12

596 57 9
                                    

Claw berjalan memasuki mansion utama setelah kembali dari rumah kaca. Lusy diperintahkan Rave untuk menjaga rumah kaca. Claw sangat sedih karena Lusy tak jadi tinggal dengannya, namun Rave masih membolehkannya untuk menemui Lusy kerumah kaca itu. Claw berjalan santai memasuki mansion, dengan tiba tiba seseorang membekapnya lalu menarik Claw menuju tempat sepi.
Claw terkejut. Ia takut jika ia akan dibunuh saat itu juga. Setelah menemukan tempat sepi, orang itu melepas kan Claw. Claw terkejut dengan apa yang ia lihat saat ini. Gadis itu segera memeluk orang itu dengan erat. Ia sangat merindukan sosok itu.

“Aku sangat merindukanmu Vince.”

“Aku juga sangat merindukanmu Claw.” Vince memeluk erat Claw, menumpahkan segala kerinduan pada sahabatnya itu. “Apa kau baik baik saja selama tinggal disini?.” Vince melepas pelukannya.

“Aku baik baik saja Vince.” Claw mengusap rahang Vince dengan lembut.

“Kini saatnya kau keluar dari neraka ini Claw. Aku tak ingin kau tersiksa.” Claw melepas tangannya yang masih berada dirahang Vince.

“Aku tak bisa Vince.”

Vince terkejut. Pria itu menatap Claw lekat. “Mengapa kau tak bisa melakukannya Claw?.”

Claw menatap manik mata sahabat baiknya itu lalu mengambil tangan Vincen dan meletakkannya diperut. “Karena ada kehidupan didalam sana.”

Vince benar benar terkejut hingga melepaskan tangannya yang Claw tempelkan diperut gadis itu. Pria itu menatap Claw dengan lemas. Vince tak percaya dengan apa yang ia dengar. Pupus sudah harapan Vince untuk memiliki Claw seutuhnya. Vince tak tahu harus berbuat apa dan mengucapkan apa.

“Apa Rave ayah dari anak yang kau kandung?.” Claw mengangguk menatap Vince. Vince mengusap wajahnya frustasi, ia benar benar terluka mendengar semua kenyataan yang Claw ceritakan padanya.

“Apa kau akan tetap berada disini dan menyamar sebagai pengawal, Vince?.”

“Ya, aku akan tetap disini untuk menjagamu Claw.”
Claw menggelengkan kepala. “Tidak Vince. Disini sangatlah berbaha untukmu. Jadi aku mohon kembalilah.”

“Aku tak akan meninggalkanmu Claw. Aku menyayangimu.” Vince mengusap lembut pipi Claw kemudian pria itu berlalu begitu saja meninggalkan Claw.

Claw berjalan menuju kamarnya. Tanpa sengaja ia melihat Rave dan Lea sedang berciuman mersa dibalkon. Setetes air mata lolos dipipi cantik gadis itu. Claw segera pergi meninggalkan tempat itu. ia segera masuk kedalam kamarnya dan menagis disana. Entah mengapa hati Claw begitu sakit melihatnya. Claw merasa bahwa Rave telah mempermainkan perasaannya. Claw sadar jika ia sudah jatuh hati pada pria psychopath itu.

Pagi hari, Claw menyiapkan sarapan Rave. Gadis itu membawa segelas susu untuk Rave yang sudah duduk manis diruang makan. Tiba tiba Lea berteriak lalu memeluk Rave dari belakang. Rave bingung dengan sikap Lea padanya. Rave meminta Lea untuk duduk.

“Mengapa kau terlihat bahagia, sayang.” tanya Rave pada kekasihnya.

“Aku mempunyai kabar bahagia untukmu Rave.” Lea tersenyum bahagia menatap Rave.

“Apa itu?.” tanya Rave penasaran.

“Aku mengandung Rave.”

Entah mengapa Claw langsung menjatuhkan nampan berisi susu untuk Rave. Claw terkejut mendengar pernyataan yang Lea ucapkan. Tanpa terasa air mata lagi lagi mengalir dipipi cantiknya. Rave menatap Claw. Entah mengapa ia tak bahagia mendengar kabar yang Lea ucapkan. Claw mengucapkan maaf pada Rave dan Lea lalu gadis itu memunguti pecahan kaca yang berserakan dilantai. Karena terburu buru, Claw tergores pecahan kaca itu. Rave melihatnya, ingin sekali pria itu berdiri dari duduknya dan membantu Claw. Namun ia tak dapat melakukannya karena Lea ada disana.

About LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang