"Buka Ra." titah Kak Rangga yang nyimpan kotak ukuran sedang."Aku udah bilang kan ada kado yang nunggu kamu? Sekarang buka." katanya tersenyum manis.
Iya, jadi gini malem ini Kak Rangga ngajak gue makan malam sekaligus mau ngasih gue kado katanya.
Gue buka kotak itu, dan gue menduga bahwa itu...
kalungYah benerkan dugaan gue. Gue senyum ke Kak Rangga. Sumpah kalungnya bagus bangetttt, ada nama gue di tambah permata yang buat kalungnya makin cantik.
"Aku pakein yah," kata Kak Rangga yang kemudian berdiri dan memasang kalung itu.
"Makasih ya. Aku bener-bener suka sama kalungnya," ujar gue jujur sedangkan Kak Rangga hanya tersenyum.
"Iya sama-sama."
"Oh iya Ra, kamu kan udah 17 tahun kekuatan apa yang bakal kamu dapetin?"
"Aku gak tau, lagian umurku yang 17 itu belum ada satu hari hehehe,"
Dan rasanya waktu pengen banget misahin gue sama Kak Rangga, soalnya ini udah jam sembilan lebih, dan gue sebenernya punya jatah sampe jam sembilan buat keluar rumah malem-malem. Sekarang aja mamah udah nelpon gue berkali-kali. Kak Rangga yang liat siapa yang nelpon gue jadi ngerti.
"Aku anterin pulang sekarang yu? Pasti orangtua kamu khawatir gadis cantiknya diculik aku," Ucap Kak Rangga buat gue mukul dia pelan.
Kita berdua jalan ke parkir, tapi Kak Rangga berhenti buat ngangkat telpon.
"Hallo, iya iya ini udah pulang nih. Siap ya? Oke."
"Siapa Kak?"
"Ini temen, udah di rumah aku katanya," balas Kak Rangga
"Cewek atau cowok?"
"Cie cemburu ya? Cowok kok tenang aja," ucap kak rangga sambil ngacak rambut gue.
"Tenang aja cewek yang aku suka cuma kamu."
Entahlah perkataan itu bikin gue blushing. Gue langsung lari dan masuk ke mobil Kak Rangga.
"Heh kenapa lari? Cie salting ya?" katanya menggoda
Kak Rangga! pipi aku tuh udah merah masih aja nanya salting. Ini tuh aku rasanya pengen lari pake kekuatan gue aja deh!!
"Udah ayo pulang ih" kata gue memegang pipi gue supaya merahnya gak keliatan.
Kak Rangga yang liat itu malah ketawa sepanjang jalan. Gue ngebayangin lagi ucapan Kak Rangga tadi, lalu gue nahan senyum.
Bukan lebay atau gimana ya, tapi ini tuh pertama kalinya Kak Rangga bilang itu ke gue. Gue jadi tau cinta gue gak bertepuk sebelah tangan hahahahahaha, anjir geli gue.
"Udah ah senyum-senyumnya. Nanti aku malah keenakan liat wajah kamu yang gemesin itu."
gitu katanya
Gemes
GEMESIN KATANYA
HAHAHAHAHAHAHANJIR.
"Kak Rangga lagi kemasukan apa sih kok jadi lebay gini." ucap gue lalu pura-pura main hp.
"Eh Kak kok jalan ke sini?" tanya gue sadar ini bukan jalan yang biasa gue lewatin
"Masa kamu gak tau? Ini tuh jalan pintas supaya cepet, ini udah malem tau."
"Oh baru tau aku hehe,"
Beberapa menit kemudian di depan gue ada dua orang pakaian serba hitam menghadang jalan kita. Kita masih diam di tempat saling pandang karna bingung. Salah satu dari dua orang itu tiba-tiba bisa mengeluarkan batu dari tangannya. Dari sana gue sadar,
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Rara•[END]
Fantasy___----___ Jika waktu masuk kelas tinggal 5 menit lagi tetapi dia masih di rumah, maka cara terbaiknya adalah mengeluarkan kekuatan supernya yaitu 'run fast'. Jika dia dalam mode jail, maka tak segan segan mengeluarkan kekuatan 'controller'nya untuk...