menemukanmu

1.9K 255 6
                                    

sabtu malam itu, sebuah titik temu.

kerjaan di kantorku lagi gila gilanya. aku bahkan sudah merasa seperti zombie. dan malam itu, sabtu. aku pulang dari lembur kerja akhir tahun. kira-kira jam delapan lebih, aku turun dari bis dengan totebag dan tas bawaanku yang lain. jujur, aku kewalahan.

awalnya aku ngga ada masalah dengan semua bawaanku hari itu, ya walau kuakui ini berat. tapi semua jadi masalah, ketika salah satu tali di tasku putus karena tidak kuat menahan beban berkas dan bawaan yang aku bawa.

hft. sial. jadi berceceran jatuh di dekat halte.

aku memunguti mereka satu persatu, dengan perasaan kesel. tapi lebih tepatnya capek.

"eh, makasih ya" ucapku sambil mendongakkan kepala, buat orang yang membantuku

"tinggalnya dimana? saya bawain aja barangnya. banyak gini"

"eh ngerepotin. gapapa saya bisa kok" jawabku

"saya maksa."

"nggg saya tinggal di gedung 177"

--

ternyata namanya Saka, dan bener tempat kerjanya ga jauh dari kantorku. gedung tempat ia tinggal ga jauh juga. bedanya, dari perempatan dekat halte aku harus belok kanan sedang ia lurus ke dalam.

di bayanganku sebelum kejadian ini, dia adalah orang yang dingin dan tidak peduli. tapi sepertinya aku salah. atau mungkin benar?

apa aku harus mengenalnya lebih jauh untuk membuktikan?

"saya di gedung 173, ohya saya sering ngelihat kamu di halte kalo berangkat kerja"
(artinya ia sadar aku ada)

"hehe iya, kantor kita satu arah. uhm, boleh minta kontakmu? mungkin lain waktu bisa bertemu lagi. untuk terima kasih"

"ga perlu repot soal terima kasih, tapi kamu bisa minta tolong kalau perlu" kata Saka setelah menuliskan kontaknya di hp ku.

perkenalan singkat.

dan setelah hari itu, akhirnya tangan kita saling jabat. sebagai tanda kenal dan terima kasih.

÷
kubilang juga apa, semesta lebih hebat meramu temu. apalagi, tentangmu yang sedikit candu.

—Ara

TENTANG SAKA; DAY6 SUNGJIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang