Hari ini hari sabtu. Sekolah terlihat begitu lengang karena hari sabtu memang di khususkan hanya untuk melaksanakan kegiatan ekstrakulikuler.Sejak semalam, Joy sama sekali tidak bisa tidur dengan tenang. Hatinya gelisah. Sedangkan otaknya hanya tertuju pada Sehun. Meski tidak takut, namun tetap saja, Joy terkejut. Lelaki yang selama ini dia kagumi ternyata tidak lebih dari seorang Vampire. Manusia yang kembali bangkit setelah kematiannya. Dia seperti Iblis yang terperangkap dalam wujud malaikat.
"Kau terlihat pucat. Apa kau sakit?" Tanya Sujin.
Kini, mereka tengah berdiri di pinggir lapangan basket. Ini memang sudah menjadi kebiasaan Joy. Menemani Taehyung saat pria itu berlatih bersama tim-nya.
"Sujin, apa kau percaya jika Vampire itu ada? Bagaimana jika--" Ucapan Joy langsung terputus. Gadis itu kepanasan. Nafas Joy terengah. Sedang Sujin hanya menatap panik ke arah sahabatnya itu. Dan tak bisa di pungkiri, saat itu juga, kepala Joy sukses terkena lemparan bola basket yang meleset.
Kepanasan. Pusing. Tubuh Joy sudah terhuyung-huyung. Gadis itu pasrah jika seandainya dia akan pingsan ditempat. Namun, Joy sangat terkejut begitu Sehun langsung menahan tubuhnya yang hampir ambruk.
"Kau tidak apa-apa?" Sehun melirih. Membantu Joy berdiri tegak.
"Ah, aku, terima kasih." Joy gugup. Sedang Sujin hanya berusaha mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Joy, apa kepalamu terasa sakit? Atau kau merasa pusing? Kau ingin aku antar ke UKS? Ah, maaf tadi aku tidak sengaja melempar bola itu." Taehyung datang dengan nafas terengahnya. Keringat bercucuran di sepanjang jalur tubuhnya.
"Jadi kau yang melemparnya? Astaga Tae! Bagaimana jika nanti aku lupa ingatan? Bagaimana jika nanti kepala cantikku ini pecah? Apa kau mau mengganti kepalaku dengan yang baru, hum?"
Taehyung terkekeh, "Tapi kenyataannya kau baik-baik saja, kan?"
Suasana hening setelahnya. Joy hanya melirik Sehun yang menatap sengit Taehyung, begitupun sebaliknya. Sujin berdehem, berusaha mencairkan suasana ini. Setelahnya, tanpa berucap, Sehun langsung melenggang pergi. Sejenak, Taehyung menatap curiga Joy.
"Apa dia yang bernama Sehun?" Joy mengangguk.
"Dia sangat dingin, angkuh, dan terlalu sombong. Maka dari itu, jauhilah dia, dia tak pantas untukmu." Ucap Taehyung.
"Hey, memangnya kenapa? Aku tau pasti kau merasa iri dengan ketampanannya. Benar, kan?"
Taehyung mendelik, "Tsk, untuk apa aku iri pada Iblis seperti-nya?"
"Iblis?"
"Ya, dia itu seperti Iblis. Bukankah Iblis itu sombong dan merasa dirinya yang paling hebat?" Kata Taehyung.
"Kau terlalu kekanakan, Tae." Sujin melerai.
---------------
Malam harinya, Joy hanya diam menatap segelas Jus strawberry yang entah sejak kapan menjadi minuman favoritnya. Dia tinggal sendiri di rumah ini. Biasanya, Taehyung akan datang untuk sekedar berkunjung. Menghabiskan beberapa cemilan di kulkasnya.
"Kau melamun?" Joy tersentak. Gadis itu terkejut mendapati Sehun yang tengah bersandar di meja dapur.
"Sehun?! Darimana kau masuk? Sepertinya... Aku sudah mengunci semua pintu."
Sehun tersenyum kecil, "Kau lupa aku ini siapa, hm? Hal seperti ini bukan sesuatu yang sulit untukku. Bahkan aku bisa menembus dinding. Aku bisa terbang. Aku bisa menghentikan waktu. Tapi, hanya satu kelemahanku. Aku tidak memiliki kekuatan untuk membaca pikiran seseorang."
Joy mengangguk ragu, "Jadi, untuk apa kau datang kesini?"
"Bukankah kau mencintaiku? Apa kau tidak merindukanku?" Secepat kilat, Sehun langsung duduk disamping Joy.
"Kau tau jawabannya, Sehun." Sehun terkekeh mendengarnya.
"Hey, apakah itu Jus strawberry yang sering kau berikan padaku?" Joy mengangguk.
"Kau mau? Ini sangat nikmat. Aku yakin kau pasti akan menyukainya."
"Ck, warna merahnya sangat menggiurkan. Tiba-tiba saja, aku merasa haus." Sejenak, Sehun menatap Joy. "Bolehkah, aku mencicipi darahmu, sedikit saja?"
"Hey! Aku belum mau mati tau!" Sekali lagi, Sehun terkekeh melihat ekspresi ketakutan Joy.
"Hm, bisakah kau ceritakan siapa pria yang menghampirimu saat di lapangan basket?" Tanya Sehun.
"Maksudmu Taehyung?"
"Entahlah. Kau jelas lebih tau daripada aku."
Joy berdehem, "Ya, seperti yang kau lihat. Aku dan Tae bersahabat sejak kecil. Bahkan sebelum orang tuaku meninggal. Dia sudah seperti kakak ku sendiri. Aku merasa aman jika berada di dekatnya." Kata Joy.
Sehun menghela nafasnya, "Mulai sekarang. Bisakah kau jauhi dia? Bisakah kau berhenti untuk berdekatan dengannya?"
"Apa maksudmu?" Protes Joy. Namun Sehun sudah lebih dulu menghilang.
Hari ini, Taehyung memintanya untuk menjauhi Sehun. Sedangkan Sehun juga memintanya untuk menjauhi Taehyung. Sebenarnya, apa maksud perkataan mereka?
Please comment & like❤
Thank u🙏🏻
![](https://img.wattpad.com/cover/198022592-288-k709842.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Shoot Me
FanficKetika perasaan bisa berubah, tujuan pun berubah. Itulah perasaan Sehun ketika bertemu Joy. Gadis manis berambut panjang hitam legam. Gadis yang berani mengungkapkan perasaannya pada sang pujaan.