"Cinta itu perkara hati, kalau udah jatuh mustahil buat berhenti."
-Najla Fathira L.-.𖥔 ݁ ˖.⋆。°✩🪐 ⋆。°✩.𖥔 ݁ ˖
Pukul 09.00 WIB.
Karena merasa pinggangnya sedikit sakit, akhirnya Nesta terbangun dari tidurnya. Dilihatnya adik kelasnya itu belum juga sadar, karena bingung mau melakukan apa lagi akhirnya Nesta mengambil baskom kecil berisikan air dingin dan juga handuk kecil.
Dia meletakkan kedua benda itu diatas meja samping tempat tidur adik kelasnya itu. Pada saat dia hendak duduk dikursi dekat meja itu, ternyata adik kelasnya itu telah bangun.
"Hmmm..." gumam adik kelasnya itu.
Nesta tidak memperhatikan adik kelasnya itu, dia hanya sibuk dengan baskom kecil itu.
"Ehh.. kok Ka-Kakak.. bi-sa disini?" tanyanya dengan sedikit terbata-bata.
"Ini kenapa aku mendadak kayak Aziz gagap, malu maluin ihh" gumam Najla dalam hati.
"Nemenin lo" jawab Nesta singkat.
"Ke-kenapa?" tanya Najla deg-degan.
"Kayaknya lucu juga kalau dikerjain" gumam Nesta dalam hati.
"Temen lo" jawab Nesta masih singkat.
"Te–men? Siapa?" tanyanya dengan dahi yang mengkerut.
"Gatau" jawab Nesta sambil menaikkan bahunya.
"Terus Kakak mau ngapain?" tanyanya sambil mencoba untuk bangun.
"Menurut lo?" jawab Nesta malas sambil memeras handuk kecil itu.
"Mau ngobatin luka?" tanyanya ragu-ragu.
Nesta tidak bergeming lagi, dirinya benar-benar malas untuk meladeni adik kelasnya yang banyak tanya itu.
"Turun." ucap Nesta.
"Ha?! maksudnya gimana Kak?" tanyanya tidak mengerti.
"Turun! Sekarang giliran gue yang tidur" ucap Nesta.
"Taa—tapikan yang sebelah masih kosong kak" ucap Najla bingung.
"Ckk... cepetan!"
"I..iyaa Kak"
Najla hanya melongo mendengarkan ucapan kakak kelasnya itu, apa dia tidak salah dengarkan. Perasaan dirinya yang sakit tapi kenapa sekarang kakak kelasnya itu pengen tidur juga. Dilihatnya UKS disekolah ini mempunyai dua buah tempat tidur didalamya. Najla jadi heran kenapa kakak kelasnya ini malah mau tidur ditempat tidurnya tadi, bisa sajakan dia tidur ditempat yang satu lagi.
Kini Najla pasrah saja, dia turun dari tempat tidur itu. Sekarang tempat tidur itu sudah diisi kembali dengan kakak kelasnya itu. Saat dia hendak duduk di sofa, kakak kelasnya itu memanggil dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nesta
Teen FictionDiam-diam jatuh cinta itu akan berakhir seperti apa kira-kira?