🌹8 : Curahan Hati di Malam Hari🍁

300 39 8
                                    

Author POV

Hari terakhir ujian pun datang dan pelajaran yang akan diujikan adalah Matematika. Bagi yang lain, mungkin ini adalah hari terakhir mereka tersiksa, namun bagi tiga manusia ini, baru hari ini lah hari dimana takdir uang mereka dipertaruhkan.

Kyra, Asano dan Karma berusaha keras untuk bisa mengakhiri ujian dengan lancar.

🌹❇🍁

Hari penentuan pun datang, hasil ujian sudah berada di tangan masing-masing. Mereka bertiga sudah setuju untuk tidak melihat kertasnya sebelum pulang sekolah.

Hari menjadi sore. Tiga insan berbeda gender itu berkumpul di sudut kelas tanpa murid lain. Wajah kepala merah terlihat santai, dengan senyuman miring yang setia terpatri di wajah nya, ia merasa percaya diri dengan hasilnya. Begitu pun lelaki dengan surai strawberry blonde. Ia tersenyum angkuh seakan mengatakan kalau dialah yang menjadi peringkat satu. Di sisi lain, Kyra yang takut uangnya terkuras habis lagi karena dua setan bergetar hebat seraya mempertahankan senyumannya.

Mereka bertiga menatap satu sama lain, dari kontak mata--mereka bertiga langsung membalikkan kertas yang berada di tangan masing-masing.

"Pertama."

Kyra menoleh kaget karena yang menyebutkan kata pertama ada dua orang, "KALIAN BERDUA SAMA-SAMA PERINGKAT SATU?!"

Menyadari hal itu, dua lelaki yang mirip rupanya ini mendecih kesal. Kyra dapat merasakan hawa-hawa membunuh dari mereka berdua dan ia tidak dapat menahan dirinya dari bergidik ngeri.

Kyra menggeram kesal, "Kalian itu udah dapat apa yang kalian mau! Senang kek!"

Mendengar Kyra yang marah-marah itu membuat Asano dan Karma menatap satu sama lain lalu tersenyum miring, "Traktir."

"Kampret, waktu begini aja kalian berdua kompak."

Mereka hanya terkekeh geli sebagai balasan. Kyra pun menghela napas kasar, "Yah, aku seneng sih dapet peringkat 2. Baru kali ini aku dapet peringkat 2 soalnya."

"Emangnya selama ini kamu dapet peringkat berapa?" Tanya Karma penasaran.

"5."

"Gak naik gak turun?" Asano memastikan.

"Selalu 5."

Mereka berdua sweat drop. Karma tersenyum miring, "Otakmu yang bodoh di Matematika bisa mendapatkan peringkat dua karena ku lho~ gak mau bilang sesuatu gitu?"

Kyra menatap datar Karma, memasukkan kertas hasilnya ke dalam tasnya, ia berdiri lalu berjalan melewati mereka berdua, "Nggak. Ayo cepetan mau dimana tempatnya?"

"Emang dasar cewek gak tau terima kasih," ucap Asano dan Karma bersamaan. Mereka berdua menatap satu sama lain, agak kaget karena ucapan mereka bisa bersamaan.

"Tak ku sangka kita akan sependapat," ujar Asano. Karma menatap pasrah Kyra, "Yah, dia memang gadis tak tahu terima kasih."

Mereka berdua pun berdiri dari bangku yang tadi mereka duduk lalu mengikuti Kyra yang sekarang sudah berjalan di kasir.

"Mau kemana?" Tanya Kyra membalikkan badannya.

"Beef steak/yakiniku," Asano dan Karma kembali menjawab dengan serempak lalu menatap tajam ke satu sama lain.

Kerasa lagi kan hawa-hawa mengerikan nya. Kenapa yang kali ini lebih intens daripada yang biasanya ya? -Kyra

Kyra berbalik ke depan lalu menuruni tangga, "Kalian sama-sama pengen daging, jadi tolong di diskusikan lagi."

Sweet As Strawberry, Dangerous Like Rose ThornsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang