.
Kyra menyibakkan selimut yang menutupi badannya lalu turun dari kasur. Karma menatap Kyra tajam, "Apa yang mau kau lakukan?"
"Asano. Di mana dia?"
Karma mendengus kesal, "Pedulikan dirimu sendiri dulu. Kepalamu itu juga berdarah tadi."
Kyra menggeleng, "Aku tidak apa-apa!"
Karma berdiri menghadap Kyra, netra merkuri nya menatap tajam tepat ke arah manik blue sapphire milik Kyra. Kyra dapat melihat sedikit rasa khawatir yang tersirat dari tatapan tajam Karma. Kyra menggembungkan pipinya lalu kembali berbaring di kasur UKS--memilih untuk mengalah saat sadar kalau Karma lah yang paling mengkhawatirkan keadaan nya saat ini.
"Diam di sini. Tidak usah pikirkan tentang Asano. Nagisa dan Ren sedang menemaninya, jadi tenang saja."
Alis yang bertaut dan bibir yang melengkung ke bawah perlahan hilang dari wajah Kyra. Kyra menghela napas panjang--pasrah karena tidak bisa kemana-mana dalam penjagaan Karma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet As Strawberry, Dangerous Like Rose Thorns
Fanfiction"Hawa-hawa mereka mengerikan. Tidak mungkin ada manusia yang sanggup berada di samping mereka" -Seraphina Kyra "Cewek gak tau terima kasih" -Akabane Karma & Asano Gakushuu Asano Gakushuu x OC x Akabane Karma