3 - HUKUMAN

83 11 0
                                    

"WOY ARKAN, BANGUN PEA" Teriak kak Arifah dari luar kamar Arkana

Arkana belum merubah posisi nya, ia masih melanjutkan tidurnya itu. Hari ini hari Jum'at, dimana semua anak SMA Garuda Bangsa kelas 11 dan 12 mendapati jadwal pulang cepat, Karena akan diadakan acara Demo Ekskul untuk siswa baru kelas 10.

Karena Arkana murid baru di sekolah, ia harus mengisi formulir ekskul, dan Pers pilihannya. Karena kehebatannya dalam mengambil gambar dan mengedit video. Seharusnya ia datang pagi untuk mengumpulkan formulir nya, tapi jam segini aja ia masih memejamkan matanya. Huuftt....

"ARKANA! BANGUN, LO HARUS NGUMPULIN FORMULIR EKSKUL PAGI INI KAN?!" Arifah masih berusaha membangunkan adiknya itu, namun tak lama kemudian, Arifah sudah menyerah, dan akhirnya ia turun kebawah terlebih dahulu untuk sarapan.

Vivi, Ibunda Arkana dan Arifah sudah menyiapkan Sarapan pagi ini, yaitu Nasi Goreng Telur Mata Sapi, Susu Putih dan ditutup dengan Pudding sebagai dessert.

"Dek Arkan mana Fah?" Tanya Vivi bingung

Arifah menoleh ke lantai atas, untuk mengisyaratkan bahwa Arkana masih tidur nyenyak.

Vivi yang sudah sangat gemas akhirnya berpartisipasi untuk membangunkan Arkana.

"ARKAN, BANGUN NAK, JAM 6.45 INI" Teriak Vivi dari ruang makan yang tempatnya tepat di bawah kamar Arkana.

Tak lama, Arkana membuka matanya dan melihat jam weker berbentuk bola itu. Dan...

"GILA, GUA TELAT!" Arkana loncat dari ranjang kasur kesayangan nya itu, dan langsung lari ke kamar mandi

----

"Kenapa lo telat?" Tanya Haifa sambil menatap cowok di depannya

"Terserah gua lah, sekolah punya bapak gua ini" Jawab Arkana santai

"Mau sekolah punya bapak lo kek, punya nenek lo kek, punya emak lo kek gue ga peduli, setiap sekolah punya peraturan yang harus ditaati, jangan mentang² lo anak pemilik 7 sekolah di Jakarta, lo bisa seenak jidat mainin peraturan" Tegas Haifa

"Bawel dah lu, terus kalo gua telat, apa hukumannya?"

"Ikut gue ke kelas X IPA 3, gabung sana sama ade kelas alay yang katanya fans lo" Ucap Haifa sambil mendahului langkah nya.

Arkana menahan lengan Haifa, dan ia memasang muka panik
"Jangan kesana plis, lu boleh hukum gua berdiri di lapangan, tapi jangan ke sana, gua males fa"

Haifa tersenyum licik "Bodo amat, terserah gue, lo telat kan? Harus terima hukuman dari gue"

Setelah menaiki escalator, akhirnya tiba di lantai 5. Di depan kelas X IPA 3.

Haifa mendorong Arkana untuk masuk terlebih dahulu, dan..

SENJA usai HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang