banyak yang berubah sejak aku dan Saka memutuskan untuk menjalani hubungan.
saya berubah menjadi aku. berkabar jadi kewajiban. bertemu jadi rutinitas. saling cerita jadi kebutuhan. dan banyak lagi hal lain.
aku jadi tau, Saka adalah bungsu dari 2 bersaudara sama sepertiku. aku jadi tau, kita sama sama manusia rantau.
semakin aku mengenalnya, semakin aku kagum. tentang dia yang berpengetahuan luas, berpikiran terbuka, bertanggung jawab, peduli. tapi satu yang tak bisa dilawan, kami sama sama keras kepala.
sering kali kami sama sama berdebat memperjuangkan argumen sendiri. astaga, padahal cuma hal sepele.
tapi diluar itu, aku tetep sayang Saka. apapun kekurangannya.
dan lagi,
ada satu hal yang nggak aku sangka ketika aku sudah mengenalnya lebih jauh.
ternyata dia manja. hehe.
lucu ketika awal dia menunjukkan gelagat itu. kayak bukan Saka yang biasanya. Saka yang dari luar dingin, tegas, cenderung kaku, ternyata bisa manja juga. apalagi kalau udah ngerengek minta sesuatu, sekali senyum dan mata sayunya menyipit, ah aku lemah.
pernah malem itu dia menginap di tempatku, ya kaya biasanya kita cuma nonton film bareng di laptop. udah malem, tiba-tiba penyakit gampang lapernya kumat
"ra, mau samyang"
"apaan heh, kemaren abis diare. nggak."
"raaaaa" sambil menggoyangkan lenganku dan bibirnya udah mulai manyun, tapi bodoamat aku cuma ga mau dia diare lagi aja.
"ra"
"araaaaa"
akhirnya aku menoleh, dia udah senyum dan matanya menyipit. aduh ara lemah gimana ini tolong. oknum Saka manis banget, mau diabetes.
"bodoamat aku mau tidur aja, terserah kalo mau diare lagi juga" aku menyembunyikan wajah di balik selimut.
Saka? otomatis ngacir ke dapur buat bikin ramen. kesenengan.
emang paling ga bisa dicegah kalo soal makan dia mah :(
--
Jujur aku bukan cewek yang terbiasa manja ke pacar. aku berusaha melakukan apapun sendiri, selama aku bisa mengatasi hal itu.
bahkan setelah punya pacarpun, aku masih sering hunting buku sendiri, pergi ke pameran sendiri, tentunya dengan ngabarin Saka lebih dulu.
tapi karena hal itu, kadang Saka jadi kesel. katanya harusnya aku bisa minta tolong apapun ke dia. tapi kan, bukannya menjadi mandiri itu bagus? ah, iya sih. kalo berlebihan juga ntar pacarnya berasa nggak dianggep.
oiya, satu lagi penyakit yang belum juga ilang di diri aku. insecure.
bahkan aku pernah bilang ke Saka, kalo aku tidak cukup pantas untuk jadi pasangannya.tapi bukan Saka namanya kalo tidak berhasil meyakinkan aku.
mau denger cerita momenku sama Saka ga? ya nggak semanis di drama, cuma karena Saka yang ngelakuin, tetep aja semua jadi manis.
bucin :(
bodoamat Saka juga bucin ke aku.
geer lu ra.÷
ayo melangkah bersama, berproses dan mengalahkan ego. would you do the same?—Ara
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG SAKA; DAY6 SUNGJIN ✔
Fanfiction[COMPLETED] Sebuah perjalanan menemukan seseorang. Dia bukan memilihku, tapi aku yang ingin dipilihnya. -Ara ⚠ - short story - contain lot of cheesy things - no conflict, just for fun - fanfiction based on my imagination