9 - Teman Makan Teman

65 9 4
                                    

Dear Diary,

"Apakah rasa yang aku miliki saat ini bukan rasa yang tepat? Apakah rasa yang aku simpan untuk seseorang yang aku tuju bukanlah untuknya? Mengapa hati ini begitu sakit, ketika melihat sahabat dekat ku dekat dengan musuh bebuyutan ku yang mungkin akhirnya aku menaruh rasa kepadanya, mungkin rasa itu tepat, tapi waktu nya yang salah"

Haifa menyimpan buku kecil berwarna biru kesayangan nya itu kembali ke dalam laci, lalu ia menuruni anak tangga untuk sarapan pagi yang sudah di tunggu oleh keluarga kecilnya.

Ia duduk di sebelah kakaknya, so pasti selalu di sebelah kakaknya, karena mereka hanya dua bersaudara, jadi ya harus gitu deh.

"Fa, lo mau ga nemenin gua beli parfume? Nanti deh abis sarapan" Pinta Yoga, sang kakak

Haifa menoleh kearahnya dan berkata "Ogah"

"Starbucks macchiato atau freshly brewed coffee gamau? Oke sip"

Haifa antusias ketika mendegar tawaran minuman kekinian favorite nya, dan akhirnya ia menyetujui untuk menemani Yoga membeli parfume

---

"Oke, ka Yoga ke parfume shop nya, Haifa langsung Starbucks, mana duitnya?"

"Eh apa apaan lo, gaada! Adikku yang tersayang, lo tugasnya nemenin gua sampe dapet parfume dulu, baru ke Starbucks"

"Kakaku tersayang, tapi adikmu ini gamau nemenin sampe dapet parfume, karna kakak ku ini kalo nyari parfume bisa 2 jam lebih, belom lagi kalo ribut sama spg nya, dahlah ribet kalo ka Yoga beli parfume" Ucap Haifa sambil merayu Yoga agar ia tidak menemani nya untuk keliling mall mencari parfume

"Dahlah Haifa tunggu di starbucks aja, nanti lu kesini oke?" Sambung Haifa

Akhirnya, Yoga mengalah.. Karena berdebat dengan adiknya itu akan menambah waktu yang lama untuk dirinya mencari parfume.

---

"Haifa Haifa, tau ga sih, lo jadi penanggung jawab lomba basket putra putri tahun ini" Ucap Lifa salah satu anggota osis dengan antusias nya

"Terus? Gua harus bilang apa?" Jawab Haifa dengan ekspresi datarnya yang terus menerus menatap layar computer

"Ya gapapa si, katanya Arkana anak pa sumanto itu jago basket, so lo akan berurusan dengan arkana lagi! But, kali ini lo ga bakal dimarahin Halwa, because ini kan dah jadi tugas lo buat ngedata pemain pemain nya"  Kata Lifa dengan mulutnya yang super nyerocos kalau lagi ngomong.

SENJA usai HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang