when both of us are ready

1.5K 158 20
                                    

iya, aku dan Saka udah engagement. yang artinya udah selangkah lebih serius dari pacaran.

tapi,

ada satu sisi hati aku yang masih bertanya. apa ini ga terlalu cepet? apa aku akan segera menjadi hak suamiku? apa aku nantinya harus berhenti mengejar mimpiku? a lot of thoughts that goin on my mind

banyak sekali hal yang menurutku masih harus dibicarakan diantara kami. banyak hal yang harus dikompromikan. bukan, bukannya aku gamau nurut sama Saka sebagai calon pemimpin rumah tangga, aku cuma berpikir bahwa rumah tangga dibangun atas kesepakatan bersama. jadi bukan siapa yang dominan nantinya, tapi menjalani apa yang sudah disepakati sebelumnya.

pelan-pelan akhirnya kuutarakan seluruh unek-unekku ke Saka. semua pertanyaan penting sampe ga penting, yang terlihat jelas sampe yang ditel. aku riweuh? yes, thats how the way i am. aku cuma ga suka mendem apa yang aku rasain aja hehe.

banyak banget pertanyaan terjawab, tapi ada satu closing yang akhirnya bikin aku lega banget!

"nggak usah buru-buru, emang kita nikah mau ngejar apa? let's continue reach our dreams first. nanti kita nikah, when both of us are ready" dengan senyum menyejukkan Saka bilang gitu

"when both of us are ready ya, Sak"

---

aku dan Saka akan menikah, di waktu ketika kami benar-benar siap dengan semua halnya.

mungkin bulan depan, tahun depan. aku enggak tau juga.

yang penting sekarang, melanjutkan menggamit mimpi-mimpi yang belum kecoret di daftar keinginan 💛

—Ara-nya Saka

terima kasih semua yang mau membaca ceritaku dan Saka. cerita yang tidak rapih tapi aku tetap suka, karena menulis adalah salah satu cara agar aku tidak melupa.

Selamat mengawali tahun bagi jiwa-jiwa yang memperjuangkan mimpinya disana, sepertiku. Ayo melangkah lebih jauh, membawa tapak jejak menuju puncak yang kita mau. Hwaiting!

—end—


TENTANG SAKA; DAY6 SUNGJIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang