Jealous?

91 11 2
                                    

"Quenby!" Teriak seseorang yang tiba Tiba masuk kedalam UKS. Pria dengan tubuh kekar tersebut menghampiri Quenby dengan nafas ngos-ngosan serta wajah penuh cemas.

"Apa sih lo, ngagetin tau gak" Ucap Quenby kesal pada pria tersebut.

"Gue khawatir, lo gak papa? "

"Gak papa pala lu, sakit tau gak"

"Siapa yang udah berani bikin lo kayak gini?! " Ucapnya meninggikan suara.

"Noh, samping lo" Tunjuk Quenby menggunakan matanya mengarah pada Arvin.

"Oh lo orangnya, anak baru brengsek?" Tanyanya lalu melayangkan satu pukulan pada Arvin. Quenby, Friska, serta Felix terbelalak melihat hal tersebut.

"Jeno! Lo apa apaan sih?! " Teriak Quenby mendorong tubuh Jeno.

Sementara Arvin menyapu bibirnya dan menyeringai mendapati bercak merah pada tangannya. Lalu tangannya membalas dengan memukul balik wajah Jeno.

Tak terima, Jeno menarik kerah Arvin mencoba kembali memukul wajah Arvin. Saat itu pula Quenby menarik Jeno untuk menjauh

"Jeno udah! " Teriak Quenby
Arvin yang ikut emosi mencoba menghampiri Jeno dengan mata penuh kilat amarah. Namun Felix menahannya dengan sekuat tenaga.

"Vin udah! Gak usah diladenin"

"Tapi dia mukul gue duluan! " Bela Arvin dengan meninggikan suaranya.

"Lo yang duluan bikin Quenby pingsan! Dan gue gak bakal tinggal diam kalo dia ampe lecet sedikit pun! " Balas Jeno tak terima.

"Jeno udah! Gue gak papa kok, mending kita keluar ayo" Ucap Quenby menarik paksa Jeno untuk keluar dari UKS.

"Dasar Anj*ng!" Teriak Arvin pada Jeno yang sudah pergi jauh dari UKS.

"Udah gak usah diladeni. Lagian cuman luka dikit gitu doang kok,gak usah lebay" Potong Felix

"Bukan masalah lukanya,bahkan gak kerasa sedikit pun. Tapi,emang lo bakal diem aja kalo lo yang bahkan gak bersalah dapet bogem gitu aja?!"Bela Arvin

"Iya iya gue tau"

"Kalo tau ngapain lo ngatain gue? "

" Bukannya ngatain, gue cuman negasin kalo percuma lo teriak dia udah jauh"

"Lo__"

"Ah! Ngapain jadi kalian yang berantem sih? Pecah gendang telinga gue tau gak?! Mending gue nyusul Quenby aja, minggir!" Potong Friska lalu melangkah melewati Fix dan Arvin untuk keluar dari UKS.

"Eh! Gak usah kesana, sama abang aja disini" Cegah Felix menarik tangan Friska.

"Apaan sih lo?! Lepasin!" Ucap Friska menarik paksa pergelangan tangannya dari tangan Felix, lalu melengos keluar UKS

"Lo suka sama dia? " Tanya Arvin saat Friska menghilang dibalik pintu.

"Kalo Iya? " Ucap Felix balik bertanya.

"Bukan apa apa. Eh gue masih penasaran ama cowo brengsek tadi. Siapa sih dia, kayak sok deket banget sama Quenby"

"Oh itu Jeno, wajarlah dia udah deket sama Quenby semenjak mereka berdua baru masuk SMA sini. Tapi lebih tepatnya Jeno yang deketin Quenby mulu sih"

"Gimana ceritanya? "

"Mau tau aja atau mau tau banget? "

"Serius! "

"Ck, kepo lo. Jangan jangan lo suka ya ama Quenby? " Ucap Felix menaik turunkan alisnya.

"Apaan sih lo, ngaco gue cuman nanya"

Satu Hal Yang Tak BerubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang