your name
"Choi Hyunsuk? Jurusan mana lo? Kok ga asing,"
Hyunsuk menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena sedari tadi tangan Byounggon masih bertengger manis di tangannya, seperti mencoba menahannya.
Sihun tidak mau tahu dan memilih duduk di samping Donghyun, saling bertukar sapa dan berkenalan.
"sastra inggris, eum--sunbae,"
Byounggon mengangguk, "pantesan, tetanggaan ya fakultasnya,"
Hyunsuk mengerutkan dahi. Alasannya cukup tidak masuk akal tapi entah kenapa Hyunsuk setuju karena wajah Byounggon pun terasa tidak asing.
Entahlah apa yang salah dengannya tapi Hyunsuk hanya merasa memang sepertinya pernah bertemu dengan Byounggon sebelumnya.
"eum, btw, gue Lee Byounggon. Seni musik. Panggil Hyung aja,"
Hyunsuk mengangguk kikuk. Matanya masih curi-curi pandang dengan tangan Byounggon yang tidak lepas. Donghyun berdeham begitu menyadari pandangan Hyunsuk. Dengan reflek Byounggon melepaskan tangannya dan meminta maaf.
"inget diri, Gon," Donghyun memperingati.
Lalu tak berapa lama Yohan datang dengan wajah kesal. Tidak bersama Yuvin yang berarti dia tidak berhasil membujuk Yuvin.
"itu kating yang mau lo kenalin?" tanya Sihun
Yohan mengangguk. Mendudukan dirinya dengan kesal di samping Hyunsuk lalu menghela napas panjang.
"apasih salah gue, njir?"
"banyak," jawab yang ada di meja itu dengan serempak
"bangke emang punya sahabat sama kakak kelas sama semua,"
.
.
.Hyunsuk termenung. Dia merasa jika sedang melupakan suatu hal. Tapi, apa itu? Melupakan sesuatu yang ia lupakan sangat tidak masuk akal, tapi benar begitu adanya.
Hyunsuk yakin sekali ada yang kurang dari ingatannya. Tapi, ia tidak begitu yakin itu apa.
"Hun, kok gue ngerasa kebingungan gini ya?" Tanya Hyunsuk kepada Sihun yang sedang fokus membaca, mereka di perpustakaan omong-omong.
"kenapa?"
"ga tau. Cuma kayak, ada sesuatu di kepala gue yang hilang gitu,"
"otak lo? Kan udah lama ilangnya,"
"napa sih mulut lo tuh,"
Sihun terkekeh, "ya terus ap--bentar!"
Sihun menatap Hyunsuk dengan serius. Hyunsuk hanya mengerutkan dahi bingung. Sihun menggigit jarinya, terlihat menimbang-nimbang suatu hal.
"lu..."
"inget wajah orang yang lu tabrak kemaren di supermarket?"
"ah, itu sih ing--loh?"
Mata Sihun membola. Nampaknya apa yang ia pikirkan benar.
"b-bentar, hun. Duh,"
"Suk, kayaknya Tuhan pengen ngerjain lu sama soulmate lu deh. Padahal lu kemaren bilang inget dengan jelas kan?"
Hyunsuk membolakan matanya. Ia mengusap wajah dengan gusar. Menghela napas panjang. Pasrah.
Tuhan memang suka mempermainkan hati.
"ya Tuhan, padahal gue inget doi tuh ganteng. Tapi kenapa gue lupa wajahnya???"
"..... Udah mending lu lanjut nugas,"
"siap, kanjeng,"
.
.
.Byounggon tidak fokus. Padahal mata kuliah vocal barat adalah kesukaannya. Tapi ia malah memilih untuk mengabaikan mata kuliahnya hanya untuk termenung dan menuliskan satu nama yang terus menerus mengganggu otaknya.
'choi hyunsuk'
"kampret ah, kenapa nama dia terus terngiang-ngiang, sih? Apa beneran dia ya?" gumam Byounggon.
Yuvin yang memperhatikan sedari tadi dengan kebingungan. Ia menoleh Donghyun. Donghyun hanya tersenyum dan memberi gesture untuk membiarkannya saja.
Yuvin hanya takut sahabatnya jadi orang gila yang aneh karena terobsesi satu nama.
.
.
.Byounggon bersiul-siul sambil memutar strap kunci motor di jarinya. Ia memperhatikan parkiran kampus yang tidak begitu ramai sore ini.
Tatapannya tertuju pada pria kecil yang berlari masuk ke dalam gedung sebelah. Terlihat sangat terburu-buru.
"itu Hyunsuk, kan?" tanyanya entah kepada siapa.
Byounggon memandang punggung Hyunsuk yang hilang, lalu mengangkat bahunya tak peduli kemudian menancapkan kunci motornya.
.
.
."nyaris aja," Hyunsuk bernapas lega begitu berhasil mendapatkan buku catatannya yang ketinggalan. Ah, kalau hilang tamat sudah nasib Hyunsuk. Seperlima nyawanya ada di sana. Lebay memang.
"yo,"
"ANJIR KAGET!"
Hyunsuk membelalak garang sambil menahan dadanya yang berdegup tak karuan. Sementara orang yang mengejutkannya hanya terkekeh sambil mengusap tengkuk.
Hyunsuk mengambil napas dalam. Mencoba menenangkan diri sendiri.
"ngapain--eum, hyung?"
Byounggon hanya mengangkat bahu dan alis. Lalu mengajak Hyunsuk untuk berjalan keluar dari gedung. Hyunsuk iya iya saja, toh dia memang mau keluar.
"gue tadi ngeliat kelinci masuk ke gedung, terus gue penasaran aja dia ngapain,"
Hyunsuk mengerutkan dahi, "terus ngapain kelincinya?"
"lagi jalan sampingan sama gue,"
Hyunsuk menaikkan alis. Lalu berdeham begitu mengerti arti dari ucapan Byounggon. Byounggon hanya tersenyum, sementara Hyunsuk sendiri merasa canggung.
"udah sore, pulang bareng gue, mau?"
"h-ha?"
your name
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] your name ; gonsuk
Fiksi Penggemarlagi dan lagi. bagaimana jadinya jika takdir percintaanmu ditentukan dengan sebuah tato? dk1317's present your name starring: Lee Byounggon x Choi Hyunsuk bxb. typos. semi baku. au!soulmate start: 17-08-2019 end: 26-09-2019 #2 in gonsuk (30-08-2019)