N7. Awal mula

40 8 2
                                    

.𖥔 ݁ ˖.⋆。°✩🪐 ⋆。°✩.𖥔 ݁ ˖

BRAKK...

"Anesssss..." pekik Najla semangat.

"Uhuk.. uhuk anjiiirrr." ucap Anes kaget.

"Astaghfirullah, Anes mulut lo" ucap Bina tidak suka.

"Minum mana minum.. cepett gue keselek!!" teriak Anes dengan mata yang berair.

"Ini hehe" ucap Najla dengan muka tak berdosanya sambil memberikan air putih untuk temannya itu.

"NAJLLAAAA!!!"

"Gue kutuk lo jadi jomblo mampus lo!" teriak Anes frustasi.

"Rasain lo La, macan betina ngamuk" kekeh Putri.

"Yaaa maap donggg, aku gak liat kalau kalian lagi makan bakso" pujuk Najla dengan cengirannya.

"Diem lo! sakit tau tenggorokan gue" ucap Anes marah.

"Pokat kocok dua, gimana?" ucap Najla dengan menaik turunkan alisnya.

"Isssss gue sebel samaa looooo!!!" teriak Anes sambil menonjok bahu Najla pelan.

"Aduhh sakit tau!" teriak Najla menahan sakit.

"Yaelah pelan gitu" decak Anes malas.

"Yaa menurut lo pelan bagi pemegang sabuk coklat Nes" decak Bina memutarkan kedua bola matanya malas.

"Hehe.. maaf deh, ntar gue ajadeh yang traktir pokat kocok hari ini gimana?" ucap Anes cengengesan.

"Gak sia-sia teman gue kaya-kaya" ucap Bina sambil ngangguk-ngangguk.

.𖥔 ݁ ˖.⋆。°✩🪐 ⋆。°✩.𖥔 ݁ ˖

"Mpok Leila, nasi uduknya 4 ditunggu yaa" ucap Demi sambil mengedipkan sebelah matanya.

Kini ia beralih ke Mang Jajang penjual minuman di sekolah, "Mang, teh es sama kopi itam kayak biasa ya"

"Ye.. Giliran sama Mpok Leila lu ramah bener, Dem" ejek Mang Jajang.

"Yakali sama Mang Jajan saya kedipin juga, emang mau?" tanya Demi sambil menaik turunkan alisnya.

"Ogah gue mah" ujar Mang Jajang tertawa.

Demi akhirnya menyelesaikan piketnya memesan makanan dan minuman hari ini. Karena malas berdesak-desak maka dari itu Nesta berinisiatif untuk bergantian dalam memesan jajanan, kalau sudah Nesta yang berbicara teman-temannya akan angguk-angguk saja.

"Nes, itu noh adek kelas yang nolongin lo tadi pagi" tunjuk Bais kearah meja didepan mereka.

"Pas juga ni formasi geng mereka bisalah satu-satu buat kita" ucap Demi sambil menaik turunkan alisnya.

"Yaampun Dem, sifat playboy lo kenapa gak sembuh-sembuh dah, psikolog gih takut gue seluruh anak gadis orang main lo pacari semua" ucap Bais panjang lebar.

"Yang behelan cantik juga." ujar Rival tersenyum

"Wuihh... sohib kita bung!!!" ucap Demi semangat

"Ininih akibat lo kelamaan berteman dengan Demi Val" ucap Bais geleng-geleng

"Tapi gue gak kayak dia, lelaki kerdus" ejek Rival sambil melempar sampah kuaci yang dimakannya.

"Nes, tu adek kelas cakep juga bro, gue denger sih dia siswi pintar di kelasnya. Kalau gak salah juara olimpiade juga" jelas Bais

"Tau dari mana lo?" tanya Rival heran.

"Mon maaf ya gais, teman kalian itu pengikut lambeh turah sekolah" ejek Demi.

NestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang