Bitch

28 2 0
                                    

2018
7:56 am
London, England

Mansion yang kental akan aksen Eropa dihadiri sosok yang masuk ke salah satu kamar tanpa permisi.

Jangan tanyakan bagaimana ia bisa masuk tanpa ada yang tau, password yang telah ia akses sejak lama membuatnya dengan leluasa melenggang tanpa ragu.

Kamar yang dilengkapi pengaman sandi itu tak luput dari aksesnya.

Menekan beberapa kali password,dan tadaa. Kakinya dengan anggun memasuki kamar bernuansa monokrom tersebut.

Sudut bibirnya ditarik menatap sosok yang tengah terbaring lelap di balik selimut.

Kakinya perlahan mendekat ke arah sosok tersebut lalu meniup rambut yang tampak berantakan di depannya.

Tak kunjung mendapat respon,ia kembali meniup kali ini pada telinga sosok yang terlelap itu.

Merasa terusik, sosok yang hanya menggunakan boxer itu perlahan membuka mata lalu menoleh mencari pelaku yang telah mengusik waktu rehatnya.

"Morning honey"sambut sosok yang sedari tadi telah berani mengusik tidurnya.

"Oh Hay,morning too"sapa sang pemilik kamar dengan suara serak khas bangun tidur,tampak tak terkejut sama sekali dengan kehadiran sosok yang tengah berdiri di sampingnya saat ini.

Meregangkan otot kakunya sebentar,ia memutuskan bangun lalu menarik sosok itu agar duduk di ranjangnya lebih tepatnya di sampingnya.

"What?"tanyanya sembari mengumpulkan sisa nyawanya.

"I have something for you"jawabnya

"What's that?"tanyanya lagi

"Tadaa, breakfast"jawabnya menyodorkan paper bag berisi makanan.

"Breakfast?"

"Yeah"

"You make it?"

"That's right"

"Really?"tanyanya lagi bermaksud menggoda

"Oh come on"ia tampak merajuk.

"Oke let's try"

Keduanya kemudian beranjak dari kamar menuju dapur.

Tiba di dapur keduanya duduk lalu membuka paper bag itu yang memperlihatkan bebagai macam jenis sandwich.

"Your favorit food"

"Thank you Grace"ucapnya senang kemudian mengambil satu sandwich.

"Okey"

Setelah beberapa gigitan ia teringat sesuatu.

"Kamu udah sarapan?"

Gadis itu menggeleng membuatnya menghela nafas.

"Bilang dong" ia lalu mengambil lagi satu sandwich lalu menyodorkannya ke bibir gadis itu bermaksud menyuapinya.

Grace tersenyum lalu menyuap sandwich yang di sodorkan.

"Pegang dong,masa aku nyuapin kamu terus"

Grace seketika cemberut.

"Arvin jahat"ucapnya lalu mengambil paksa sandwich yang baru ia makan dari tangan Arvin

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Satu Hal Yang Tak BerubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang