27

395 40 4
                                    

Kita berdua ada di gerbang Daerah Invisible, gue ngakak banget liat ekspresi kagum Raka ketika memasuki Daerah invisible ini.

"Biasa aja kali," ujar gue

"Lo bayangin aja Ra, tadi kan sebelum masuk gerbang yang kita liat itu pohon-pohon doang. Terus lo baca mantra lalu tangan kita di scan ada gerbang trus sekarang kita disini. WOW!!" ungkap Raka kaya anak kecil liat banyak permen

"Hahahah lebay banget lo. Kalo tadi gue video ekspresi lo terus gue sebarin ke anak-anak disekolah, seru kali ya." kata gue

"Oh iya Ra, gue mau buat snapgram dulu. Spotnya bagus bagus Ra. Tuh Ra disana ada air terjun. Seger banget kayanya kalo mandi disana. Gue kaya mimpi bisa masuk ke dua dunia gini."

"Disini ga ada signal nyet!"

"Oh gitu, nyet. Maaf manusia ini gak tau, nyet. Terimakasih monyet, sudah memberitahu manusia ini."

"Ishh lo itu ya!!"

Gue berniat memukul Raka pelan, namun dia sadar dan langsung lari secepat mungkin. Gue diem, nunggu Raka berbalik.

"RA SINI KALO BERANI, AYO KEJAR." teriaknya yang jaraknya udah cukup jauh dari gue.

Setelah itu dia lanjut lari lagi. Tuh anak gak takut nyasar apa? Namun gue tersenyum, apa Raka lupa salah satu kekuatan gue?

Ya, gue lari pake kekuatan gue. Dan sekarang gue udah di depan Raka. Raka yang liat itu lalu berhenti dari larinya.

"Kenapa berhenti Kakak waketos? Mau diterusin lomba larinya Kak?" ucap gue lalu tertawa ngakak

"Ya udah Kakak ngalah aja sama yang kecil." Lalu kita berdua sama-sama tertawa.

"Pake kekuatan gue aja yu, kita ke sekolah--"

"Apaan sih Ra, baru juga masuk kesini udah pulang. Ngapain juga ke sekolah, biasanya sih kalau baru beberapa hari libur, sekolah masih ditutup Ra."

"Maksud gue sekolah yang di sini Raka, kita ke perpusnya. Gue mau belajar."

"Oh gue kir--AAAA RARA PELAN LARINYA WOY!"

***

Sekarang kita udah di Sekolah Khusus Kekuatan yang 3x lipat lebih besar dari sekolah gue di dunia manusia normal. Raka gak henti-hentinya berdecak kagum.

Sekarang gue melakukan hal yang sama ketika masuk gerbang utama tadi, sehingga gue sama Raka masuk dan langsung pergi ke perpustakaannya.

"Rara lo pernah sekolah di sini?"

"Gak pernah. Gue besar di dunia lo hehe."

"Nah Raka, ini tuh sekolah terbesar di sini, yang kedua ada Sekolah Khusus Ramuan. Dan ada sekolah-sekolah kecil khusus pertahanan diri. Karna ini sekolah paling gede. Makanya perpustakaan di sini paling lengkap." kata gue menjelaskan sambil mengarahkan telapak tangan ke monitor, lalu pintu besar perpustakaan terbuka.

Gue dan Raka mulai mencari buku. Gue ngasih saran ke Raka baca buku sejarah yang ada di ujung barat. Sedangkan gue cari buku tentang kekuatan tambahan.

Setelah kita nemu buku yang kita cari. Kita duduk di kursi yang udah disediain. Dan mulai membaca, dan gue rasa si Raka ini cepet banget bacanya, atau karna dia kebiasaan baca buku ya?

"Additional Power, emang kekuatan lo apa aja sih Ra?" tanya Raka setelah liat judul buku yang gue pegang

"Run fast, invisible, mind reader, controller."

"Ada empat?"

"He'em, 5 sih sebenernya, kan kekuatan gue bakal bertambah. Karna gue udah 17 tahun."

Super Rara•[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang