7

203 44 10
                                    

Tidak ada senyuman. Wajah datar Sujin terlihat menyapa pagi ini. Berbeda dengan Joy yang justru terlihat sangat bahagia. Ya, siapa yang tidak senang jika semalam berbagi ranjang dan saling menghangatkan dengan kekasih? Jangan salah paham. Maksudnya hanya sekedar saling memeluk, tidak lebih.

"Kau terlihat pucat. Apa kau sakit? Sujin, hey! Kau mau kemana?!" Kata Joy.

Sujin hanya menoleh sekilas. "Masuklah duluan. Aku hanya ingin ke atap sebentar."

Joy mendengus. Kembali gadis itu melanjutkan langkahnya memasuki kelas. Sekali lagi Joy mendengus. Kelas ini sepi. Tidak ada seorang pun kecuali dirinya. Apa ini masih sangat pagi? Ia pikir tidak.

Kursi belakang tergeser. Joy mengerjap. Dengan sedikit keberanian, dia mencoba melihat kesana. Barangkali ada seseorang atau mungkin seekor kucing yang masuk melalui jendela. Joy terperangah. Matanya menatap kepala manusia yang sedang menenggak rakus cairan kental berwarna merah.

Demi tuhan. Joy tidak salah liat. Dia yakin jika kepala belakang manusia itu milik Taehyung. Sangat persis. Apa itu artinya jika Taehyung juga seorang Vampire, begitu? Dan, hampir saja Joy ketahuan jika dia tidak cepat pergi dari kelas itu.

"Joy, kau kenapa berlari ketakutan seperti itu?" Ditengah koridor, tak sengaja Joy berpapasan dengan Jin.

"Ah, tidak. Aku baik-baik saja. Kalau begitu aku duluan ya." Lagi. Secepat kilat Joy berlari meninggalkan Jin. Sekarang yang Joy butuhkan adalah Sujin. Bagaimanapun juga dia harus menceritakan semua ini.

*

Sujin duduk di perbatasan atap sekolah. Menatap ramainya kendaraan yang berlalu-lalang di bawah sana. Gadis itu terdiam, membiarkan rambut panjangnya terkena angin.

"Kau marah? Kenapa dari tadi kau hanya diam dan mengabaikanku, hm?"

Sujin  mendengus, "Kau tau itu Sehun."

"Jadi sekarang, apa kau sedang cemburu dengan Joy? Kau iri dengannya begitu?" Sehun bertanya lembut.

"Lebih dari itu." Kata Sujin.

Sehun menyetuh wajah Sujin. Membuat mereka kini saling berhadapan. "Sayang, kau tau jika aku sangat mencintaimu. Dan kau juga harus tau jika hubunganku dengan Joy hanya sebatas sandiwara dan sementara. Aku sengaja melakukan semua itu demi melindungimu. Aku tidak ingin kau terluka barang sedikitpun. Jadi kumohon... Mengertilah." Sehun melirih.

"Kau tau? Aku iri dengan Joy. Aku benci dengan semua ini. Dia bisa bermesraan denganmu di depan umum bahkan di depan ku. Tapi aku? Aku hanya bisa bermesraan denganmu ketika kita berada dirumah ataupun dibelakang teman-teman kita. Rasanya aku merasa lebih mirip seperti pelacur simpananmu daripada kekasihmu, Sehyn." Kata Sujin. Gadis itu menangis.

Sehun mengajak Sujin berdiri. Jemarinya tergerak untuk mengusap butiran air mata gadis itu. "Demi tuhan. Joy sama sekali tidak ada apa-apanya untukku dibandingkan dengan kau. Kau lebih berarti dari apapun. Sungguh, kau hanya perlu bersabar dan menunggu semua ini berakhir. Dan setelah itu, aku akan kembali padamu."

"Berjanjilah Sehun. Aku akan menunggumu. Dan tolong, buat Taehyung untuk segera membunuh Joy." Sujin tersenyum. Entah apa yang terjadi dengan otaknya. Sepertinya kata Sahabat kini sudah tak berarti lagi untuknya.

"Sujin! Kenapa kau tidak mengangkat.... Sehun?"

Teriakan Joy membuat Sehun maupun Sujin sama sama terkejut. Keduanya menatap Joy yang berjalan mendekat. Demi tuhan. Sehun tidak ingin Joy curiga dan semuanya berantakan.

"Kalian... Apa yang kalian lakukan disini?" Sejenak, Joy menjeda ucapannya. "Dan Sujin. Kau tau jika sejak tadi aku mencarimu. Ku kira kau membolos ternyata kau sedang bersama Sehun. Huh, kalau begitu baguslah."

Sujin maupun Sehun menatap bingung Joy. Beguslah? Apanya yang baguslah? Jadi, maksudnya Joy sama sekali tidak curiga dengan apa yang dilakukan Sehun dan Sujin disini? Ck, benar benar gadis polos.

"Ah, aku memang sengaja menyuruh Sujin kesini. Tadinya aku akan memberikan kejutan untukmu dan aku rasa aku butuh saran dari Sujin. Tapi ternyata kau malah datang kesini. Jadi, ya, sudahlah..." Kata Sehun. Pria itu tersenyum gugup.

"Baiklah. Karena Joy sudah datang, jadi aku pergi dulu ya? Tidak baik menganggu pasangan kekasih baru." Sujin terkekeh, kemudian berlalu begitu saja.

Sehun langsung menghimpit jarak mereka, menyudutkan Joy ke tembok. Secepat kilat, pemuda itu mengecup bibir Joy. "Aku merindukanmu."

Joy tersenyum, mengalungkan lengannya di leher Sehun, "Jadi, apa kejutan yang kau maksud tadi?"

"Kau akan tau. Nanti malam, datanglah ke rumahku." Sehun berbisik. Sebelum akhirnya mempertemukan kembali bibir keduanya. Kali ini, bukan sekedar kecupan. Sehun melakukannya dengan sangat lembut namun terkesan intim. Dan Joy menikmati apapun yang Sehun lakukan pada tubuhnya.




Please commmet & like❤
Thank you🙏🏻

Shoot MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang