Chapter 4 (S2)

1.4K 217 23
                                    

Tay memperhatikan New yang sedang memakan makanannya. Dia tidak tahu betapa menawannya dirinya di mata Tay. Ia bisa memandangi keindahannya selama berjam-jam, tanpa rasa bosan. Menghirup kepribadian baiknya.

Manisnya lengkungan bibirnya saat ia tersenyum membuang dengkul Tay melemas setiap kali ia melihatnya. Dan New selalu tercium seperti kue yang baru saja keluar dari dalam panggangan.

New terlihat paling bahagia saat ia makan makanan yang manis, ia bahkan bisa melahapnya dengan cepat hingga menyisahkan krim di sudut-sudut bibirnya.

Tay jatuh cinta lagi setiap kali ia menatapnya.

"Enak?" Tanyanya, New mengangguk. Tay membersihkan sisa-sisa krim di bibirnya dengan ibu jarinya, lalu menjilatnya. "Hmm, enak."

"Sehabis ini kita mau kemana?"

Tay melihat jam tangannya. Underworld dan surga meminta para iblis serta malaikat untuk tidak berada di bumi terlalu lama semenjak adanya daftar harga yang dibuat oleh benefactor. Sampai saat ini Tay masih tidak mengerti mengapa malaikat juga termasuk dalam daftar ini ketika mereka adalah makhluk yang tidak berdosa. Seakan-akan benefactor ini adalah orang yang mempunya dendam pada iblis dan malaikat.

"Tay." New memanggilnya saat Tay tidak kunjung menjawabnya.

"Ya, sayang?"

"Sehabis ini kita kau kemana?" New mengulangi pertanyaannya.

Tay berpikir sebentar, ia ingin segera kembali demi keamanan mereka. Namun ia masih ingin menghabiskan waktu lebih lama bersama New sebelum misi mereka dimulai, dan jika misi mereka dimulai, ia akan menjadi sibuk.

"Bagaimana jika kita pergi menonton?"

"Menonton film apa?"

"Kita bisa melihat film yang bagus," jawabnya. Tay kemudian pindah ke seberang dan duduk di sebelah New. Sebelum mengeluarkan handphonenya, ia mencium punuk tangan New.

"Oi, banyak orang disini." New protes padanya.

"Mereka tidak melihat." Jawabnya, ia kemudian menarik New untuk duduk lebih dekat dengannya. "Kesini, sayang. Kenapa kau harus duduk jauh dariku?"

New mendorong kepala Tay dengan lembut lalu bergeser ke dekatnya, "Ada film apa malam ini?"

"Uhh...tidak ada yang menarik."

"Ada dua film horror." Kata New, ia melirik kepada Tay dan mendorong kepalanya lagi dengan lembut. "Kau takut dengan genre film horror karenanya kau bilang tidak ada film yang menarik.

"Hei, bagaimana bisa kau menghina kekasihmu sendiri, huh?"

"Bagaimana bisa seorang iblis takut menonton film horror?"

"Aku iblis yang unik."

"Baiklah, kita kembali ke underworld saja. Ok?"

Tay merengut, "Tapi aku masih ingin menghabiskan waktu denganmu sebelum misi dimulai..."

"Aku akan menginap di underworld." Ucap New, Tay menengok ke arahnya.

"Tapi kau akan tidur di kamarku dan bukan di kamar tamu."

New memicingkan matanya dan Tay menepuk dagunya dengan jari telunjuknya sambil tersenyum menggodanya. New kembali mendorong kepalanya untuk yang ketiga kalinya, "Jika kau bawa pengaman."

"Aku selalu bawa kondom."

"Terakhir kau tidak memakai kondom dan membuatku kesulitan mengeluarkan sisa-sisa spermamu, bodoh."

"Baiklah, kita akan kembali setelah mampir ke supermarket." Kata Tay.

"Ok." Jawab New.

Mereka beranjak dari meja denggan makanan yang sudah habis. Tay pergi ke depan kasir untuk membayar bill mereka, New menunggu di sampingnya. Tay memberikan kartu ATM-nya pada penjaga kasir. Sembari menunggu, ia menoleh pada kekasihnya, lalu mengulurkan tangannya sambil tersenyum. New meraih tangan Tay dan menggenggamnya.

The Devil's BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang