Author POV
"Besok valentine lho," Kyra berucap tiba-tiba ditengah keheningan.
"Terus?" Dan dijawab ketus oleh si tutor, alias setan merah.
"Ya gak apa. Ngasih tau doang," balas Kyra cuek sembari memutar pulpennya.
"Kamu mau ngasih ke siapa?" Tanya Karma.
"Gak tau ya. Paling gak ngasih siapa-siapa."
"Lah terus ngapain nyebut?"
"Kan dah dibilangin ngasih tau doang."
Karma menghela napas lalu kembali ke komik bacaannya.
"Baca apa tuh?"
"Bisa gak sih kamu fokus ke soal? Sekali aja."
Kyra terkekeh geli, "Iya deh iya."
Lagi-lagi suasana mereka di selimuti keheningan. Hanya ada suara goresan pena pada kertas dan suara kertas yang di balik. Begitu terus sampai soal yang Kyra kerjakan selesai semua.
"Udah selesai tuh. Keknya bener semua," Kyra memberikan kertas jawabannya kepada Karma. Karma mengambilnya lalu memeriksa nya dalam sekali tatapan.
"Iya, udah bener semua. Syukurlah. Aku bener-bener kesel waktu baru-baru aja jadi tutor kamu waktu itu. Gak ngerti apa-apa. Kek otak mu tu kosong melompong."
"Ya maaf. Aku berevolusi."
Karma mengembalikan kertas jawaban Kyra lalu berdiri dan mengambil tasnya, "Pulang."
"Pulang!" Kyra tersenyum manis pada Karma lalu menaruh semua peralatan belajar nya ke dalam tasnya. Ia pun berdiri juga dan kalian berdua keluar dari kelas untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Karena kau menjawab semua soal dan mengerti materi hari ini, aku akan mengantarmu sampai rumah," ujar Karma sembari tersenyum miring saat kalian berdua menuruni tangga.
Kyra berhenti di salah satu anak tangga dan Karma menoleh ke arah Kyra--masih dengan seringai.
"Gitu aja?"
"Berterimakasih lah," kesal Karma mendapatkan reaksi yang biasa saja dari Kyra. Seharusnya perempuan itu senang kalau diantar sampai rumah. Kok dia nggak?
Kyra menggembungkan pipinya lalu menghela napas, "Baiklah, baiklah."
Kyra melewati Karma dan berjalan duluan keluar gedung sekolah sedangkan Karma mengikuti dari belakang sembari memasukkan tangannya ke dalam saku dengan santai.
"Karma, ulang tahunmu kapan?" Tanya Kyra yang membalikkan badannya untuk menghadap Karma.
"25 Desember. Kenapa?" Jawab Karma.
"Nanya doang," Kyra pun kembali menghadap ke depan.
Karma pun menyamakan posisinya dengan Kyra.
"Kamu pernah takut?" Tanya Karma asal ceplos. Lagian sepi bat, daripada gak ada topik kan?
"Gak."
"Keknya hati dan jantung mu harus diperiksa. Gak pernah nangis, gak pernah takut," ujar Karma.
"Ya lagian, liat kan reaksi ku kemarin waktu di sekap?"
"Liat. Tapi bukannya mengerikan kalau gak punya rasa takut?" Karma memandang ke jalanan di depannya, tak menatap Kyra sama sekali. Kyra menoleh ke arah Karma.
"Kamu takut kalau kamu gak bisa merasakan takut?"
Lagi-lagi gadis ini berhasil membuat Karma terkejut. Karma terdiam, namun masih melangkahkan kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet As Strawberry, Dangerous Like Rose Thorns
Fanfiction"Hawa-hawa mereka mengerikan. Tidak mungkin ada manusia yang sanggup berada di samping mereka" -Seraphina Kyra "Cewek gak tau terima kasih" -Akabane Karma & Asano Gakushuu Asano Gakushuu x OC x Akabane Karma