1 - PERTEMUAN

170 19 7
                                    

Brukk..
Haifa terjatuh dari ranjang tidurnya, dan sudah terbangun dari mimpi nya,
Ia mencium aroma masakan di lantai bawah, yang berarti Bunda sedang membuat sarapan untuk anak anaknya. Itu tandanya, ini sudah pagi. Haifa melihat jam weker kesayangan nya yang terletak rapi di atas laci.

"APAAA JAM 6?!, BISA TELAT GUE!" Teriaknya

Haifa langsung berlari ke arah kamar mandi, dan bersiap siap mengenakan seragam putih abu abu nya.
Setelah itu, Haifa menuruni anak tangga untuk menyambut sarapan pagi kali ini.

"Pagi sayang" Sapa Reina dari arah dapur yang kini sudah duduk di kursi ruang makan depan Haifa

"Pagi bun, masak apa nih?" Tanya Haifa sambil membuka tudung saji yang sudah ada diatas meja makan

"Spaghetti kesukaan kamu dong sayang" Jawab Reina

Dari lantai atas, terdengar seseorang menuruni anak tangga, siapa lagi kalau bukan Yoga, sang Kakak.

Yoga dan Haifa hanya selisih 1 tahun saja. Jadi, banyak yang mengira mereka itu pacaran, padahal adik kakak.

Yoga menempati kursi tepat di samping Haifa, dan mereka segera menyantap menu sarapan pagi hari ini.

                                 ----

"Haifa, kenapa kamu telat?" Tanya pak Sumanto, kepala sekolah SMA Garuda Bangsa

Dengan sangat gugup dan gemetar, Haifa mendongakkan kepalanya sedikit untuk menatap pak Sumanto yang killer nya luar biasa.

"Ban motor kakak saya bocor pak" Jawabnya penuh dengan gugup

"Jawaban yang tidak masuk akal ya, kan bisa naik taksi setelah tahu motor nya bocor" Balas pak Sumanto

"Ma.. Maaf Pak, saya.. Saya siap te.. Terima hukuman dari ba.. Bapak" Ucapnya terbata bata

Di terik matahari yang sangat luar biasa ini, Haifa berdiri di tengah lapangan, sambil menyanyikan lagu 'Indonesia Raya' karena dirinya telat dan jadwal hari senin adalah upacara.

                                ----

"HAIFAAAA! WOYY FAA!" teriak seseorang dari kejauhan, dan ternyata dia Halwa, sahabat dekat nya.

Haifa sedikit mendongakkan kepalanya untuk berbicara dengan Sahabat gesreknya itu. "Nape lo lari lari gitu, komuk banget muka lo, Bisa gue jadiin meme nih hahaha"

"Jangan bercanda fa, lo dipanggil pak Sumanto, dia lagi sama anaknya tuh" Jelas Halwa

"ASTAGHFIRULLAH, ngapain lagi si, padahal gue udh ngejalanin hukuman tadi pagi, masih salah juga kah gue dimata pak Sumanto" Ujar Haifa sambil memutarkan bola matanya malas, Haifa lanjut membaca novel karya Tere Liye tersebut

SENJA usai HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang