Bab 3

34 2 0
                                    

Pak Daud sedang duduk di ruang tamu bersama Sumiati istrinya. Menikmati segelas wedang ronde dan Gethuk kesukaannya. Pak Daud merasa bahagia bisa terpilih lagi sebagai lurah.

"Kalau sudah takdirnya ke Bapak ya tetap jadi lurah lagi pak. Buyut bapak dulu kan lurah juga," ucap Sumiati dengan nada bercanda.

"Besok kalau ada pencalonan lurah lagi, bapak tidak ikut lagi, bu. Bapak ingin menikmati hidup dengan bertani saja. Biarlah yang muda berkesempatan untuk ikut mencalonkan." Ucap pak Daud pasrah.

"Ya sudah, pak. Kalau bapak maunya seperti itu."

"Bagaimana kabar Putra anak kita, bu. Satu bulan ini belum ada kabar."

"Ya maklumlah, pak. Putra sibuk mengurus perusahaanya yang di jakarta." Jelas Sumiati kepada pak Daud

"Bapak kok merindukan cucu, bu."

"Ya ibu juga pengen gendong cucu, pak."

Mereka berdua merasa bahagia dengan keberhasilan putra sebagai pengusaha muda yang sukses dan berharap anaknya segera menikah.

****
Setelah pelantikan lurah, pak Daud mengadakan syukuran di Balai Desa dengan mengadakan pengajian dan wayang kulit semalam suntuk. Dan tiba-tiba Badrun berlari- lari menuju krumunan yang sedang menonton wayang kulit.

"Dulur-dulur semua. Ada kabar buruk, rumah bu Ngatini kebakaran." Ucap Badrun dengan nafas terengah-engah.

Mendengar ucapan Badrun tersontak kaget bu Ngatini dan terus berlari menuju rumahnya yang terbakar. Semua masyrakat yang tadi menonton wayang kulit bergegas menuju rumah bu Ngatini agar bisa di padamkan beramai-ramai.

Dengan semangat gotong royong, akhirnya rumah bu Ngatini bisa di padamkan dan untungnya saja tempat kandang sapi yang terbakar separuh.

"Tadi saya lihat sosok orang melempar api dekat jerami samping kandang. Tapi orangnya lari cepat."

"Siapa lagi kalau bukan ulah gerombolan mas Kamto." Kata salah satu orang dekat bu Ngatini.

"Tidak usah menuduh siapa-siapa, kalau belum ada bukti kuat." Tambah pak RT sambil membubarkan semua masyarakat agar kembali ke balai desa. Masyatakat pun segera menuju balai desa beramai-ramai.

GASDESOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang