"Resiko dalam membenci itu akan terjadi dua hal, makin benci jadi dendam atau makin benci jadi sayang."
.𖥔 ݁ ˖.⋆。°✩🪐 ⋆。°✩.𖥔 ݁ ˖
Studio D'Joya FM. 15.30 WIB.
"Terima kasih kepada kakak-kakak dan rekan-rekan yang telah hadir dalam rapat bulanan ini hari ini. Saya cuma mau menyumbangkan sebuah ide untuk perkembangan radio sekolah kita. Bagaimana jika kita membuka ruang obrolan berupa pesan yang dapat dibacakan di studio ini. Pesan tersebut dapat berupa kritik dan saran yang membangun maupun hal yang ingin diungkapkan oleh seseorang namun secara anonim. Kita dapat membacakannya pada hari rabu dan sabtu pada saat pulang sekolah. Sekian opsi dari saya, apakah ada yang ingin menambahkan?" jelas Najla panjang mengawali pertemuan hari ini.
"Izin ketua, saya setuju dengan idenya. Sedikit penambahan saja, bagaimana jika pembacaan pesan juga dapat dilakukan pagi menjelang pemutaran lagu?" Tanya Marni, selaku anggota.
"Oke Mar, saya terima sarannya. Untuk pembacaan di pagi hari saya rasa tidak perlu setiap hari, bagaimana jika dilakukan pada hari selasa dan kamis?" tanya Najla kepada anggotanya.
"Oke setuju buk ketum." ucap mereka serempak.
"Baik, untuk daftar piketnya akan di rombak oleh Bina ya. Nanti akan di share di grup agar teman-teman dapat melihatnya."
"Baiklah sekian rapat hari ini, saya ucapkan terima kasih atas waktu luangnya, teman-teman boleh pulang kerumah masing-masing" ucap Najla mengakhiri pertemuan sore ini.
"Oke Lafa, kami semua duluan ya." ucap pamit seluruh anggota.
"Bina kamu duluan aja, pasti Pak Bas udah nunggukan. Aku mau bersihin studio dulu" ucap Najla sambil menyapu studio.
"Beneran La? Nanti kamu dijemput ayahmu lama ga? Kalau engga kita bareng aja pulangnya" ajak Bina.
"Eh gausah, Ayahku udah di jalan kok paling sebentar lagi sampai" balas Najla yakin.
"Okedeh, aku pulang duluan ya. Kamu kalau udah sampai rumah jangan lupa ngabari aku ya" cecar Bina khawatir.
"Is iya Binaku sayang, kamu gausah khawatir deh" kekeh Najla.
Bina akhirnya keluar dari studio siaran dan meninggalkan Najla yang tengah berbenah saat ini. Setelah memastikan ruangan sudah rapi akhirnya Najla keluar dari studio dan berjalan menuju halte sekolah sambil menunggu ayahnya datang.
"Assalamualaikum, Ayah sudah dimana? Lala udah nunggu di halte ya.." ungkap Najla menunggu jawaban sang ayah.
"Oke Yah, ditunggu." ucapnya lagi sambil menghempus nafas panjang, "Kayaknya Ayah bakal telat lagi deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nesta
Teen FictionDiam-diam jatuh cinta itu akan berakhir seperti apa kira-kira?