Satu Hal Yang Tak Berubah

Adaptasi

"WOI JANGAN LARI! ANJ*NG LO! DASAR MANUSIA TIDAK BERGUNA!" Teriak Quenby mencoba mengejar Arvin yang sudah menghilang di balik koridor.

Quenby mencoba mengikuti kemana arah Arvin pergi tadi, bertepatan dengan berbunyinya bel tanda istirahat.

Hal itu membuat Quenby berhenti melangkah dan bergumam.

"Ck, ngerepotin aja nyari anak jablai itu. Mending gue nyari Friska aja lah"

Quenby kemudian berbalik dan bergegas pergi menuju kelas teman seperjuangannya tersebut.

****
Arvin masih berlarian di koridor untuk menghindari Quenby. Kepalanya yang terus menengok kebelakang membuatnya tidak menyadari ada seseorang didepannya.

"Bruk!" Arvin tidak bisa menghindari tabrakan hingga keduanya jatuh kelantai

"Woi! Kalo jalan pake mata dong"ucap orang tersebut tanpa menatap Arvin

"Heh dimana mana kalo jalan pake kaki!"balas Arvin

"Ah Lo Vin gue kira siapa,sori sori"ucap seseorang tersebut lalu berdiri

"Lah Lo kenal gue?" Tanya Arvin ikut berdiri

"Yaiyalah kampret,sekelas masa gak kenal?"

"Emang kita sekelas?"
"Wah ni anak bego juga ya. Iya pe'a,Lo gak liat muka ganteng nan bercahaya gue dikelas?"

"Bercahaya dari Hongkong"

"Udahlah gak usah ngebahas itu. Main basket yuk"

"Gue masih gak percaya Lo sekelas sama gue"

"Etdah ni anak ngeselin juga ya. Gue Felix Sanjaya Putra Negroho Kyoto Nagasaki Naruto Sasuke Yamaha Honda Suzuki Ertiga,cari aja di buku absen kelas pasti ada"

"Panjang amat nama Lo,emang itu nama asli Lo?"

"Ya enggak lah,berarti Lo goblok ampe mau percaya ama gue. Nama asli gue cuman Felix Sanjaya Putra Negroho"

"Tetep aja panjang,terus gue harus manggil Lo siapa?"

"Felix,udah ngapain ngebahas nama gue lama lama kayak wawancara aja"

"Lo yang mulai pe'a"

"Iya gitu? Udahlah mau ikut main basket gak?"

"Bolanya aja kagak ada"

"Ya diambil dulu lah pe'a,ayo!"ajak Felix merangkul Arvin lalu melangkah menuju gudang di lantai dua.

****
"Fris buruan gue udah aus banget nih"ucap Quenby menarik narik kerah Friska yang sedang membungkuk mengikat tali sepatunya.

"Sabar ngapa, gue lagi ngiket tali sepatu nih. Kalo gue jatoh kan brabe urusannya"

"Ngiket sepatu aja lama banget Lo"

"Iya iya udah selesai nih"

"Gitu kek dari tadi"ucap Quenby kemudian merangkul Friska dan melangkah menuju kantin sekolah.

Setibanya di kantin, Quenby langsung memesan satu gelas jus mangga.

"Abis beli ini kita langsung cabut ya"ucap Quenby
"Lah,ngapa gitu? Gue laper kuy,masa langsung cabut"

"Ya gue pengen nyari anak jablai abis ini. Kaki gue udah gatel banget pengen nendang burung dia"

"Anak jablai,emang di sekolah kita ada anak jablai? Sejak kapan? Siapa? Dimana? Bagaimana? Kenapa? Mengapa? Berapa? Apa?"

"Otak Lo konslet ya?"

"Serius nih siapa sih?"
"Lah, Lo yang main main"

"Jawab aja siapa?"
"Arvin,eneg gue nyebut nama dia"