N5. Pingsan

43 10 1
                                    

"Suatu saat kamu bakalan mengerti, kalau yang namanya berjuang tidak bisa hanya seorang diri."

.𖥔 ݁ ˖.⋆。°✩🪐 ⋆。°✩.𖥔 ݁ ˖

Pukul 06.30 WIB

"Pak ini satu kardus chocolatos sesuai kemauan bapak kemaren sore. Ingat pak, jangan coret nama saya." ucap Bais malas.

"Oh, terima kasih ya untung kamu ingat soalnya saya lupa." jawab Pak Bambang dengan cengirannya

"Ckk.. emang saya kayak bapak udah berumur jadi sering lupa." decak Bais malas.

"Kamu ya Bais, bener-bener tidak sopan. Pantesan kamu gak laku-laku!" ejek Pak Bambang.

Sontak para guru dan siswa yang kebetulan sudah hadir pagi ini tertawa mendengar ejekan Pak Bambang untuk muridnya yang bandel ini, terlebih lagi disana juga terdapat adik kelasnya bisa-bisa pamor seorang Bais jadi turun karna ulah Pak Bambang sialan itu.

"Pak!! Bapak bener-bener ya ... pokoknya saya doain anak Bapak mirip dengan saya!!" ucap Bais diiringi ketawa jahatnya sambil berlari dari ruang guru tersebut.

"BAISSS BENER-BENER YA KAMU!!!" teriak Pak Bambang tidak terima.

"Tapi gak apa deh, itung itung hidungnya lumayan mancung" ungkap Bambang sambil terkekeh mengelus perut buncitnya.

"Lah! Kan yang hamil bini gue, kenapa ini perut jadi gue usap." ujarnya sambil tertawa sendiri.

Setelah berhasil keluar hidup-hidup dari ruang angker itu, Bais melangkahkan kakinya menuju ke kelas yang kebetulan berada dilantai dua. Setelah menaiki tangga, Bais bertemu dengan Rival yang kebetulan baru datang kemudian dikejutkan dengan kedatangan Demi yang setengah berlari kearahnya ditambah lagi mukanya terlihat sangat khawatir.

"Dem, muka lo kenapa?" tanya Bais bingung.

"Udah jangan banyak bacot lo, kita harus cepat-cepat ke kantin!" jawabnya dengan nafas ngos-ngosan.

"Ah enggak. Malas gue kalau jumpa Mbak Leila pagi gini" decak Bais malas.

"Kenapasih?" tanya Rival penasaran.

"Nesta berantem lagi sama Fadhil!!" teriak Demi tak sabaran.

"Apa?? Serius lo? Sumpah cari mati tu anak" kata Bais cemas.

"Yaudah makanya cepetan, kek ibuk kos lo lama-lama!" teriak Demi tak sabaran.

Karena sangking buru-burunya mereka, pada saat turun dari anak tangga terakhir Bais tak sengaja menabrak tubuh seseorang hingga jatuh.

BUGH!

"Aww... isss lo bener-bener ya kalau jalan tu liat-liat dongg.. sakit tau badan gue!" ucap siswi itu dengan nada yang kesal.

"Kalian saling kenal?" tanya Demi bingung.

"Haa?!" jawabnya tidak mengerti.

"Kagaklah, orang gue gak kenal dia" jawab Bais bingung,  "Hm.. lo kenal sama gue? emang siapasih yang ga kenal sama gue ya kan?"

"Ha??!"

"Lo berdua apa-apaan sih gak jelas banget! Bukannya nolongin gue ini malah pasang muka bego. Emang lo artis apa sampai-sampai gue harus kenal lo?!" ucap siswi itu kesal sambil menunjuk kearah Bais.

Belum sempat Bais menjawab, siswi itu sudah memotongnya, "Dasar stress" teriaknya sambil berlari menuju ke kantin.

Bais benar-benar dibuat emosi pagi ini, gak Pak Bambang enggak cewek nyebelin itu.

NestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang